Ragamutama.com – , Jakarta – Tigor Pangaribuan, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), mengungkapkan keyakinannya bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi signifikan dalam menekan angka tawuran di kalangan pelajar. Landasan keyakinannya adalah manfaat nutrisi yang cukup dalam mencegah rasa lapar, yang diyakini mampu meredam potensi kemarahan.
Pilihan editor: Cara Kerja Biometrik Mata Worldcoin untuk Dompet Digital
“Rasa lapar seringkali menjadi pemicu kemarahan. Hungry people is angry people. Masyarakat yang lapar cenderung mudah marah, dipenuhi emosi negatif,” ujarnya setelah menghadiri diskusi bertajuk ‘Ada Apa dengan Prabowo’ yang diselenggarakan oleh Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air (Gempita) di Jakarta, Sabtu, 10 Mei 2025.
Menurutnya, program MBG akan menyediakan asupan gizi yang memadai bagi para siswa. Asupan gizi yang tercukupi ini diharapkan dapat mengurangi perilaku menyimpang seperti aksi tawuran. “Dengan gizi yang terpenuhi, kita berharap angka tawuran dapat ditekan secara signifikan,” tambahnya.
Pemerintah berencana mempercepat implementasi program Makan Bergizi Gratis. Percepatan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini menjadi agenda pembahasan utama dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Jumat, 9 Mei 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis saat ini telah menjangkau 3,4 juta penerima manfaat. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan, yaitu 82,9 juta penerima manfaat. “Oleh karena itu, diperlukan akselerasi dan percepatan dalam implementasi program ini,” tegasnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, 9 Mei 2025.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menambahkan bahwa pemerintah saat ini sedang merancang mekanisme untuk mempercepat implementasi program tersebut. Menurutnya, alokasi anggaran untuk percepatan ini telah dijamin. Namun, ia menekankan bahwa penggunaan anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan percepatan di lapangan. “Tentu, percepatan membutuhkan dukungan anggaran,” jelas Dadan pada kesempatan yang sama.
Dalam rapat tersebut, Dadan mengungkapkan banyaknya usulan terkait mekanisme percepatan program Makan Bergizi Gratis. Dengan banyaknya usulan yang masuk, ia optimis pelaksanaan program ini dapat dipercepat secara signifikan. Dengan demikian, target menjangkau 82,9 juta penerima manfaat dapat tercapai.
Dadan mengakui bahwa implementasi program Makan Bergizi Gratis saat ini masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Ia menyebutkan bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Presiden Prabowo Subianto setiap kali melakukan kunjungan ke daerah. “Bapak Presiden sering merasa prihatin saat berkunjung ke daerah, karena masih banyak masyarakat yang belum menerima manfaat program ini,” ungkap Dadan saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.
Zulhas juga menegaskan bahwa Makan Bergizi Gratis adalah program prioritas Presiden Prabowo. Namun, masyarakat di daerah yang belum merasakan manfaat program ini seringkali menyampaikan keluhan kepada Presiden. Terutama masyarakat di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan termiskin. “Hal ini sangat membebani Bapak Presiden. Oleh karena itu, percepatan jangkauan penerima manfaat sangat diperlukan,” ujarnya.
Han Revanda berkontribusi dalam tulisan ini
Pilihan editor: Istana: Peringatan Prabowo Soal Ancaman Perang Terbukti