Mendikti Saintek: Nama KIP Kuliah Bakal Diganti, Ini Alasannya

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 4 Februari 2025 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro memberi sinyal jika nama Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah bakal berganti nama.

Nama baru ini, disebut Prof Satryo sejalan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Sains dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dipecah menjadi tiga kementerian.

“Dalam waktu terdekat kami akan memberikan nama yang baru dari program ini karena disesuaikan dengan kabinet yang sedang berjalan yaitu kabinet merah putih,” jelas Prof Satryo, dilansir dari sosialisasi Pembukaan Pendaftaran KIP Kuliah 2025 pada YouTube Kemendikti Saintek, Selasa, (4/2/2025). 

Baca juga: KIP Kuliah 2025 Dibuka, Sosialisasi Aturan Bisa Cek Link Ini

Baca Juga :  Syarat Penting Daftar KIP-Kuliah 2025, Harus Punya Dokumen Ini

Nama KIP Kuliah diganti tapi spirit program ini masih sama

Saat ini nama baru KIP kuliah sedang masuk di meja kerja Presiden Prabowo Subianto.

Alasan lainnya, nama KIP Kuliah juga pernah diganti. “Perubahan nama KIP Kuliah, sebetulnya sudah terjadi beberapa kali. Termasuk mengikuti periode kabinet yang ada. Seperti dua periode ini namanya KIP kuliah, lalu sebelumnya Bidik Misi,”

Ia mengatakan walau berganti nama, namun spirit program ini masih sama. Yaitu terus mendukung mahasiswa dari keluarga kurang mampu tetapi berpotensi pintar atau berprestasi.

Selain itu, ia berusaha agar beasiswa ini dapat meningkatkan potensi mahasiswa di bidang pendidikan tinggi.

Baca Juga :  Cara Singapura, China, Taiwan, dan Korsel Cegah Warga Terampilnya "Kabur" ke Luar Negeri

“Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut diharapkan terlibat dalam penelitian Inovasi dan pembangunan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata dia.

Mendikti Saintek juga menyinggung Angka Partisipasi Kasar (APK) 32,45 persen di Indonesia.

“Masih sangat rendah dibanding negara maju. Namun harus kami naikkan APK ini dibarengi mutu yang memadai,” tambahnya.

Baca juga: Cara Registrasi Akun KIP Kuliah 2025, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Ia mengatakan, menaikkan APK harus hati-hati.

“Menaikkan APK tanpa dibarengi meningkatkan mutu yang ada, khawatirnya akan menciptakan pengangguran karena itu di Kementerian sangat berhati-hati dalam meningkatkan APK tersebut,” sebutnya.

Berita Terkait

Cara Singapura, China, Taiwan, dan Korsel Cegah Warga Terampilnya “Kabur” ke Luar Negeri
Berapa Hari Lagi Puasa? Pantau Jadwal Ramadhan 2025,Ada Jadwal Libur Anak Sekolah
3 Hal yang Dilakukan Orang yang Memiliki Kecerdasan Emosional
4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa
Bisakah Penerima KIP Kuliah Daftar Beasiswa Lain, Ini Penjelasannya
Umur Berapa Bayi Bisa Duduk Tegak? Ketahui Cara Stimulasinya
Mahasiswa Intan Jaya Tolak Program Makan Gratis,Desak Prabowo Gratiskan Kesehatan dan Pendidikan
Info Pendidikan: Ini Jadwal Pembelajaran Selama Ramadan 2025 di Bali, Guru tak Libur

Berita Terkait

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:06 WIB

Cara Singapura, China, Taiwan, dan Korsel Cegah Warga Terampilnya “Kabur” ke Luar Negeri

Rabu, 19 Februari 2025 - 09:07 WIB

Berapa Hari Lagi Puasa? Pantau Jadwal Ramadhan 2025,Ada Jadwal Libur Anak Sekolah

Rabu, 19 Februari 2025 - 07:36 WIB

3 Hal yang Dilakukan Orang yang Memiliki Kecerdasan Emosional

Rabu, 19 Februari 2025 - 07:07 WIB

4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa

Selasa, 18 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bisakah Penerima KIP Kuliah Daftar Beasiswa Lain, Ini Penjelasannya

Berita Terbaru