Ragamutama.com: Kiper timnas Indonesia, Maarten Paes, tampil gemilang dan menjadi mimpi buruk bagi rekor klub Lionel Messi di ajang MLS 2025.
Maarten Paes kembali menunjukkan performa solid dengan menjaga penuh gawang FC Dallas saat bertandang ke markas Inter Miami, Chase Stadium, pada Minggu (27/4/2025).
Pada pertandingan di MLS 2025 tersebut, sejatinya ada potensi pertemuan menarik antara Paes dan megabintang Argentina, Lionel Messi.
Sayangnya, duel seru itu urung terjadi lantaran Messi diistirahatkan oleh pelatih Javier Mascherano.
Bersama Luis Suarez dan Jordi Alba, peraih banyak gelar Ballon d’Or itu hanya menyaksikan jalannya pertandingan dari bangku penonton.
Selain itu, satu veteran Barcelona lainnya, Sergio Busquets, hanya menjadi pemain cadangan yang tidak dimainkan.
Mascherano memang memanfaatkan laga ini untuk melakukan rotasi pemain mengingat jadwal pertandingan yang padat.
Baru pada hari Kamis sebelumnya, mereka baru saja kembali dari markas Vancouver Whitecaps dengan menelan kekalahan 0-2 di ajang Piala Champions CONCACAF.
Tanpa kehadiran kuartet pemain bintangnya, Inter Miami harus mengakui keunggulan Maarten Paes dan rekan-rekan setimnya.
Gol cepat dari Shaquell Moore pada menit ke-8 membawa FC Dallas unggul lebih dulu atas tuan rumah.
Miami sempat berbalik unggul dengan mencetak tiga gol melalui aksi Fafa Picault (16′), Allen Obando (29′), dan David Martinez (56′).
Namun, sayangnya bagi Si Bangau, Dallas memberikan respons cepat dengan melakukan comeback yang luar biasa.
Reaksi tersebut berjalan dengan sempurna berkat gol dari Osaze Urhoghide (64′), Andres Julio (69′), dan Pedrinho (81′) yang mengubah kedudukan dari 1-3 menjadi 4-3 untuk kemenangan Los Toros.
Apa Jadinya kalau Lionel Messi Lagi Ngambek Disodori Jersei Cristiano Ronaldo?
Dengan hasil ini, FC Dallas berhasil membawa pulang poin penuh dari Florida Selatan.
Dari tribun penonton, Lionel Messi hanya bisa menunjukkan ekspresi tidak senang saat melihat rekan-rekan setimnya menjadi korban comeback lawan.
Ia tidak bisa berbuat banyak meskipun teriakan “Messi, Messi” dari para suporter terdengar di seluruh stadion.
Dalam satu momen, megabintang berusia 37 tahun itu hanya menggeleng-gelengkan kepala saat Dallas mencetak gol keempat.
Ekspresinya menunjukkan rasa kecewa sekaligus kebingungan mengapa Miami bisa kebobolan tiga gol tambahan.
Sangat wajar jika situasi ini membuat Si Kutu merasa kecewa.
Kekalahan dari FC Dallas memperpanjang catatan hasil negatif dan mengakhiri rekor tak terkalahkan Inter Miami di MLS 2025.
Untuk pertama kalinya, anak asuh Mascherano merasakan kekalahan setelah menjalani sembilan pertandingan.
The Herons saat ini berada di peringkat kelima di klasemen Wilayah Timur.
Mereka mengumpulkan 18 poin, terpaut empat angka dari pemuncak klasemen sementara, FC Cincinnati.
PSG Malah Meroket Tanpa Lionel Messi di Liga Champions, Luis Enrique Punya Tim Terbaik di Dunia
Sementara itu, FC Dallas berhasil memperbaiki posisinya ke peringkat enam di Wilayah Barat dengan 15 poin dari 10 pertandingan.
Bagi Maarten Paes, pertandingan ini menjadi kesempatan baginya untuk tampil sebagai kapten tim di menit-menit akhir setelah Luciano Acosta ditarik keluar.
Kiper yang telah mencatatkan 8 penampilan untuk timnas Indonesia ini melakukan tiga penyelamatan sepanjang pertandingan.
Salah satunya adalah penyelamatan gemilang di dalam kotak penalti.
Menurut data dari Fotmob, Paes mendapatkan nilai 5,5 setelah kebobolan 3 gol dari ekspektasi gol melalui tembakan on target (xGOT) sebesar 1,95.
Dengan kata lain, ia kebobolan lebih banyak dari ekspektasi berdasarkan data (-1,05).
Keberhasilan FC Dallas menghentikan rekor tak terkalahkan Leo Messi dan timnya dianggap sebagai risiko yang harus diambil oleh Miami.
Mascherano menyadari bahwa timnya akan mengalami kesulitan karena menurunkan banyak pemain lapis kedua.
Cristiano Ronaldo Disarankan Gabung Klub Peringkat 111 Eropa, Bisa Comeback ke Liga Champions dan Reuni Sesama Eks Man United
“Ada banyak pemain dalam susunan tim yang belum sering bermain musim ini, tidak mudah bagi mereka yang belum pernah tampil bersama,” kata Mascherano.
“Mereka telah memberikan yang terbaik dan selama 65 menit, tim bermain dengan baik.”
“Sayangnya, saat kedudukan 3-2, ketika semuanya menguntungkan kami, saya melakukan kesalahan.”
“Saya yang harus disalahkan,” ujar legenda timnas Argentina itu, seperti dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Miami Herald.
