Ragamutama.com Aksi spontan sujud syukur yang dilakukan oleh bintang voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, usai Daejeon JungKwanJang Red Sparks memastikan diri melaju ke final playoff Liga Voli Korea 2024-2025, sontak menjadi sorotan banyak pihak.
Sesaat setelah memastikan kemenangan, Megawati Hangestri Pertiwi langsung bersujud dan mencium lantai lapangan, merayakan poin penentu yang membawa Red Sparks menuju babak final pada laga krusial, Sabtu (29/3/2025).
Serangan tajam Megatron dari posisi 2 tak mampu dibendung oleh para pemain Hyundai E&C Hillstate, yang harus mengakui keunggulan Red Sparks di kandang sendiri dan gagal melaju ke babak final.
Red Sparks berhasil mengamankan tiket ke final dengan catatan 2 kemenangan dan 1 kekalahan dari total 3 pertandingan yang mereka lakoni di babak playoff.
Ini adalah momen bersejarah bagi Red Force, karena untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir, mereka berhasil menembus babak final Liga Voli Korea.
Bagi Megawati sendiri, pencapaian ini menjadi pengalaman pertama baginya untuk berlaga di babak final sejak memulai petualangannya di Negeri Ginseng pada tahun 2023.
Playoff Liga Voli Korea – Kisah Inspiratif Red Sparks di Tengah Badai Cedera, Ukir Sejarah Baru, Megawati Jadi Bagian Penting!
“Saya senang sekali bisa menjadi bagian dari tim ini,” ujar Megawati usai pertandingan melawan Hyundai Hillstate, seperti yang terlihat dalam vlog di kanal Youtube Red_Sparks.
“Ini juga pertama kalinya saya bisa masuk final di liga ini, karena tahun lalu kami hanya mampu mencapai peringkat tiga. Terima kasih atas kerja keras semuanya.”
“Terima kasih juga untuk diri saya sendiri karena sudah bisa bertahan sampai saat ini.”
Kehadiran Megawati di Liga Voli Korea telah membawa nuansa baru.
Performa impresifnya sebagai opposite berhasil mematahkan keraguan yang sempat muncul ketika kuota khusus pemain Asia pertama kali diperkenalkan pada musim 2023-2024.
Antusiasme besar dari masyarakat Indonesia atas prestasi Megawati juga turut memeriahkan suasana pertandingan di Korea.
Lebih dari itu, semangat toleransi pun tumbuh di sana, menghargai keyakinan beragama Megawati sebagai minoritas di Negeri Ginseng.
Sebagai seorang muslimah, Megawati tetap konsisten mengenakan hijabnya, bahkan saat bertanding di lapangan.
Perhatian publik Korea padanya awalnya tertuju pada hijabnya, sebelum akhirnya mereka benar-benar mengagumi performa gemilangnya di lapangan.
Megawati juga turut memperkenalkan konsep makanan halal kepada rekan-rekan setim dan ofisial Red Sparks, sebagai bentuk dukungan untuk mempermudah proses adaptasinya.
Bahkan, selalu ada hal baru yang bisa dipelajari, termasuk gestur sujud syukur yang dilakukan Megawati, hingga menjelang akhir musim keduanya di Korea.
Dalam vlog lain yang diunggah di kanal resmi KOVO (Federasi Bola Voli Korea), Megawati ditanya mengenai alasannya “menjatuhkan diri ke tanah” setelah memastikan kemenangan.
“Oh, itu saya sujud syukur kepada Tuhan,” jawab Megawati dengan bantuan penerjemahnya.
Kisah Megawati ini mirip dengan kisah pesepak bola bintang, Mohammad Salah, yang juga sering disorot karena selebrasi sujud syukurnya.
Sempat disalahartikan sebagai gerakan mencium lapangan, pemain sayap Liverpool tersebut menjelaskan makna di balik salah satu perayaan golnya tersebut.
“Itu bukan mencium lapangan, tetapi lebih seperti berdoa atau berterima kasih kepada Tuhan atas segala yang telah saya terima,” jelas Salah kepada CNN.
“Jadi ya, itu hanya sebuah doa dan ungkapan syukur atas kemenangan. Saya selalu melakukannya sejak masih muda, di mana pun saya berada,” imbuh pemain asal Mesir tersebut.
Rangkaian kompetisi musim semi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Megawati karena keyakinan yang dianutnya.
Pasalnya, babak playoff Liga Voli Korea berlangsung bersamaan dengan bulan Ramadan. Hal ini juga sudah ia alami pada musim sebelumnya.
Sementara itu, pertandingan pertama babak final bahkan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri yang ditetapkan jatuh pada tanggal 31 Maret 2025 oleh Pemerintah RI.
Senin (31/3/2025) besok, Megawati dan skuad Red Sparks akan bertandang ke markas juara musim reguler, Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Babak final Liga Voli Korea akan digelar dalam lima pertandingan. Tim yang berhasil meraih tiga kemenangan terlebih dahulu akan keluar sebagai juara.
Pink Spiders adalah tim yang menghentikan langkah Red Sparks di babak playoff pada tahun sebelumnya.
Laga ini akan terasa semakin spesial bagi Megawati, karena ia akan menjadi lawan terakhir bagi pemain idolanya, Kim Yeon-koung, yang akan segera pensiun.
Pengaruh besar KYK sebagai Ratu Voli di Korea, dan juga sebagai salah satu pebola voli putri terbaik di dunia, membuat Megawati akan berperan sebagai antagonis dalam laga ini.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, KYK selalu menjadi runner-up Liga Voli Korea sejak mengakhiri karirnya di luar negeri pada tahun 2022.
Media-media Korea pun telah memberikan label ‘penjahat’ kepada Red Sparks karena akan menjadi penghalang bagi mimpi pensiun sebagai juara dari ikon bola voli mereka.
“Saya sering menonton serial komedi romantis dan melodrama dari Korea. Saya ingin mengakhiri musim ini dengan bahagia,” ujar Megawati, seperti dilansir dari Sport Chosun.
Ucapkan Selamat, Giovanna Milana Sejak Awal Yakin Megawati dan Red Sparks Lolos ke Final Liga Voli Korea
