Mandiri Jogja Marathon 2025: Memacu Sport Tourism dan Ekonomi Lokal Yogyakarta dengan Sentuhan Internasional
Yogyakarta siap menjadi pusat perhatian dunia lari saat Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 digelar pada Minggu, 22 Juni 2025. Dengan titik start dan finis yang ikonik di kawasan Candi Prambanan, ajang lari akbar ini diperkirakan akan menarik 9.200 pelari dari 17 negara. Lebih dari sekadar kompetisi, MJM 2025 merupakan wujud nyata komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta upaya strategis untuk memperkuat sektor *sport tourism* dan menumbuhkan ekonomi lokal di Yogyakarta.
Mengusung tema “Accelerate Your Limit, Embrace The Culture,” MJM 2025 tidak hanya berfokus pada prestasi atletik, namun juga visi besar untuk menggerakkan perekonomian rakyat. “Kita gak cuma lari, kita memajukan ekonomi kerakyatan,” tegas Wisnu Trihanggodo, SEVP Corporate Relations Bank Mandiri, dalam konferensi pers di Tip Tap Toe, Yogyakarta, Kamis, 19 Juni 2025. Wisnu optimistis bahwa kehadiran ribuan peserta, baik domestik maupun mancanegara, akan memberikan dampak positif yang signifikan. Berdasarkan riset terbaru Mandiri Institute, penyelenggaraan MJM dalam dua tahun terakhir terbukti mampu mendorong peningkatan belanja sebesar 36 persen di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM. Bahkan, penjualan tiket MJM saja sudah cukup untuk meningkatkan tingkat hunian hotel di Jogja secara drastis dalam satu hingga dua minggu.
Antusiasme ini senada dengan pandangan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, yang menilai MJM 2025 semakin menegaskan posisi Yogyakarta sebagai destinasi utama *sport tourism*. Dalam kondisi pariwisata yang sempat melesu, kegiatan berskala besar seperti MJM mampu memberikan dorongan vital. Imam menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Bank Mandiri yang telah ketujuh kalinya menggelar MJM di kota budaya ini, menjadikannya kekuatan baru untuk mempertahankan eksistensi Yogyakarta sebagai tujuan wisata unggulan.
MJM 2025 dirancang untuk memberikan pengalaman lari berstandar internasional. Pandu Bagus Buntaran, Race Director MJM 2025, menjelaskan bahwa rute lomba yang berbeda dari tahun sebelumnya telah mendapatkan sertifikasi resmi dari Association of International Marathons and Distance Races (AIMS). Hal ini memastikan setiap aspek teknis lomba memenuhi standar global, memungkinkan pencatatan waktu resmi bagi pelari dari berbagai penjuru dunia. Lomba ini terbagi dalam empat kategori menantang, yaitu Marathon (42K), Half Marathon (21K), 10K, dan 5K Fun Run, menarik minat peserta dari seluruh Indonesia serta pelari internasional dari 17 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris Raya, Korea Selatan, China, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Kenya. Antusiasme masif ini menunjukkan MJM sebagai salah satu ajang maraton paling inklusif di Indonesia, dengan lari sebagai “media pendukung,” sementara “main course-nya itu ada di tourism.”
Tak hanya mengedepankan standar global, MJM 2025 juga memperkenalkan kekayaan budaya lokal yang memesona. Salah satu daya tarik unik tahun ini adalah desain medali yang akan dibagikan kepada peserta. Medali MJM 2025 mengusung konsep Sumbu Filosofis Yogyakarta, dengan tema Pantai Selatan. Desain medali ini akan berganti setiap tahun hingga penyelenggaraan 2029, mengikuti ikon-ikon sumbu filosofi lainnya seperti Panggung Krapyak, Keraton, Tugu Jogja, dan Gunung Merapi. Konsep ini memungkinkan para pelari yang rutin berpartisipasi untuk mengoleksi medali dengan desain variatif, memadukan semangat olahraga dengan apresiasi budaya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara sebelum hari H lomba, MJM 2025 turut menggelar Racepack Collection yang disertai mini expo bertajuk Mlaku Lokal (Mandiri Laku Lokal). Pameran ini akan berlangsung pada 19–21 Juni 2025 di Royal Ambarrukmo Ballroom, menampilkan 14 *brand apparel* lokal, *merchandise* eksklusif MJM, serta melibatkan puluhan UMKM lokal dari sektor kuliner dan oleh-oleh. Bahkan, lebih dari 60 pelaku usaha lokal juga akan turut meramaikan area lomba di Candi Prambanan pada hari pelaksanaan, menegaskan komitmen MJM 2025 dalam mendukung perputaran roda ekonomi dan mempromosikan potensi lokal secara menyeluruh.