Bagi para pecinta kuliner atau yang sering berinteraksi dengan dunia dapur, pasti pernah mengalami momen tak menyenangkan ketika masakan yang dibuat terasa getir di lidah. Sensasi pahit atau getir ini tentu saja dapat merusak kenikmatan hidangan dan membuat pengalaman bersantap menjadi kurang memuaskan.
Namun, tahukah Anda bahwa rasa getir ini seringkali bukan sekadar kebetulan, melainkan disebabkan oleh kesalahan dalam pengolahan bahan atau bumbu tertentu? Kabar baiknya, permasalahan rasa getir pada masakan ini bisa diatasi dengan beberapa trik sederhana. Mari kita ungkap tuntas penyebab dan cara efektif menghilangkan rasa getir pada masakan Anda.
Rasa getir biasanya ditimbulkan dari bahan yang memiliki rasa kuat atau aromatik yang tidak diolah dengan tepat.
Salah satu bumbu aromatik yang sering kita gunakan, daun jeruk, ternyata bisa menjadi biang keladi rasa getir jika tidak diolah dengan benar. Penyebab utamanya adalah batang daun yang berada di bagian tengah. Batang ini mengandung senyawa yang dapat meninggalkan sensasi pahit pada masakan, terutama bila daun diiris tipis untuk pelengkap seperti peyek.
Solusinya mudah: sebelum menggunakannya, pastikan untuk selalu membuang batang daun jeruk. Jangan pernah memasukkan daun jeruk utuh bersama batangnya ke dalam masakan Anda.
Bumbu pewarna kuning alami yang populer, kunyit, juga berpotensi menimbulkan rasa getir. Hal ini biasanya terjadi jika kunyit tidak melalui proses pematangan yang cukup sebelum diolah. Untuk mencegahnya, bakar kunyit sejenak sebelum dikupas. Proses pembakaran ini membantu menghilangkan senyawa penyebab getir. Setelah itu, kupas kulitnya yang gosong, dan kunyit siap digunakan.
Selain itu, saat menumis bumbu yang mengandung campuran kunyit, pastikan Anda menumisnya hingga benar-benar matang dan harum, bukan hanya layu.
Dalam beberapa resep masakan Nusantara seperti sayur asam, penggunaan buah asam sangat lumrah. Namun, perlu diperhatikan bahwa buah asam yang masih muda cenderung memiliki rasa getir yang kuat dan dapat merusak keseluruhan rasa masakan Anda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan buah asam muda.
Sebagai alternatif yang lebih aman dan konsisten dalam rasa, Anda bisa menggunakan asam jawa yang sudah matang dan siap pakai.
Bumbu khas Jawa Timur, petis, dengan cita rasa umami dan aroma khasnya, juga bisa menyumbang rasa getir jika dimasak terlalu lama atau dengan suhu yang terlalu tinggi. Kuncinya adalah durasi pemasakan. Untuk menghindari rasa getir, sebaiknya tambahkan petis pada tahap akhir proses memasak.
Dengan demikian, petis tidak akan terpapar panas berlebihan dalam waktu yang panjang, menjaga cita rasa aslinya.
Selain bahan dan bumbu, ternyata ada faktor lain yang sering terlewatkan namun berperan penting dalam munculnya rasa getir: pemilihan peralatan masak. Menggunakan peralatan masak berbahan aluminium untuk hidangan tertentu bisa menjadi penyebab utama. Terutama ketika Anda memasak makanan yang mengandung bahan asam, seperti cuka, jeruk nipis, atau asam jawa. Sifat asam dari bahan-bahan ini dapat bereaksi dengan logam aluminium, melarutkan sebagian kecil partikel logam dan menimbulkan sensasi pahit atau getir pada makanan. Bahkan telur pun bisa menunjukkan efek serupa.
Untuk mencegah masalah ini, bijaklah dalam memilih alat masak. Saat mengolah masakan berasam, pilihlah peralatan yang terbuat dari stainless steel, kayu, keramik, atau bahan lain yang tidak bereaksi dengan asam. Hindari penggunaan aluminium untuk masakan jenis ini.
Dengan memahami seluk-beluk penyebab rasa getir, mulai dari cara mengolah bumbu hingga pemilihan alat masak yang tepat, kini Anda memiliki bekal pengetahuan untuk menciptakan hidangan yang selalu lezat dan bebas dari sensasi pahit yang mengganggu. Selamat mencoba dan semoga informasi ini memberikan manfaat signifikan dalam petualangan kuliner Anda!