Ragamutama.com: Megawati Hangestri Pertiwi, bintang voli putri Indonesia, akhirnya memberikan penjelasan terkait performanya di Proliga 2025 yang tidak sesuai harapan banyak penggemar.
Setelah dua musim yang gemilang di Liga Voli Korea, ekspektasi terhadap Megawati sangat tinggi saat ia kembali memperkuat tim dalam negeri.
Megawati memang menjadi salah satu faktor kunci yang membawa Daejeon JungKwanJang Red Sparks ke babak final, sesuatu yang terakhir kali dirasakan tim tersebut pada musim 2011-2012.
Dikenal dengan julukan “Megatron”, ia menunjukkan performa impresif dan memberikan kontribusi maksimal, meskipun Red Sparks akhirnya harus puas dengan posisi runner-up di Liga Voli Korea 2024-2025.
Harapan serupa pun tertuju pada Megawati saat ia bergabung dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Proliga 2025.
Banyak yang berharap Megawati dapat membawa Petrokimia melaju hingga babak grand final, atau bahkan meraih gelar juara, seperti yang pernah ia lakukan bersama Jakarta BIN musim sebelumnya.
Namun, realita di lapangan ternyata berbeda dengan ekspektasi yang ada.
Megawati tidak mampu memberikan dampak signifikan bagi Petrokimia di babak final four, sehingga tim tersebut gagal melaju ke babak grand final.
Di sisi lain, besarnya harapan publik terhadap Megawati tampaknya tidak sejalan dengan kondisi dan kesulitan yang dialami oleh atlet binaan Bank Jatim ini.
Megawati dan Yolla Kembali, 15 Pemain Voli Putri Dipanggil PBVSI Menjelang AVC Nations Cup 2025
Pasalnya, Megawati baru saja menyelesaikan musim yang sangat intens dan melelahkan bersama Red Sparks.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah merasakan sakit di bagian betisnya sejak leg pertama babak final melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
“Aku cedera betis, robek 22 cm karena overuse (terlalu diforsir), dan itu sudah mulai terasa sejak leg pertama laga final,” jelas Megawati dalam podcast Deddy Corbuzier, Selasa (20/5/2025).
“Leg kedua sudah ketarik, tetapi karena masih bisa melompat dan bermain seperti biasa, aku tetap melanjutkan pertandingan.”
“Rasanya sakit banget di betis, awalnya lutut, lututnya bengkak,” tambahnya.
Megawati memilih untuk menyembunyikan rasa sakitnya dan tidak ingin orang lain mengetahui kesulitan yang sedang dihadapinya.
“Aku gak mau orang-orang tahu aku sakit,” katanya.
“(Final) leg ketiga, betis dan paha bagian atas aku ketarik. Tetapi, tetap main 5 set dan gak minum obat penghilang rasa sakit,” ungkap Megawati.
Final Liga Voli Korea berlangsung hingga leg kelima, yang merupakan laga penentuan. Pertandingan pamungkas tersebut berlangsung sengit hingga lima set penuh.
Ia kemudian menceritakan bahwa sesi latihan di Korea Selatan jauh lebih berat daripada pertandingan itu sendiri.
“Latihan di Korea Selatan pastinya ada tekanan, capek, latihan lebih berat daripada pertandingan. Latihan kayak padat banget porsinya, teriakan pelatih juga,” tuturnya.
“Aku cerita ke pacar aku, aku malas dan mau pulang, dan sempat bilang ke mas Wibi Anhari (manajer), aku gak kuat, ingin pulang lagi ke Indonesia. Itu pertama kali pas main di Korea,” kenang Mega.
Megawati kemudian membagikan pengalamannya saat harus bermain di Proliga 2025.
Ia harus berjuang melawan ekspektasi banyak orang dengan kondisi cedera dan minimnya waktu istirahat karena harus segera bergabung dengan Petrokimia.
Megawati mengakui bahwa tawaran untuk bergabung dengan Petrokimia datang sebelum ia mengalami cedera di Liga Voli Korea.
“Aku kan (dari klub) Bank Jatim, manajer aku dihubungi oleh tim Petrokimia untuk bergabung di babak final four, dan saat itu kondisi aku belum cedera,” jelas Megawati.
Namun, cedera yang dialaminya kemudian mendorong Megawati untuk mempertimbangkan pemutusan kontrak dengan Petrokimia.
“Setelah aku cedera, aku sempat bilang untuk kontraknya diputus saja karena lagi cedera,” ucap Megawati.
“Aku sudah bilang mas Wibi, tapi pihak Petrokimia tetap mendukung pemulihan aku.”
“Tetapi aku gak bisa kasih yang terbaik, pihak Petrokimia tetap mengharapkan aku hadir (di Proliga 2025).”
“Pihak Petrokimia bilang tidak apa-apa tetap datang, semua orang suka, kamu datang main sebentar aja, mereka udah happy,” ujar Megawati.
Pada akhirnya, Megawati hanya tampil sebanyak tiga kali di lapangan pada Proliga 2025.
Penampilannya terjadi dalam dua pertandingan pekan terakhir babak final four di Solo dan pertandingan perebutan peringkat ketiga.
Megawati merasa tidak enak hati menerima bayaran penuh dari pihak Petrokimia.
“Aku bilang dikurangi saja, karena aku main gak full, tetapi pihak tim tetap kasih,” ucap Megawati.
Saat ini, Megawati ingin menikmati hasil kerja kerasnya setelah dua tahun berkarier di Liga Voli Korea.
Ia juga mengungkapkan rencananya untuk menikah dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, Megawati masih memiliki ambisi untuk bermain di luar negeri.
“Aku ingin pulang ke Indonesia dulu, capek setelah dua tahun, ingin ketemu mama dan menghabiskan waktu dengan keluarga,” ujarnya.
“Tetap ke luar (bermain di luar negeri), lebih cari pengalaman, uang akan datang kalau skill sudah bagus,” tandasnya.
Ranking Voli Dunia Kontestan AVC Nations Cup 2025 – Indonesia di Bawah Filipina, Vietnam Hadirkan Kesenjangan Antar ASEAN