Marc Marquez Dianggap Cerminan Casey Stoner oleh Pengamat MotoGP: Tekanan Psikologis dan Dominasi di Lintasan
Kompetisi MotoGP musim ini, yang baru saja merampungkan tujuh seri balapan, telah berhasil menarik perhatian khusus dari pengamat balap asal Inggris, Neil Hodgson. Fokus utama Hodgson tertuju pada tim pabrikan Ducati yang menunjukkan dominasi luar biasa, terutama dengan kehadiran dua pembalap utamanya, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.
Rentetan hasil gemilang yang kini dinikmati oleh pabrikan asal Italia tersebut bukanlah pencapaian instan, melainkan buah dari kesabaran dan perjuangan panjang. Sejak pertama kali bergabung dalam ajang balap motor paling bergengsi di dunia pada tahun 2003, Ducati telah melewati berbagai pasang surut, mencoba sejumlah nama pembalap untuk menemukan formula terbaik.
Titik balik bersejarah bagi Ducati datang pada musim 2007, ketika Casey Stoner berhasil mengukir namanya sebagai pembalap pertama yang mempersembahkan gelar juara dunia untuk tim tersebut. Di mata Hodgson, “Kuri-kuri Boy” kala itu bagaikan binatang buas yang mampu menaklukkan motor Desmosedici yang dikenal sulit dan menuntut. Kekuatan Stoner dalam menjinakkan motor yang garang tersebut menjadi legenda tersendiri di dunia MotoGP.
Tak pelak, di tengah hegemoni skuad Borgo Panigale bersama Marquez pada musim ini, sepak terjang Stoner kembali menyeruak dalam benak Hodgson. “Ada banyak hal yang dilakukan Stoner yang belum pernah saya alami sebelumnya,” ungkap Hodgson, seperti dilansir Motosan. Ia menambahkan, “Dia sungguh luar biasa, benar-benar binatang saat berada di atas motor. Ketika dia memenangkan gelar juara dunia pertamanya di atas Ducati pada tahun 2007, tim ini belum meraih kesuksesan.”
Dalam kesempatan yang sama, Hodgson juga mengungkapkan tipikal karakter Stoner yang sangat mirip dengan apa yang kini sedang ditunjukkan oleh Marc Marquez. Baik Stoner maupun “Baby Alien” memiliki kemampuan unik dalam menciptakan tekanan psikologis yang besar bagi rekan setim mereka. Ini adalah aspek krusial yang membedakan mereka dari pembalap lain.
Saat ini, Marc Marquez memang menjadi sorotan utama karena performanya yang terbukti lebih mumpuni sebagai rekrutan baru dibandingkan dengan Francesco Bagnaia, yang telah bergabung dengan tim pabrikan sejak 2021. Hasil-hasil impresif yang dicatatkan peraih delapan gelar juara dunia tersebut kerap disebut-sebut sebagai pukulan telak bagi mental murid Valentino Rossi itu, menciptakan dinamika internal yang intens di dalam tim.
Selain kemampuan dalam memainkan aspek psikologis rekan setimnya, Marquez dan Stoner juga menunjukkan kemiripan signifikan dalam gaya balap mereka di lintasan. “Mereka (Ducati) benar-benar kesulitan, dan dia (Stoner) naik ke atas motor dan membuat perbedaan,” jelas Hodgson. “Jarang sekali Anda melihat seorang *rider* benar-benar membuat perbedaan. Dia menghancurkan rekan setimnya seperti yang dilakukan Marquez.” Hodgson menambahkan, “Tapi jelas, kita berbicara tentang gaya membalap, Stoner terlihat sangat percaya diri dengan meluncur dari belakang,” menggambarkan karakteristik unik yang juga sering terlihat pada gaya agresif Marquez.
Perbandingan antara Marc Marquez dan Casey Stoner yang diungkap oleh Neil Hodgson ini menyoroti bagaimana pembalap dengan karakter dan dominasi serupa dapat mengubah lanskap kompetisi, tidak hanya melalui kecepatan murni tetapi juga melalui dampak psikologis dan gaya balap yang tak tertandingi.