Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 18:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menggeser Taylor Swift, Ini Kisah Lucy Guo: Miliarder Otodidak dengan Harta Triliunan Rupiah dari Saham AI

Lucy Guo, nama yang mungkin belum akrab di telinga banyak orang, kini menjadi sorotan tajam setelah berhasil menggeser posisi penyanyi global Taylor Swift dalam daftar prestisius “America’s Richest Self-Made Women 2025” versi Forbes. Dengan kekayaan mencapai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 21,15 triliun, miliarder berusia 30 tahun ini memiliki perjalanan hidup dan latar belakang pendidikan yang sungguh unik dan inspiratif.

Perjalanan Lucy Guo menuju puncak kekayaan tidaklah biasa, dimulai dari masa kecilnya di Amerika Serikat. Lahir pada 14 Oktober 1994 dari orang tua imigran China, Lucy tumbuh besar di wilayah Teluk San Francisco. Sejak di bangku sekolah menengah, ia sudah menunjukkan bakatnya dalam dunia teknologi dengan mulai belajar *coding*. Pada tahun 2012, Lucy melanjutkan pendidikannya di Universitas Carnegie Mellon, sebuah universitas riset swasta terkemuka di Pittsburgh, dengan mengambil jurusan ilmu komputer dan interaksi manusia-komputer. Universitas Carnegie Mellon sendiri dikenal sebagai gabungan dari Sekolah Teknik Carnegie (berdiri sejak 1900) dan Institut Riset Industri Mellon (1913), yang sangat berfokus pada teknologi dan permesinan. Selama masa perkuliahannya, Lucy juga sempat magang sebagai *software engineering* di perusahaan besar seperti Endless Mobile dan bahkan Facebook.

Baca Juga :  Penahanan Mahasiswi ITB Ditangguhkan: Kampus Teruskan Pembinaan Disiplin

Namun, di tengah kesuksesan akademik dan pengalaman magang yang menjanjikan, Lucy membuat keputusan berani. Pada tahun 2014, ia memilih putus kuliah alias *dropout* sebelum meraih gelar sarjana. Pilihan radikal inilah yang membawanya pada Beasiswa Thiel Fellowship, sebuah program bergengsi yang disponsori oleh investor miliarder Peter Thiel. Program ini didesain khusus untuk membiayai mahasiswa usia kuliah yang memiliki jiwa wirausaha untuk mendirikan perusahaan. Dengan dana sebesar 200.000 dolar AS (setara Rp 3,2 triliun) dan dukungan jaringan pendiri, investor, serta ilmuwan dari Thiel Foundation, Lucy mendapatkan landasan kuat untuk merealisasikan ambisi kewirausahaannya.

Setelah Thiel Fellowship, pada tahun 2015 Lucy sempat bekerja sebagai desainer produk di Quora, di mana ia bertemu dengan Alexandr Wang. Pengalaman ini diikuti dengan masa singkatnya sebagai *product designer* di Snapchat. Puncak kolaborasi Lucy dan Alexandr Wang terwujud pada tahun 2016, ketika mereka bersama-sama mendirikan Scale AI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan yang berkembang pesat. Keberhasilan mereka diakui secara internasional, dan dua tahun kemudian, pada tahun 2018, keduanya dinobatkan dalam daftar “Under 30” Forbes. Sayangnya, di tahun yang sama, Lucy dan Alexandr mengalami perbedaan visi tentang cara menjalankan perusahaan, yang berujung pada keputusan Alexandr untuk memecat Lucy. Meskipun demikian, Lucy menunjukkan kecerdikannya dengan mempertahankan 5 persen sahamnya di Scale AI, yang kini diperkirakan bernilai sekitar 1,2 miliar dolar AS dan menjadi pilar utama kekayaannya.

Baca Juga :  Kemendikti: Rencana Pemangkasan Anggaran Riset Belum Final

Kini, semangat kewirausahaan Lucy terus berkobar melalui perusahaan terbarunya, Passes. Platform ini dirancang untuk memungkinkan kreator dan selebritas terhubung secara lebih pribadi dengan penggemar mereka, menyediakan layanan obrolan dan video daring berbayar. Konsep Passes sendiri memiliki kemiripan dengan platform populer seperti Patreon dan OnlyFans, menunjukkan bagaimana Lucy terus berinovasi dan memanfaatkan tren digital untuk menciptakan nilai ekonomi. Kisah Lucy Guo adalah bukti nyata bahwa kesuksesan bisa dicapai melalui jalur yang tidak konvensional, didorong oleh visi, keberanian, dan kecerdasan dalam mengambil keputusan strategis.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?
Cum Dividen DSNG 17 Juni, Ini Rekomendasi Saham Terbaik!

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

technology

Smartwatch Canggih, Peringatan Gempa Bumi di Pergelangan Tangan!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:17 WIB

Uncategorized

Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo

Senin, 16 Jun 2025 - 01:57 WIB

politics

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!

Senin, 16 Jun 2025 - 01:37 WIB

Family And Relationships

Gustiwiw Meninggal, Ibunda: Pamit Sehat Bikin Konten, Sempat Tak Percaya

Senin, 16 Jun 2025 - 01:32 WIB