Mayora Indah (MYOR) Resmikan Dividen Rp 1,22 Triliun dari Laba 2024, Targetkan Penjualan Rp 39,7 Triliun di 2025
JAKARTA — PT Mayora Indah Tbk (MYOR) kembali menunjukkan komitmennya kepada para pemegang saham dengan mengesahkan pembagian dividen tunai senilai Rp 1,22 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan baru-baru ini. Angka fantastis ini setara dengan 40 persen dari total laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024, atau Rp 55 per lembar saham.
Konfirmasi besaran dividen tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Umum dan Operasional MYOR, Wardhana Atmadja, dalam Paparan Publik di Jakarta. “Dividen yang diputuskan pada RUPST sebesar Rp1,22 triliun atau sebesar Rp55 per lembar saham, sekitar 40 persen dari laba perseroan di tahun 2024,” terang Wardhana pada Selasa (10/6/2025).
Selain agenda dividen, manajemen MYOR juga memaparkan proyeksi kinerja keuangan yang ambisius untuk tahun 2025. Direktur Keuangan MYOR, Hendrik Polisar, mengungkapkan bahwa perseroan menargetkan penjualan mencapai Rp39,7 triliun. Target tersebut juga mencakup laba kotor sebesar Rp9,2 triliun, laba usaha Rp4,3 triliun, dan laba bersih yang diproyeksikan menyentuh angka Rp3,1 triliun. Hendrik Polisar menambahkan dengan keyakinan bahwa angka-angka proyeksi tersebut “merupakan angka yang cukup realistis yang untuk dapat dicapai oleh perseroan.”
Beralih ke kinerja tahun sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk membukukan laba bersih senilai Rp3 triliun pada tahun buku 2024. Meski demikian, angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 6,06 persen secara _year on year_ (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp3,19 triliun.
Di sisi lain, Mayora berhasil mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan pada 2024, melesat 14,57 persen (yoy) menjadi Rp36,07 triliun. Angka ini jauh melampaui penjualan tahun 2023 yang hanya sebesar Rp31,48 triliun, menunjukkan ekspansi pasar yang kuat. Kontributor utama pendapatan Mayora pada 2024 datang dari segmen makanan olahan kemasan yang mencapai Rp21,86 triliun, diikuti oleh minuman olahan kemasan sebesar Rp18,62 triliun. Kedua segmen ini menjadi pilar pertumbuhan penjualan perseroan.
Peningkatan penjualan dan operasional turut berdampak pada kenaikan beban perseroan. Beban pokok penjualan Mayora tercatat melonjak menjadi Rp27,77 triliun pada 2024, dari Rp23,07 triliun di tahun sebelumnya. Serupa, beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan, mencapai Rp857,91 miliar pada 2024 dari Rp750,5 miliar.
Dengan demikian, posisi keuangan Mayora Indah per Desember 2024 menunjukkan penguatan signifikan. Total aset MYOR berhasil tumbuh menjadi Rp29,72 triliun, meningkat substansial dibandingkan posisi Desember 2023 yang hanya sebesar Rp23,87 triliun, mencerminkan ekspansi dan akumulasi nilai perusahaan.