Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan bahwa hubungan erat antara Indonesia dan Prancis bukanlah sekadar kebetulan semata. Pernyataan ini disampaikan Presiden Macron saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, pada hari Rabu (28/5).
“Keakraban yang saya rasakan malam ini di antara kita, sungguh, bukanlah suatu kebetulan belaka,” tegas Macron.
Macron menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat yang ia terima dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia menggambarkan sambutan tersebut sebagai bentuk penghormatan yang sangat menyentuh hati, baik bagi dirinya secara pribadi maupun bagi seluruh rakyat Prancis.
“Merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya untuk disambut oleh Bapak, dengan keramahan tulus yang langsung menyentuh hati kami, serta negara kami, yang Bapak muliakan melalui kehadiran kami,” tuturnya.
Dalam pidatonya, Presiden Macron mengungkapkan kekagumannya atas eratnya hubungan bilateral antara kedua negara, meskipun secara geografis ibu kota kedua negara terpisah jarak yang sangat jauh, yaitu 12.000 kilometer.
“Meskipun terpisah oleh jarak 12.000 kilometer yang membentang antara dua ibu kota metropolitan kita, kita tetap terhubung erat oleh hembusan angin sejarah dan napas takdir yang menyatukan kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau mengutip sebuah pepatah bijak dari Indonesia, yaitu “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Macron menjelaskan bahwa pepatah tersebut secara tepat menggambarkan bagaimana hubungan persahabatan antara Prancis dan Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu, dan kini telah mencapai sebuah titik penting dalam perjalanan sejarah persahabatan kedua bangsa.
“Dan sedikit demi sedikit, seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, persahabatan kita telah tumbuh dan berkembang menjadi semakin tinggi dan kokoh,” pungkasnya.