Madusari (MOLI) Targetkan Pendapatan Capai Rp 1,44 Triliun di Tahun 2025

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 27 Juni 2025 - 12:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) optimistis bisa mengerek naik kinerja pada tahun 2025. Emiten yang memproduksi etanol ini membidik pendapatan bersih senilai Rp 1,44 triliun.

Direktur Madusari Murni Indah, Donny Winarno mengungkapkan target pendapatan MOLI tahun ini mencerminkan pertumbuhan sekitar 5% dibandingkan capaian tahun lalu.

Donny memproyeksikan kinerja MOLI bakal terdongkrak oleh peningkatan volume ekspor, diversifikasi pasar dan peluang dari produk bioetanol untuk Bahan Bakar Nabati (BBN).

“Kami sangat optimistis, ada permintaan yang lumayan besar dari beberapa ekspor market. Kami juga sedang menunggu potensi dari pemakaian bioetanol di Indonesia,” ungkap Donny, Selasa (24/6).

Madusari (MOLI) Anggarkan Capex Rp 80 Miliar di 2025, Begini Rencana Penggunaannya

Asal tahu saja, target MOLI pada tahun ini adalah mencapai level pendapatan seperti pada tahun 2023. Emiten juga dikenal dengan nama Molindo ini ingin kembali memulihkan kinerja setelah pada tahun 2024 mengalami penurunan. 

Merujuk laporan tahunan yang rilis di Bursa Efek Indonesia, pendapatan bersih MOLI merosot 4,86% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 1,44 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,37 triliun pada 2024. Sejalan dengan itu, laba bersih MOLI turun 84,49% (yoy) dari Rp 83,51 miliar menjadi Rp 12,95 miliar pada 2024.

Baca Juga :  LSIP Kuartal I-2025 Moncer, Cek Rekomendasi Saham London Sumatra

Direktur Madusari Murni Indah, Jose G. Tan mengungkapkan penurunan kinerja MOLI pada tahun 2024 dipengaruhi oleh penurunan permintaan etanol food-grade berkualitas tinggi. Hal ini menyebabkan pelemahan harga etanol di pasar domestik maupun internasional. 

Kondisi ini dibarengi dengan kenaikan biaya bahan baku. Harga rata-rata tetes tebu (molasses) di Indonesia selama musim giling gula pada semester II-2024 meningkat sebesar 15%. 

Kondisi tersebut mengikis margin keuntungan produsen etanol di dalam negeri. Memasuki tahun 2025, Jose optimistis MOLI bisa memperbaiki kinerja. Salah satu faktor pendorongnya adalah normalisasi harga molasses sebagai bahan baku dan perbaikan harga produk etanol.

  MOLI Chart by TradingView  

Optimisme MOLI tercermin dari pertumbuhan kinerja di tiga bulan pertama 2025. Pendapatan MOLI mengalami kenaikan 19,56% (yoy) dari Rp 306,18 miliar menjadi Rp 366,07 miliar pada kuartal I-2025.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba bersih MOLI mendaki 28,24% (yoy) dari Rp 5,77 miliar menjadi Rp 7,40 miliar hingga Maret 2025. “MOLI terus memprioritaskan efisiensi, ekspansi segmen baru dan penguatan pasar ekspor untuk menjaga tren positif di sepanjang tahun,” terang Jose.

Donny menambahkan, MOLI juga memasang strategi untuk memperluas pemasaran produk dan ekspansi segmen baru. “Kami akan fokus ke niche market untuk konsumen yang membutuhkan etanol kualitas tinggi. Molindo juga terbuka memperluas segmen baru, baik untuk minuman maupun bahan bakar,” ujar Donny.

Baca Juga :  Reli Bursa Eropa Terpanjang Sejak 2021: Investor Pantau Ketat Rapat The Fed

Di sisi lain, Donny menyoroti beberapa tantangan di industri etanol. Antara lain kelebihan pasokan (oversupply) domestik, tarif nol untuk impor dari Pakistan, dan regulasi ekspor yang belum optimal. Oleh sebab itu, MOLI pun memilih strategi memasuki pasar niche dengan margin lebih tinggi, khususnya di pasar internasional.

“Selain itu, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan dorongan pemerintah terhadap bioetanol menjadi peluang strategis yang mendukung pertumbuhan ekspor,” jelas Donny.

Guna memuluskan rencana bisnis pada 2025, MOLI menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 80 miliar. Capex MOLI akan digunakan untuk upgrade fasilitas manufaktur, meningkatkan efisiensi, serta mengembangkan produk baru melalui riset dan pengembangan.

“Dana capex ini akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk melalui upgrade fasilitas manufaktur,” jelas Jose.

Merujuk laporan tahunan, pada tahun 2024 MOLI menganggarkan capex sekitar Rp 30 miliar, dengan realisasi sebesar Rp 19,4 miliar. Capex MOLI sebagian besar digunakan untuk modifikasi dan pemulihan beberapa peralatan guna meningkatkan efisiensi.

Berita Terkait

Emas Tertekan: Safe Haven Melemah, Harga Spot Turun!
Dirjen Industri Logam Menjadi Komisaris Krakatau Steel
Cek Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Usai Grup Djarum Masuk Jadi Investor
Daftar Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 27 Juni 2025, Ambles Rp 17.000 Per Gram
Jeff Bezos Pindah Tempat Pernikahan Setelah Diusir Warga Venesia
Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.207 Per Dolar AS pada Hari Ini (27/6)
Harga Emas Antam Anjlok Rp 17.000 Menjadi Rp 1.907.000 Per Gram Pada Hari Ini (27/6)
Bursa Asia Mayoritas Menguat di Pagi Ini (27/6), Sejalan Reli Wall Street

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 13:52 WIB

Dirjen Industri Logam Menjadi Komisaris Krakatau Steel

Jumat, 27 Juni 2025 - 12:37 WIB

Madusari (MOLI) Targetkan Pendapatan Capai Rp 1,44 Triliun di Tahun 2025

Jumat, 27 Juni 2025 - 12:07 WIB

Cek Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Usai Grup Djarum Masuk Jadi Investor

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:37 WIB

Daftar Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 27 Juni 2025, Ambles Rp 17.000 Per Gram

Jumat, 27 Juni 2025 - 10:33 WIB

Jeff Bezos Pindah Tempat Pernikahan Setelah Diusir Warga Venesia

Berita Terbaru

entertainment

Keisya Levronka & Nyoman Paul Rilis Duet! Lagu Cinta Baru?

Jumat, 27 Jun 2025 - 16:13 WIB

crime

Musi Rawas Gempar! Pria Cabuli 2 Bocah, Ini Pengakuannya

Jumat, 27 Jun 2025 - 15:18 WIB

Society Culture And History

Meksiko: 5 Fakta Unik Negara Warisan Peradaban Dunia, Wajib Tahu!

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:38 WIB