Pembalap tim pabrikan Ducati, Marc Marquez, berhasil mencetak sejarah gemilang dengan meraih kemenangan sensasional dalam sesi balapan utama MotoGP Austria 2025. Kemenangan ini menegaskan tren positif yang telah ia bangun, menyusuli dominasinya di sesi sprint race sehari sebelumnya.
Berlaga di sirkuit kebanggaan Red Bull Ring, Spielberg, Austria, pada Minggu (17/8/2025), sang “Alien” yang memulai balapan dari posisi keempat menunjukkan kelasnya dengan finis terdepan. Meski tampak meyakinkan, kemenangan pada seri ke-13 kalender MotoGP 2025 ini sama sekali tidak didapat dengan mudah.
Sejak lap pertama, Marquez langsung terlibat duel sengit yang mendebarkan dengan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, dalam skema side-by-side yang memukau. Setelah berhasil menjauh dari kejaran rider Italia tersebut, tantangan berikutnya datang dari pembalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi, sang peraih pole position yang tampil solid sejak bendera start dikibarkan. Marquez harus memangkas gap yang cukup lebar dengan Bezzecchi.
Dengan ketenangan luar biasa dan bakat balapnya yang tak diragukan, rider berusia 32 tahun itu berhasil menyalip Bezzecchi usai sempat tertahan cukup lama di urutan kedua. Mengandalkan performa garang motor Desmosedici GP25 miliknya, Marquez kemudian berhasil membangun jarak yang signifikan, memastikan dirinya meraih kemenangan di MotoGP Austria 2025.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Marc Marquez di Red Bull Ring sejak sirkuit ikonik ini masuk dalam kalender MotoGP pada musim 2016. Peraih delapan gelar juara dunia itu tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah menanti kemenangan di trek ini selama sembilan musim penuh.
“Ya, saya sangat senang akhirnya bisa meraih kemenangan pertama saya di Austria,” ungkap Marquez di Parc Ferme, raut wajahnya memancarkan kepuasan. Ia menilai penampilannya di seri ini sangat memuaskan, bahkan meskipun ia gagal meraih pole position saat babak kualifikasi.
“Seperti yang saya katakan pada hari Kamis lalu, kita lihat saja nanti musim ini, dan mengenakan seragam merah Ducati hasilnya sangat memuaskan,” imbuh Marquez, mengisyaratkan adaptasinya yang sukses bersama tim barunya. Kemenangan solid ini juga tak lepas dari peran krusial para kru Ducati yang berhasil menemukan setelan motor terbaik untuk membawa Marquez melaju kencang.
Setelan atau set-up yang digunakan kali ini terasa istimewa, meskipun Marquez melaju dengan ban bekas atau used tyres. “Kami menemukan set-up yang bagus, terutama dengan used tyre,” kata Marquez, menjelaskan strateginya. “Seperti yang terlihat di paruh pertama lomba, Bezzecchi sangat kuat.”
Menurut laporan dari Crash.net, strategi penggunaan ban bekas ini sempat membuat jarak Marquez menjauh ketika mengejar Bezzecchi. Gap sebesar 0,8 detik sempat tercatat, di mana Marquez memang menunggu suhu ban meningkat sebelum melancarkan tekanan penuh kepada rivalnya.
“Dan saya lebih memilih untuk menunggu, saya mencoba di lap-lap awal, tetapi terlalu berisiko, jadi saya menunggu untuk menyerang di akhir,” jelas sosok yang identik dengan nomor 93 itu. Ia menambahkan, “Tapi saya tahu pembalap yang kurang beruntung bisa datang, dan kali ini Aldeguer, yang membalap sangat cepat.”
Terlepas dari hasil luar biasa ini, Marquez menegaskan tidak ingin terlena mengingat balapan berikutnya di GP Hungaria sudah menanti akhir pekan depan. “Tapi begitulah, saya senang, enam kemenangan berturut-turut! Tapi kami harus tetap fokus karena minggu depan sudah ada balapan lain,” tegasnya.
Lebih lanjut, kemenangan penuh makna ini juga secara khusus dipersembahkan Marquez untuk Pau Alsina, pembalap JuniorGP yang baru saja meninggal dunia. “Sementara itu, saya menikmatinya, dan saya sangat senang berada di podium teratas untuk Pau Alsina,” tutup Marc Marquez dengan emosional.