Mengungkap Kisah Emas: Perjalanan dari Tambang Kuno Hingga Investasi Modern

- Penulis

Minggu, 20 April 2025 - 11:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejak lama, emas telah menjadi representasi kemewahan dan kejayaan. Logam bernilai ini tak hanya sekadar menjadi perhiasan, tetapi juga berfungsi sebagai medium pertukaran yang penting, dan sarana untuk mengamankan aset. Namun, tahukah Anda bagaimana kisah awal mula emas ditemukan, siapa penemunya, dan bagaimana perannya telah berkembang dari waktu ke waktu?

Kisah penemuan emas terentang ribuan tahun ke belakang dan tak terpisahkan dari evolusi peradaban manusia. Bahkan, emas pernah menjadi fondasi utama dalam sistem keuangan global. Mari kita telusuri perjalanan sejarah emas melalui lima fase penting berikut ini!

1. Jejak Awal Emas di Peradaban Kuno

Kerajaan Lydia, yang terletak di Asia Kecil (kini dikenal sebagai Turki), menjadi peradaban pertama yang mengenali dan memanfaatkan emas. Di sana, emas digunakan sebagai material perhiasan dan dianggap sebagai lambang kesejahteraan. Penemuan ini kemudian menginspirasi peradaban-peradaban besar lainnya.

Dalam mitologi Yunani kuno dan budaya suku Inca, emas dianggap sebagai pemberian ilahi. Logam ini menjadi bagian integral dari ritual keagamaan dan melambangkan kesucian. Keberadaannya sangat dijunjung tinggi dan dihormati.

Sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi (SM), bangsa Mesir mulai menggunakan emas sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi. Sejak saat itu, logam mulia ini menjadi alat pembayaran yang sah di kalangan masyarakat, bahkan sering kali memicu konflik dan perebutan kekuasaan.

Emas 1 Suku Berapa Gram? Kenali Konversinya Sebelum Investasi

Emas 1 Suku Berapa Gram? Kenali Konversinya Sebelum Investasi

2. Lahirnya Pertambangan Emas dan Ekspansinya di Seluruh Dunia

Catatan sejarah menunjukkan bahwa pertambangan emas pertama kali dilakukan sekitar 4000 tahun SM. Pada masa itu, emas diperoleh dari tepi sungai dan dataran rendah dengan peralatan sederhana. Asia Kecil dan Makedonia menjadi pusat awal eksplorasi logam mulia ini.

Baca Juga :  Kebahagiaan Dobel Masyarakat Maluku Utara di Gelora Kie Raha

Bangsa Romawi kemudian mengembangkan teknik penambangan yang lebih canggih dan efisien. Mereka menciptakan alat yang memanfaatkan tenaga air untuk mengekstrak emas dari tanah. Bahkan, wilayah pegunungan pun mulai dieksplorasi untuk meningkatkan hasil tambang.

Teknologi pertambangan ini terbukti memiliki daya tahan yang lama dan bahkan digunakan kembali pada masa Demam Emas di California tahun 1849. Seiring berjalannya waktu, perdagangan internasional menyebarkan emas ke berbagai belahan dunia. Bangsa India dan China pun mulai menggunakan emas dalam sistem barter mereka.

3. Emas Sebagai Standar Alat Tukar yang Diakui

Sekitar tahun 3100 SM, Raja Menes dari Mesir memperkenalkan standar nilai tukar antara emas dan perak. Satu unit emas dianggap setara dengan dua kali lipat nilai perak. Aturan ini menjadi fondasi bagi sistem pengukuran harga berbasis logam mulia.

Pada abad ke-7 SM, bangsa Lydia mencetak koin pertama yang terbuat dari campuran emas dan perak. Koin ini dikenal dengan sebutan electrum dan digunakan dalam transaksi sehari-hari. Inovasi ini membawa kemakmuran dan menjadikan Lydia sebagai pusat ekonomi yang berkembang pesat.

Koin emas dan perak kemudian menyebar luas ke berbagai wilayah, termasuk Afrika dan Eropa. Kerajaan Yunani dan Romawi juga mengadopsi sistem ini dalam perdagangan internasional. Hal ini semakin memperkuat posisi emas sebagai alat tukar resmi yang diakui secara global.

