Mengapa MotoGP Kehilangan Penggemar? Analisis Mendalam dan Faktor Penentu

- Penulis

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kevin Schwantz, legenda hidup MotoGP, baru-baru ini menyuarakan kekhawatirannya mengenai kualitas hiburan yang ditawarkan oleh kejuaraan dunia MotoGP saat ini.

Sang juara dunia musim 1993 ini, meskipun telah pensiun, tetap menjadi pengamat setia MotoGP. Ia sering terlihat hadir langsung di berbagai seri balapan, khususnya di benua Amerika, termasuk di Circuit of the Americas, Texas, pada putaran sebelumnya.

Namun, setelah menyaksikan secara langsung aksi Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK) di Sirkuit Cremona, Italia, akhir pekan lalu, Schwantz menyampaikan kritik konstruktif terhadap MotoGP.

“Balapan Superbike selalu menyuguhkan tontonan yang memacu adrenalin. Saya sempat berpikir, ‘Sepertinya MotoGP sekarang kurang greget, jadi saya datang ke sini untuk mencari tontonan balap yang lebih seru,’” ungkap Schwantz, seperti dikutip dari Crash, Rabu (7/5/2025).

Menurut Schwantz, meredupnya pesona MotoGP disebabkan oleh berkurangnya duel sengit dan persaingan ketat yang memanjakan mata para penggemar.

Ia membandingkan situasinya dengan WorldSBK, yang menurutnya menawarkan tingkat kompetisi yang lebih tinggi dan hasil yang lebih sulit diprediksi.

“Mungkin karena kemajuan teknologi yang pesat di MotoGP, seperti sistem elektronik yang canggih dan kontrol traksi yang mumpuni, membuat segalanya terasa terlalu terkontrol,” jelas Schwantz.

“Di WorldSBK, jalannya balapan terasa lebih bebas dan mendebarkan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Schwantz juga menyinggung potensi luar biasa yang dimiliki oleh sejumlah pembalap WorldSBK untuk bersinar di MotoGP. Ia secara khusus menyebut nama Toprak Razgatlioglu dan Nicolo Bulega sebagai contoh pembalap yang memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi.

“Toprak, Nicolo, dan beberapa pembalap lainnya, menurut pandangan saya, memiliki potensi untuk langsung beradaptasi dengan cepat di MotoGP,” ujarnya.

“Memang benar, sistem elektronik yang digunakan di Superbike tidak secanggih MotoGP, tetapi bakat dan keterampilan mereka di atas motor sudah cukup membuktikan kemampuan mereka,” pungkas Schwantz.

Toprak Razgatlioglu, yang saat ini memperkuat tim BMW di WorldSBK dan berstatus sebagai juara bertahan, santer dikabarkan akan mempertimbangkan kepindahan ke MotoGP pada musim 2026.

Schwantz meyakini bahwa gaya balap agresif dan tanpa kompromi yang menjadi ciri khas Toprak dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi MotoGP, yang menurutnya tengah kehilangan sebagian dari pesonanya.

Berita Terkait

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?
Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan
MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!
Marquez Tak Terbendung! Hasil MotoGP Hungaria 2025 & Klasemen Terbaru
Gibran Soal Gerbong Perokok: Setuju atau Tidak? Ini Jawaban Tegasnya!
Y-Connect Yamaha Dicopot: Aman? Risiko? Pertimbangan Penting!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:18 WIB

Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:01 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:19 WIB

Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:41 WIB

MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB