Kabar mengenai ketertarikan Liverpool terhadap Alexander Isak dari Newcastle United tampaknya belum meredup. Meskipun penawaran awal The Reds ditolak, klub Merseyside ini dilaporkan telah menyusun strategi baru yang matang untuk kembali mengajukan proposal demi mengamankan jasa penyerang berpaspor Swedia tersebut.
Kesungguhan Liverpool untuk memperkuat lini serang musim ini memang tidak diragukan lagi, dan nama Alexander Isak menjadi prioritas utama. Penampilan gemilang striker andalan Newcastle United sepanjang musim lalu membuatnya menjadi incaran panas. Tawaran perdana senilai 120 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp2,5 triliun, memang telah ditolak mentah-mentah. Namun, di bawah arahan pelatih baru Arne Slot, Liverpool sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah.
Menurut laporan dari Daily Mail, Liverpool telah menyiapkan langkah lanjutan yang lebih cermat. Mereka memilih untuk menunggu hingga Newcastle berhasil menemukan pengganti Isak sebelum secara resmi mengajukan tawaran baru. Pendekatan ini menunjukkan betapa Liverpool menghargai dan memahami situasi rumit yang sedang dihadapi The Magpies.
Sumber yang sama juga mengungkapkan bahwa Isak secara personal telah menyampaikan keinginannya untuk berlabuh di Anfield. Bahkan, ia disebut-sebut telah mencapai kesepakatan mengenai persyaratan kontrak pribadi dengan Liverpool, yang akan mengikatnya hingga Juni 2031.
Keputusan Liverpool untuk menunggu tersebut sangatlah logis, mengingat Newcastle United sendiri tengah gencar mencari penyerang baru. Mereka dikabarkan telah mengajukan tawaran senilai 65,5 juta Poundsterling, atau sekitar Rp1,39 triliun, kepada RB Leipzig untuk merekrut Benjamin Sesko. Nilai tawaran tersebut bahkan bisa meningkat dengan tambahan bonus 4,4 juta Poundsterling (sekitar Rp93 miliar), yang berpotensi menjadikannya transfer termahal dalam sejarah klub berjuluk The Magpies tersebut.
Selain Sesko, Newcastle juga santer dikaitkan dengan striker Brentford, Yoane Wissa. Meskipun klub pemilik berupaya keras untuk mempertahankannya, manajemen Newcastle disebut percaya diri dapat mengamankan tanda tangan sang pemain dalam waktu dekat. Langkah agresif Newcastle dalam bursa transfer ini diyakini sebagai indikasi kuat bahwa mereka mulai mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan ditinggal Isak. Meskipun sikap mereka masih tegas, klub tampaknya akan melunak jika berhasil mendatangkan striker pengganti yang memadai.
Sementara itu, manajer Newcastle United, Eddie Howe, akhirnya angkat bicara mengenai situasi pelik yang melibatkan striker andalannya tersebut. Dalam konferensi pers, Howe mengakui bahwa kondisi saat ini jauh dari kata ideal. “Aku tahu di mana dia berada, setidaknya dari pemberitaan media. Tapi dari sisi kami, situasinya memang cukup kompleks,” ujar Howe seperti dikutip dari Daily Mail. Ia menambahkan bahwa dirinya baru mengetahui tawaran dari Liverpool setelah pihak klub menolaknya, dan kini semua proses ditangani oleh manajemen di Inggris.
Howe juga menegaskan bahwa ia tetap memberikan dukungan penuh kepada Isak, sembari berharap masih bisa melihatnya mengenakan seragam Newcastle lagi. Namun, ia realistis bahwa semua tergantung pada proses yang berjalan. “Dalam hal seperti ini, kami hanya bisa mengendalikan apa yang ada di depan mata. Kenyataannya, ada tawaran dari Liverpool dan sudah ditolak. Selebihnya, mari kita lihat ke mana arah cerita ini berkembang,” lanjut Howe. Ia turut menyinggung tentang etika transfer, menyiratkan bahwa proses seperti ini sangat kompleks dan kerap kali memengaruhi psikologis pemain. Namun, ia memastikan bahwa klubnya selalu berusaha menjalani semua proses dengan cara yang benar.
Dari sisi pemain, Isak sendiri dikabarkan telah memberi tahu Newcastle bahwa ia ingin meninggalkan klub pada musim panas ini. Laporan juga menyebutkan bahwa ia bahkan telah kembali berlatih secara pribadi di mantan klubnya, Real Sociedad, sebagai respons atas ketidakpastian masa depannya.
Performa Isak memang luar biasa pada musim lalu, dengan torehan 27 gol dan 6 assist dari 42 pertandingan di semua kompetisi. Jika ditotal sejak berseragam Newcastle, striker berusia 25 tahun itu sudah mengemas 62 gol dan 11 assist dalam 109 penampilan. Statistik mengesankan ini menjadikannya salah satu striker paling produktif di Premier League saat ini.
Ketertarikan Liverpool terhadap Isak bukan tanpa alasan. Setelah kehilangan beberapa pemain kunci dan menginginkan penyegaran di lini depan, Isak dianggap sebagai profil ideal: kuat secara fisik, tajam di depan gawang, dan memiliki mobilitas tinggi yang sesuai dengan gaya bermain tim. Kehadiran Isak juga dapat menjadi opsi jangka panjang untuk menggantikan peran Darwin Nunez yang belum sepenuhnya meyakinkan sejak didatangkan dari Benfica. Apalagi dengan kontrak panjang hingga 2031 yang sudah siap diteken, Liverpool seakan menunjukkan keseriusannya membangun skuad masa depan.
Namun, jalan menuju kesepakatan ini masih panjang. Newcastle disebut menginginkan banderol mendekati 150 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp3,2 triliun, untuk melepas Isak. Angka yang tentu tidak kecil, meski bukan hal mustahil bagi klub sekelas Liverpool.
Apabila transfer ini terealisasi, maka Isak berpotensi masuk dalam daftar pembelian termahal sepanjang sejarah Liverpool, bersanding dengan nama-nama seperti Virgil van Dijk dan Darwin Nunez. Lebih dari itu, transfer ini juga bisa menjadi penentu arah perjalanan The Reds di era baru pasca-Jurgen Klopp.
Kini, semua mata tertuju pada dua hal krusial: apakah Newcastle mampu mendatangkan pengganti secepatnya, dan apakah Liverpool berani menaikkan tawaran mereka ke angka yang lebih mendekati harapan The Magpies. Meskipun semua kemungkinan masih terbuka, satu hal yang pasti: Alexander Isak telah menjadi bintang panas dalam bursa transfer musim panas ini. Dan jika semua berjalan sesuai rencana, musim depan kita mungkin akan menyaksikan sang striker asal Swedia mengenakan seragam merah kebanggaan di Anfield.
