Kinerja Gemilang London Sumatra (LSIP) Kuartal I 2025: Laba Bersih Melonjak 45% Berkat Strategi Jitu dan Pengelolaan Biaya Disiplin, Analis Rekomendasi Beli
JAKARTA – PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) berhasil menunjukkan ketangguhan finansial yang luar biasa sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Meskipun pasar kelapa sawit diwarnai volatilitas harga sejak awal tahun, emiten Grup Salim ini sukses mencatatkan kinerja solid yang melampaui ekspektasi.
Pada periode Januari hingga Maret 2025, LSIP membukukan laba bersih signifikan sebesar Rp 391,8 miliar, melesat 45% secara tahunan (YoY). Lonjakan laba ini tak lepas dari peningkatan pendapatan yang juga impresif, mencapai Rp 1,2 triliun atau naik 47% YoY. Pencapaian ini menegaskan posisi LSIP sebagai salah satu pemain utama di sektor perkebunan yang mampu beradaptasi dengan dinamika pasar.
Arief Machrus, seorang analis dari INA Sekuritas, menyoroti bahwa meroketnya pendapatan LSIP ini didorong oleh kombinasi harga jual rata-rata produk yang lebih tinggi serta volume penjualan minyak sawit yang lebih kuat. Segmen minyak kelapa sawit mentah (CPO) sendiri masih menjadi penopang utama kinerja perseroan, menyumbang Rp 937 miliar dari total pendapatan kuartal ini. Menariknya, volume penjualan CPO LSIP juga mengalami kenaikan 9% YoY, mencapai 65.000 metrik ton.
Berkat pendorong tersebut, LSIP mampu menumbuhkan laba kotor hingga 95% YoY menjadi Rp 500,7 miliar. Kinerja cemerlang ini tetap terjaga meskipun perseroan menghadapi kenaikan biaya produksi yang tercatat 26,73% YoY menjadi Rp 788,8 miliar. Menurut Arief, kemampuan manajemen keuangan yang cakap menjadi salah satu kunci vital penyokong kinerja positif LSIP.
“Ketahanan ini sebagian besar berkaitan dengan pengelolaan biaya yang disiplin, yang mana membantu meredam kinerja operasional di tengah tantangan eksternal,” jelas Arief dalam risetnya pada 8 Mei 2025. Dengan catatan keuangan yang mengesankan ini, laba per saham dasar LSIP juga turut terdongkrak 46% YoY menjadi Rp 57 per saham.
Melihat fundamental perusahaan yang kuat dan dividen yang menarik sekitar 7%, Arief Machrus mempertahankan rekomendasi *buy* untuk saham LSIP. Ia optimistis, target harga saham LSIP dapat mencapai level Rp 1.450 per saham hingga akhir tahun ini, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi para pelaku pasar.