Marsma TNI Fajar Adriyanto: Eks Kadispen AU Gugur dalam Kecelakaan Pesawat

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 3 Agustus 2025 - 15:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dunia dirgantara nasional berduka atas kehilangan salah satu putra terbaiknya. Mantan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Angkatan Udara (AU), Marsma TNI Fajar Adriyanto, meninggal dunia setelah pesawat latih yang dikemudikannya mengalami kecelakaan dan jatuh di area pemakaman umum wilayah Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (3/8/2025).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengonfirmasi insiden tragis ini. Menurutnya, Marsma Fajar sempat dilarikan ke rumah sakit setelah kejadian, namun sayangnya dinyatakan meninggal dunia setibanya di sana. “TNI AU menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini,” ungkap Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana kepada Kompas.com pada hari yang sama.

Selain Marsma Fajar, kopilot pesawat latih bernama Roni juga dilaporkan mengalami luka parah dan kini tengah menjalani perawatan intensif. Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi institusi TNI AU dan seluruh pihak terkait.

Lantas, siapakah sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto yang begitu dikenal di kalangan Angkatan Udara?

Profil Marsma TNI Fajar Adriyanto

Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) sebelum memasuki masa pensiun. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini mengawali karier gemilangnya di TNI AU setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya dari Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 1992.

Dedikasinya terhadap dunia penerbangan semakin terasah setelah ia menjadi alumni Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan ke-48 pada tahun 1995. Dalam komunitas penerbangan, Marsma Fajar dikenal dengan julukan penerbang tempur F-16 berjuluk “Red Wolf”, sebuah call sign yang mencerminkan ketangguhan dan keahliannya di kokpit.

Puncak kariernya sebagai Kadispen AU dimulai pada 13 Mei 2019. Sebelum menduduki posisi tersebut, Marsma Fajar telah mengemban berbagai jabatan strategis yang menunjukkan kapasitas kepemimpinannya, antara lain Komandan Skadron Udara 3, Komandan Lanud Manuhua, Kepala Pusat Potensi Dirgantara (Kapuspotdirga), Asisten Potensi Dirgantara Kaskoopsudnas (Aspotdirga Kaskoopsudnas), dan terakhir menjabat sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara (Kapoksahli Kodiklatau).

Baca Juga :  Banjir di Perempatan Deltamas Cikarang Bekasi Surut, Air Sempat Setinggi 50 Cm

Marsma Fajar Adriyanto dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi tinggi terhadap TNI AU. Ia diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah institusi, termasuk keterlibatannya dalam sebuah insiden udara bersejarah yang melibatkan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di wilayah udara Bawean pada tahun 2003.

Pernah sergap pesawat AS

Salah satu momen paling menonjol dalam karier Marsma Fajar adalah ketika ia berhasil menyergap lima pesawat militer Angkatan Laut Amerika Serikat jenis F-18 yang terdeteksi melanggar wilayah udara Indonesia di atas Pulau Bawean, Jawa Timur, pada tahun 2003. Insiden yang menarik perhatian publik ini pernah diberitakan oleh Harian Kompas pada 5 Juli 2003.

Kronologi bermula pada Kamis (3/7/2003) siang, ketika Military Coordination Civil (MCC) Bandara Ngurah Rai, Bali, mendeteksi beberapa sasaran mencurigakan yang tiba-tiba muncul di sebelah barat laut Pulau Bawean. Setelah analisis singkat, TNI AU segera mengambil tindakan dengan memutuskan untuk melakukan identifikasi menggunakan dua pesawat F-16 yang sedang siaga di Lanud Iswahyudi, Magetan. Dua pesawat tempur tersebut dikemudikan oleh Kapten Ian/Kapten Fajar dan Kapten Tonny/Kapten Satriyo.

