Kekhawatiran serius kini menyelimuti persiapan seri balap MotoGP Hongaria, menyusul insiden kecelakaan beruntun atau karambol yang mengguncang ajang balap WorldSBK belum lama ini. Insiden tersebut terjadi di Sirkuit Balaton Park, lintasan anyar yang akan debut di kalender MotoGP musim 2025.
Sirkuit Balaton Park, yang terletak di negara asal mantan juara dunia GP125, Gabor Talmacsi, ini telah mengalami modifikasi signifikan demi memenuhi standar keselamatan yang ketat untuk balap motor. Namun, meskipun area di sekeliling lintasan telah diperbaiki, kritik tajam tetap muncul, menyoroti tata letak atau desain lintasannya sendiri yang dianggap berpotensi berbahaya bagi para pembalap.
Salah satu suara keprihatinan datang dari Iker Lecuona, pembalap tim pabrikan Honda di WorldSBK, yang telah lebih dulu merasakan karakter sirkuit ini dalam tes privat pada Juni lalu. Menurut Lecuona, “Semuanya akselerasi dan pengereman, dengan tikungan zig-zag (chicane) pelan yang tidak dapat kita lewati dengan mulus. Itu bukan tikungan menyenangkan ketika kita membuat bannya berasap saat berakselerasi,” ujarnya. Senada dengan Lecuona, pembalap penguji Honda di MotoGP, Stefan Bradl, juga sempat memperingatkan bahwa kesalahan kecil di sirkuit ini berpotensi besar memicu kecelakaan beruntun yang melibatkan banyak pembalap.
Seri WorldSBK di Balaton Park telah dilangsungkan akhir pekan lalu, mendahului jadwal MotoGP Hongaria yang akan diselenggarakan pada 22-24 Agustus mendatang. Ironisnya, di tengah kekhawatiran yang mengemuka, Andrea Iannone, mantan pembalap MotoGP yang kini berlaga di WorldSBK, sempat menyampaikan pandangan berbeda. Setelah sesi latihan bebas, Iannone berujar bahwa bahaya sesungguhnya terletak pada olahraga balap itu sendiri. Ia memilih menerima risiko dan menekankan pentingnya kehati-hatian, terutama di lap-lap awal balapan. “Melakukannya di sini sangat kritis karena ada banyak titik pengereman dan penting untuk menggunakan kepala Anda,” katanya.
Namun, nasib berkata lain bagi Iannone. Dalam balapan pertama WorldSBK di Balaton Park, The Maniac justru menjadi aktor utama dalam kecelakaan massal yang paling tidak diinginkannya. Kesalahan perhitungan titik pengereman di tikungan kedua membuat Iannone menabrak Danilo Petrucci dari belakang, memicu kecelakaan beruntun yang melibatkan total tujuh pembalap. Empat di antaranya bahkan harus dilarikan ke rumah sakit, termasuk Garrett Gerloff, Remy Gardner, Iannone sendiri, dan Iker Lecuona yang sebelumnya sudah mewanti-wanti.
Karakteristik Sirkuit Balaton Park memang menunjukkan sektor awal yang sangat kritis, dihiasi tikungan jepit rambut (hairpin) beruntun yang membatasi jalur ideal bagi pembalap. Kehadiran chicane yang berulang dan minimnya trek lurus panjang semakin memperkuat kesan sempit dari lintasan sepanjang 4,1 kilometer ini. Nicolo Bulega, penantang gelar WorldSBK dari tim Ducati, juga menyoroti tikungan pertama yang rentan memicu kesalahan. Ia bahkan mengaku enggan membayangkan melibasnya dengan motor MotoGP yang jauh lebih kencang, dilengkapi mesin purwarupa, aerodinamika kompleks, dan rem karbon. “Kalau Anda melewatkan titik pengereman tiga meter saja, Anda kehilangan jalur yang tepat dan itu terjadi terutama saat start ketika ada banyak motor di sana,” ucap Bulega. “Mempertimbangkan motor MotoGP lebih cepat, saya tidak ingin berada di posisi mereka.”
Meskipun laporan dari Men on Wheels Magazine menyebutkan bahwa tata letak Balaton Park yang mengedepankan pengereman justru mendorong gaya balap agresif, risiko yang timbul saat terjatuh akan lebih besar karena pembalap cenderung tidak meluncur jauh keluar lintasan akibat karakteristik trek yang relatif pelan di sisi lain. Mengingat seri MotoGP Hongaria tetap akan dilangsungkan, satu-satunya hal yang bisa dilakukan para pembalap adalah meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Alvaro Bautista, juara dunia GP125 dan WorldSBK, turut menekankan pentingnya hal ini. “Bahaya sesungguhnya terkadang adalah perilaku para pembalap yang tidak mempertimbangkan karakteristik tertentu,” pungkasnya.