Luis Enrique Ukir Sejarah Gemilang: Bawa PSG Raih Liga Champions, Gabung Jajaran Pelatih Elite!
Paris Saint-Germain (PSG) berhasil mengukir sejarah manis dengan menjuarai Liga Champions 2025. Dalam duel sengit yang dinanti, PSG menaklukkan Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Munich, Jerman, pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. Di balik gemilangnya kemenangan ini, terselip pencapaian monumental bagi sang pelatih, Luis Enrique Martinez, yang sukses meraih trofi Liga Champions keduanya sepanjang kariernya.
Bertarung di markas netral, PSG tampil dominan sejak peluit awal. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Achraf Hakimi pada menit ke-12, diikuti dwigol memukau dari Desire Doue pada menit ke-20 dan ke-63. Pesta gol Les Parisiens dilengkapi oleh Khvicha Kvaratskhelia di menit ke-73, dan ditutup oleh Senny Mayulu pada menit ke-86, menegaskan superioritas mereka di laga puncak.
Torehan ini menjadi gelar Liga Champions kedua bagi Luis Enrique, sebuah prestasi langka yang mengukuhkannya sebagai salah satu figur paling disegani di dunia sepak bola. Dilansir dari DeporTV, kemenangan ini secara resmi menempatkannya dalam daftar eksklusif pelatih yang sukses merengkuh trofi klub paling prestisius di Eropa dengan dua tim berbeda.
Pelatih asal Spanyol yang pernah menukangi AS Roma, Celta Vigo, Barcelona, hingga tim nasional Spanyol ini, sebelumnya telah merasakan manisnya gelar Liga Champions pada musim 2014-2015 bersama Barcelona. Kala itu, tim asuhannya yang dikenal dengan trio maut ‘MSN’ berhasil menaklukkan Juventus 3-1 di final yang digelar di Stadion Olimpiade Berlin.
Dengan pencapaian terbarunya bersama PSG, Luis Enrique kini berdiri sejajar dengan para maestro taktik yang telah mencicipi kejayaan Eropa bersama lebih dari satu klub. Di antara mereka adalah raja Liga Champions, Carlo Ancelotti, yang telah mengoleksi lima gelar – dua bersama AC Milan (2003 dan 2007) dan tiga bersama Real Madrid (2014, 2022, dan 2024). Ada pula Pep Guardiola yang sukses membawa Barcelona (2009 dan 2011) dan Manchester City (2023) menjadi juara.
Daftar prestisius ini juga diisi oleh Ernst Happel, pelatih Austria yang memenangkan gelar dengan Feyenoord (1970) dan Hamburg (1983). Kemudian ada Ottmar Hitzfeld dari Jerman (Borussia Dortmund 1997 dan Bayern Munich 2001), José Mourinho dari Portugal (Porto 2004 dan Inter Milan 2010), serta Jupp Heynckes dari Jerman (Real Madrid 1998 dan Bayern Munich 2013).
Selain bergabung dalam ‘klub dua tim’, Luis Enrique juga kini sejajar dengan pelatih-pelatih legendaris yang telah memenangkan Liga Champions setidaknya dua kali. Nama-nama besar seperti Miguel Muñoz, Sir Alex Ferguson, Helenio Herrera, José Villalonga, Luis Carniglia, Bela Guttman, Brian Clough, Arrigo Sacchi, dan Vicente del Bosque kini menjadi bagian dari daftar prestasinya. Ia hanya berjarak satu trofi dari Pep Guardiola dan Zinedine Zidane, serta tiga gelar dari Carlo Ancelotti, yang setelah meninggalkan Real Madrid kini menukangi tim nasional Brasil.
Kemenangan ini sekaligus menandai gelar internasional keempat dalam karier Luis Enrique. Sebelumnya, ia telah memenangkan Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub, semuanya pada tahun 2015 bersama Barcelona. Lebih dari sekadar statistik, gelar ini memiliki makna emosional mendalam, menjadi trofi internasional pertamanya setelah menghadapi masa sulit pada tahun 2019 akibat wafatnya putri tercinta, Xana.
Bersama Paris Saint-Germain, Luis Enrique kini telah mempersembahkan total tujuh gelar juara, termasuk Ligue 1, Piala Super Prancis, dan Piala Prancis. Sebuah capaian impresif yang menunjukkan dominasinya di kancah domestik dan puncaknya, di level Eropa.