Kabar gembira datang untuk Marselino Ferdinan! Pelatih Oxford United, Gary Rowett, memberi sinyal positif terkait peluang sang pemain muda untuk tampil di laga terakhir musim ini.
Pertandingan pamungkas Oxford United akan melawan Swansea City pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Divisi Championship 2024-2025.
Rowett berencana memberikan kesempatan bermain kepada para pemain yang jarang mendapat menit bermain di liga sepanjang musim.
Keputusan ini didasari oleh fakta bahwa hasil pertandingan melawan Swansea City tak lagi berpengaruh pada posisi Oxford United di klasemen.
The Yellows telah mengamankan posisi aman dari degradasi dan dipastikan bertahan di Divisi Championship musim depan.
Dengan target utama musim ini telah tercapai, Rowett kini membuka peluang bagi pemain-pemain yang minim kesempatan tampil.
Ini menjadi momen krusial bagi Marselino Ferdinan, pemain Timnas Indonesia yang tergabung dalam skuad Oxford United.
Sejauh ini, Marselino lebih banyak bermain untuk tim kelompok umur klub.
Namun, Rowett memberikan pesan penting yang harus diperhatikan Marselino.
Pelatih Oxford United Rayakan Keselamatan dari Degradasi dengan Lari Marathon
Rowett menekankan pentingnya kesiapan bagi pemain-pemain yang jarang bermain, agar siap diturunkan melawan Swansea City.
“Kami memiliki satu pertandingan lagi untuk menutup musim ini,” ujar Rowett.
“Beberapa pemain telah lama absen dari lapangan.”
“Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat penting,” tambahnya.
Marselino harus memanfaatkan kesempatan emas ini dan menunjukkan kesiapannya untuk bermain.
Rowett mengakui laga melawan Swansea City tidak terlalu krusial bagi timnya.
Namun, penampilan gemilang Marselino dapat menarik perhatian dan meningkatkan prospek kariernya.
“Kami akan mempersiapkan diri dan berupaya mengakhiri musim dengan kemenangan,” tegas Rowett.
Kehadiran Patrick Kluivert di Markas Oxford United Jadi Sorotan Media Inggris
“Tetapi jujur saja, laga terakhir tidak begitu penting bagi kami.”
“Dan ini adalah posisi yang ideal,” lanjutnya.
Ini kesempatan berharga bagi Marselino untuk membuktikan kualitasnya melampaui level tim kelompok umur.
Usianya memang baru 20 tahun, tetapi dalam sepak bola, kualitas dan kemampuanlah yang berbicara, bukan semata umur.
Layaknya Lamine Yamal, pemain muda Barcelona berusia 17 tahun yang telah memukau dunia sepak bola.