Serial Losmen Bu Broto, sebuah adaptasi dari film layar lebar dan sinetron TV legendaris dengan judul yang sama di era 80-an, akan segera hadir. Produksi dari Ideosource Entertainment dan Paragon Pictures ini dijadwalkan untuk tayang di platform Netflix mulai tanggal 29 Mei.
Terdapat beberapa perbedaan signifikan yang terlihat dalam serial ini. Salah satunya adalah perubahan dalam jajaran pemain. Putri Marino dan Maudy Ayunda, yang sebelumnya mempopulerkan karakter Mbak Pur dan Jeng Sri, sayangnya tidak akan tampil dalam versi serial ini.
Posisi mereka akan digantikan oleh Ayushita yang memerankan Mbak Pur, dan Febby Rastanty yang menghidupkan karakter Jeng Sri. Sutradara Arwin Wardhana memiliki penjelasan terkait perubahan susunan pemain ini.
“Alur cerita dalam serial ini mengambil latar waktu empat tahun setelah peristiwa di film. Ada sedikit perkembangan karakter Pur. Kami merasa Ayushita sangat pas untuk memerankan peran tersebut,” ujar Arwin pada hari Jumat (2/5).
Andi Budiman, selaku produser, menambahkan bahwa serial Losmen Bu Broto ini merupakan pengembangan dari versi film yang cenderung dramatis, menjadi sebuah cerita keseharian yang lebih dinamis dan relatable.
“Serial ini menjadi sangat dramatis karena kami menyoroti dinamika yang terjadi antara Bu Broto dan anggota keluarganya. Bagaimana keluarga ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan,” jelas Andi Budiman.
“Jika film lebih menekankan aspek dramatis, maka serial ini lebih berfokus pada drama dan perkembangan dinamika internal keluarga,” sambungnya.
Tanggapan Ayushita
Ayushita, yang mengambil alih peran Mbak Pur dari Putri Marino, mengaku bahwa dirinya termasuk salah satu anggota terakhir yang bergabung dalam proyek serial ini. Dia memilih untuk menggali karakter Mbak Pur melalui skrip dan arahan dari sang sutradara.
“Sejujurnya, saya memiliki banyak pertanyaan tentang ekspektasi yang diharapkan dari peran ini. Mengingat filmnya sudah sangat dramatis, saya memutuskan untuk menjadikan skrip sebagai base utama yang saya follow, dan banyak berdiskusi dengan Mas Ari selaku sutradara,” ungkap Ayushita.
Bergabung dengan para pemain lama dalam intellectual property (IP) Losmen Bu Broto, Ayushita berusaha membangun kedekatan dengan cara yang unik, yaitu melalui masakan.
“Untuk membangun chemistry di lokasi syuting, kami seringkali makan bersama. Karena proses syuting dilakukan di Yogyakarta, suasana kekeluargaannya sangat terasa. Saya juga mengadakan workshop memasak dan meminta mereka untuk mencicipi hasil masakan saya. Saat itu, ada seorang chef dari Yogyakarta yang mengadakan workshop masakan. Hal ini semakin mempererat hubungan kami,” ucapnya.
Pihak produser berharap bahwa kisah Losmen Bu Broto ini akan menjadi tontonan yang segar dengan penyesuaian konflik yang relevan dengan masa kini.
“Ada penyesuaian dalam konflik yang dihadirkan, agar lebih relevan dengan kondisi saat ini. Bagi para penonton yang sudah menyaksikan filmnya, serial ini akan lebih mendalam menampilkan dinamika yang terjadi di balik layar keluarga Bu Broto yang legendaris,” pungkas Andi Budiman.