Ragamutama.com – , Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka peluang kemitraan publik-swasta dalam ekosistem digital Indonesia. Adapun kemitraan ini bakal menyasar bidang pusat data, akal imitasi (artificial intelligence/AI), hingga konektivitas internet di wilayah terpencil.
Adapun pernyataan ihwal skema kemitraan publik-swasta tersebut disampaikan Menteri Komdigi Meutya Viada Hafid saat menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat. Dalam pertemuan ini mereka membahas peluang aliansi strategis untuk memperkuat ekosistem digital di bidang pusat data dan konektivitas digital.
Kolaborasi antara pemerintah dan swasta juga mencakup pengembangan AI secara bertanggung jawab. Meutya menyebut bahwa Singapura sebagai salah satu rujukan kawasan dalam tata kelola AI.
“AI merupakan salah satu perhatian kami tentang bagaimana harus memitigasi dan merangkul teknologi baru ini. Tentu saja, Singapura dalam hal ini akan menjadi panutan bagi kami karena telah memulainya lebih awal,” ujar Meutya dikutip dari keterangan tertulisnya, Ahad, 20 Juli 2025.
Selain itu, Meutya menilai terdapat urgensi untuk membangun ekosistem digital kawasan yang tangguh dan kolektif di tengah tantangan geopolitik global. Ia menganggap tidak ada gunanya suatu negara menjadi kuat, kalau negara tetangganya tidak ikut berdaya dalam situasi tersebut.
“Kami percaya, kekuatan kawasan akan membuat kita semua lebih siap menghadapi tantangan digital global. Dan dalam hal ini, Singtel adalah mitra strategis yang sangat kami hargai,” kata Meutya.
Selain pusat data dan AI, Meutya menyoroti konektivitas digital sebagai prioritas cepat pemerintah dalam mengatasi titik yang belum terjangkau jaringan atau blank spot di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Dia menekankan pentingnya kontribusi operator seluler Telkom, Telkomsel, dan Singtel dalam menjangkau wilayah yang belum terlayani.
“Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini,” kata Meutya.
Lebih jauh, Meutya menjelaskan skema kemitraan publik-swasta itu disebut juga dengan public-private partnership (PPP). Salah satu cita-cita dari kemitraan ini adalah memperluas pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). “Terbuka peluang PPP digunakan sebagai ekosistem pusat data digital nasional,” katanya
Menurut Meutya, lewat kemitraan publik-swasta itu, pemerintah akan semakin mudah dalam membangun ekosistem digital karena dibantu oleh pelbagai pihak. “Sebelumnya PDN hanya dibangun pemerintah.”
Pilihan Editor: Kenapa Mitigasi Pusat Data Nasional Berjalan Lamban