SUPERBALL.ID – Final Piala Malaysia 2024/2025 antara Johor Darul Ta’zim (JDT) dan Sri Pahang FC diwarnai insiden kerusuhan sebelum pertandingan dimulai.
Sekitar pukul 19.10 waktu setempat, keributan melibatkan dua kelompok suporter pecah di depan Axiata Arena, kurang dari dua jam sebelum kick-off.
Dilaporkan oleh Kosmo, perkelahian tersebut diwarnai aksi saling pukul dan tendang, layaknya adegan film kungfu.
Tak Beri Izin Pemain Timnas Malaysia Bela ASEAN All-Stars, FAM Waspadai Kim Sang-sik?
Selain perkelahian fisik, insiden ini juga melibatkan pelemparan benda-benda berbahaya seperti suar, botol, dan benda tajam.
Untungnya, pihak berwenang berhasil mencegah eskalasi lebih lanjut dengan cepat membubarkan kerusuhan tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, mengecam keras insiden ini.
Hannah mendesak para suporter yang berniat membuat kerusuhan untuk mengubah perilaku mereka.
“Suporter sepak bola yang datang ke stadion dengan tujuan membuat keributan harus mengubah sikap mereka,” tegasnya.
Hannah khawatir insiden ini akan menimbulkan rasa takut dan tidak aman bagi suporter lain, terutama yang datang bersama keluarga.
Ia menambahkan, “Insiden seperti ini mencemari suasana dan membuat sebagian orang merasa tidak aman untuk datang ke stadion.”
Dua Pemain Batal Bela ASEAN All-Stars Lawan Man United, FAM Ajukan 5 Pengganti untuk Jadi Wakil Malaysia
“Kode Olahraga Aman bukan hanya untuk atlet dan pelatih, tetapi juga untuk suporter demi keamanan bersama.”
“Oleh karena itu, saya meminta kepada mereka yang berniat membuat keributan untuk mengubah sikap. Ini merugikan sepak bola.”
“Kita menginginkan laporan positif agar seluruh keluarga dapat menikmati olahraga dan rekreasi dengan tenang.”
“Menonton pertandingan juga merupakan kegiatan yang dapat mengurangi stres,” ujar Hannah, seperti dikutip dari Bharian.com.my.
Di Stadion Nasional Bukit Jalil, JDT akhirnya mengalahkan Sri Pahang dengan skor 2-1.
Kemenangan ini menjadikan The Southern Tigers sebagai juara Piala Malaysia 2024/2025.
Dengan gelar ini, JDT kembali menorehkan sejarah dengan meraih empat gelar domestik untuk ketiga kalinya secara beruntun.
Ini menandai musim ketiga mereka menjadi juara Liga Super Malaysia, Piala FA Malaysia, Piala Malaysia, dan Piala Sumbangsih.