Pada pukul 17.25 WIB, pesawat yang dikemudikan oleh Kapten Fajar terlibat dalam manuver jarak dekat dengan salah satu pesawat F-18 AS. Setelah terjalin komunikasi, diketahui bahwa pesawat-pesawat tersebut berasal dari Angkatan Laut AS dan merupakan bagian dari armada kapal perang mereka. Mereka mengklaim telah mengantongi izin untuk melintasi wilayah udara Indonesia.

Akibat insiden pelanggaran kedaulatan udara ini, Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia secara resmi menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Amerika Serikat. Protes tersebut menegaskan keberatan Indonesia atas manuver pesawat tempur AS di utara Pulau Bawean yang dianggap melanggar batas wilayah.

Kronologi pesawat latih jatuh di Ciampea

Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto terjadi pada Minggu (3/8/2025) di Ciampea, Kabupaten Bogor. Pesawat yang jatuh adalah jenis latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126, yang diketahui milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Baca Juga :  Antrean PIN SPMB Viral, Disdik Jatim Minta Calon Siswa Tenang

Insiden ini bermula saat pesawat latih lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB. Penerbangan tersebut dimaksudkan untuk menjalankan misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara, sebagai bagian dari program pembinaan dan pemeliharaan kemampuan personel. Marsma TNI Fajar bertindak sebagai pilot, ditemani oleh Roni sebagai co-pilot.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan bahwa latihan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang dilaksanakan untuk pembinaan kemampuan personel FASI, yang merupakan induk olahraga dirgantara nasional di bawah binaan TNI AU. Penerbangan tersebut juga telah dilengkapi dengan Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan oleh Lanud Atang Sendjaja, menunjukkan bahwa pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu.

Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak. Tak lama kemudian, pesawat tersebut ditemukan jatuh di sekitar area Pemakaman Umum (TPU) Astana. Rekaman video yang diambil oleh warga di sekitar lokasi menunjukkan bahwa pesawat sempat terbang rendah dengan posisi yang tidak stabil, sebelum akhirnya berputar dan menukik tajam hingga menghantam tanah yang tidak jauh dari permukiman warga.

Kedua awak pesawat segera dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto. Namun, setibanya di rumah sakit, Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal dunia. TNI AU, bekerja sama dengan unsur terkait, telah segera melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian, serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya, sementara lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat berwenang.

Berita Terkait

GT500: Fakta Pesawat Jatuh di Bogor, Tewaskan Pilot!
Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Bogor: Prajurit Gugur, Kronologi
Kopilot Pesawat Latih FASI Jatuh di Ciampea, Luka Berat!
BREAKING: Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor, Ada Korban?
Kereta Anjlok Subang Dievakuasi: Lintas Utara KAI Kembali Normal!
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang: 281 Penumpang Selamat!
Dirut Food Station Mundur! Gubernur Pramono Terima Pengunduran Diri
Kematian Arya Daru: Ini Respons Kemlu atas Hasil Penyelidikan!

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 21:20 WIB

GT500: Fakta Pesawat Jatuh di Bogor, Tewaskan Pilot!

Minggu, 3 Agustus 2025 - 15:44 WIB

Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Bogor: Prajurit Gugur, Kronologi

Minggu, 3 Agustus 2025 - 15:09 WIB

Marsma TNI Fajar Adriyanto: Eks Kadispen AU Gugur dalam Kecelakaan Pesawat

Minggu, 3 Agustus 2025 - 14:06 WIB

Kopilot Pesawat Latih FASI Jatuh di Ciampea, Luka Berat!

Minggu, 3 Agustus 2025 - 13:31 WIB

BREAKING: Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor, Ada Korban?

Berita Terbaru

Uncategorized

149-0: Rekor Dunia Sepak Bola Terpecahkan Akibat Protes Gila!

Minggu, 3 Agu 2025 - 22:16 WIB

health

Tragis! Pria India Tewas di Gym Saat Latihan Keras

Minggu, 3 Agu 2025 - 21:34 WIB

Public Safety And Emergencies

GT500: Fakta Pesawat Jatuh di Bogor, Tewaskan Pilot!

Minggu, 3 Agu 2025 - 21:20 WIB