Marc Marquez, pembalap MotoGP yang ambisius, bertekad meraih gelar juara dunia kesembilan pada musim 2025. Prestasi ini akan menyamainya dengan rekor legenda Valentino Rossi, meskipun ibunya sendiri telah memintanya untuk mengalah demi adiknya, Alex Marquez.
Persaingan sengit antara Marc dan Alex Marquez di MotoGP 2025 semakin memanas.
Kedua saudara ini menunjukkan dominasi mereka hingga paruh pertama musim.
Finis 1-2 menjadi pemandangan yang lazim bagi duo Marquez, baik di sprint race maupun balapan utama.
Hasil ini menjadi pertanda baik, terutama bagi Marc yang tengah berupaya bangkit setelah berpisah dari Repsol Honda.
Kejutan hadir dengan penampilan dominan Marc di tim Ducati Lenovo, nyaris tanpa cela sejak debutnya.
Jorge Martin Masih Mempertimbangkan Opsi Bergabung dengan Aprilia, Keputusan Tergantung pada Pemulihan Cedera
“Tujuan utama saya adalah mengembalikan kepercayaan diri dengan menetapkan target yang realistis,” ujar Marc Marquez, seperti dikutip Bolasport dari GPOne.
“Menang bukanlah prioritas utama saat ini. Saya lebih fokus pada lima besar, kemudian podium, dan akhirnya, posisi pertama,” tambahnya.
Marquez mengakui semangat juangnya masih berkobar, meskipun usianya tak lagi muda. Ambisinya tetap besar.
Peluang untuk kembali menjadi juara dunia masih terbuka lebar di musim ini.
Adaptasinya dengan Ducati Desmosedici GP25 berjalan cukup mulus.
“Saat debut di MotoGP, lawan-lawan saya adalah legenda seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi,” kenangnya.
“Sekarang, saya beradu dengan pembalap muda yang sangat kompetitif dan baru naik kelas. Mereka memperkenalkan gaya balap baru, memaksa saya untuk beradaptasi.”
“Namun, kini saya lebih memprioritaskan keselamatan dan kalkulasi risiko,” jelasnya, menunjukkan kematangan berpikirnya.
“Sepuluh tahun lalu, saya hanya fokus pada balapan dan mengabaikan hal lain.”
“Saya percaya pemulihan cedera akan cepat, tetapi kenyataannya, pemulihan dari cedera tertentu sangat sulit.”
Menanggapi persaingan dengan Alex, Marc mengungkapkan bahwa ibunya sering memintanya untuk mengalah.
Ibunya merasa ini saatnya Alex bersinar, sementara Marc telah mengumpulkan delapan gelar juara dunia di berbagai kelas MotoGP.
Namun, Marc tetap teguh pada pendiriannya. Tidak ada kata menyerah, bahkan untuk adiknya sendiri. Jika Alex ingin menang, dia harus mengalahkannya secara fair.
“Kami bermimpi untuk menjadi yang pertama dan kedua di klasemen MotoGP,” harapnya.
“Ibu saya mendukung Alex dan menyarankan agar saya membiarkannya menang karena saya sudah meraih banyak gelar juara dunia.”
“Kami saling mendukung dan menginginkan yang terbaik satu sama lain.”
“Tapi jika saya menang, saya akan meraih gelar kesembilan dan menyamai rekor Valentino Rossi,” pungkas Marc Marquez.
Toprak Razgatlioglu Dikabarkan Segera Bergabung dengan Yamaha di MotoGP 2026