4 Alternatif Instrumen Investasi di Tahun 2025 selain Emas

4 Alternatif Instrumen Investasi di Tahun 2025 selain Emas

4. Runtuhnya Standar Emas dan Kemunculan Sistem Moneter Baru

Pada awal abad ke-20, banyak negara menjadikan emas sebagai landasan sistem keuangan mereka. Saat itu, uang kertas dapat ditukarkan langsung dengan emas melalui lembaga keuangan resmi. Namun, Perang Dunia I mengganggu pasokan emas global dan memicu inflasi yang meroket.

Baca Juga :  Kalender Hijriah Maret 2025 yang Lengkap dengan Tanggal dan Perayaan Penting

Beberapa negara mulai mencetak uang kertas tanpa didukung oleh cadangan emas yang memadai. Akibatnya, stabilitas ekonomi terganggu dan kepercayaan masyarakat terhadap uang fiat pun menurun. Kondisi ini mendorong negara-negara untuk secara bertahap meninggalkan standar emas.

Pada tahun 1944, negara-negara sekutu menyepakati Perjanjian Bretton Woods yang menetapkan dolar AS sebagai standar baru. Dolar dipilih karena Amerika Serikat memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Sistem ini bertahan hingga awal tahun 1970-an sebelum akhirnya digantikan sepenuhnya.

5. Peran Emas Sebagai Investasi dan Pelindung Aset Pribadi

Meskipun tidak lagi menjadi alat tukar resmi, emas tetap memegang peran strategis dalam sistem keuangan modern. Banyak orang memilih untuk menyimpan emas sebagai cara untuk melindungi nilai aset mereka. Logam ini dikenal memiliki ketahanan yang kuat terhadap gejolak ekonomi dan inflasi.

Emas dikenal sebagai aset yang relatif stabil dan cenderung mengalami peningkatan nilai dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, emas menjadi pilihan utama untuk investasi jangka panjang. Investor global menggunakannya sebagai sarana diversifikasi portofolio mereka.

Saat ini, investasi emas tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari emas fisik hingga versi digital. Berbagai platform dan aplikasi memudahkan masyarakat untuk menabung atau membeli emas. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi pilihan yang populer.

Demikianlah perjalanan panjang sejarah emas, dari penemuan awalnya hingga perannya yang strategis di era modern ini. Dari logam berharga yang dulu disembah, hingga kini dimanfaatkan untuk melindungi nilai kekayaan pribadi. Emas terus menjadi bagian penting dalam evolusi ekonomi dunia dan kehidupan manusia modern.

Benarkah Emas Instrumen Investasi Syariah? Ini Penjelasannya

Benarkah Emas Instrumen Investasi Syariah? Ini Penjelasannya

Berita Terkait

Jejak Perjuangan Kartini: 5 Destinasi Wisata Penuh Inspirasi
Pesta Rakyat Nusantara TMII: Target 200 Ribu Pengunjung Ramaikan Perhelatan
UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs
Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025
Museum Kayu Kalteng: Ungkap Jejak Keemasan Hutan Kalimantan Tengah
Taman Safari Terjebak Konflik OCI: Dampak Sengit vs Mantan Pemain Sirkus
Arkeologi Ungkap Fakta Tersembunyi di Balik Penyaliban Yesus
Permata Bank Lestarikan Budaya, Dukung Peringatan Mangkunegaran ke-268

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 12:16 WIB

Jejak Perjuangan Kartini: 5 Destinasi Wisata Penuh Inspirasi

Senin, 21 April 2025 - 11:59 WIB

Pesta Rakyat Nusantara TMII: Target 200 Ribu Pengunjung Ramaikan Perhelatan

Minggu, 20 April 2025 - 21:24 WIB

UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs

Minggu, 20 April 2025 - 20:24 WIB

Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025

Minggu, 20 April 2025 - 11:19 WIB

Mengungkap Kisah Emas: Perjalanan dari Tambang Kuno Hingga Investasi Modern

Berita Terbaru

technology

Xiaomi TV A Pro 2026: Pengalaman AI 4K QLED Terbaru

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:07 WIB