Timnas U17 Indonesia siap menghadapi Uzbekistan dalam gelaran Piala Kemerdekaan 2025. Laga krusial ini akan digelar di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan, pada Jumat (15/8/2025). Pelatih Nova Arianto telah menentukan susunan pemain andalannya, dengan fokus pada kekuatan lini tengah yang dipercayakan kepada didikan Persib Bandung.
Nova Arianto diprediksi akan menampilkan sejumlah wajah baru dalam skuad utama yang diturunkan. Keputusan ini menunjukkan strategi pelatih untuk menguji kedalaman tim dan menemukan kombinasi terbaik di ajang penting ini.
Di bawah mistar gawang, Dafa tetap menjadi pilihan utama Nova Arianto. Lini pertahanan akan diperkuat oleh duet Putu Panji dan Cahya, yang didampingi Algazani serta Daffa Zaidan. Untuk jantung lini tengah, Nova Arianto mempercayakan kepada trio Milanesta, Noha Pohan, dan Nazriel Alfaro. Sementara itu, trisula penyerangan akan diisi oleh Rafi Rasyiq, Dimas Adi, dan Aaron O’Neill, yang diharapkan mampu menggedor pertahanan lawan.
Berikut adalah perkiraan susunan pemain Timnas U17 Indonesia yang akan berlaga melawan Uzbekistan:
Pelatih: Nova Arianto
Pemain: Dafa (GK), Putu Panji, Cahya, Algazani, Daffa Zaidan, Milanesta, Noha Pohan, Nazriel Alfaro, Rafi Rasyiq, Dimas Adi, Aaron O’Neill.
Bergeser ke kabar gembira lainnya dari para talenta muda Indonesia, salah satu bintang Timnas U17 Indonesia, Matthew Baker, menunjukkan peningkatan karier yang signifikan. Di usianya yang masih sangat muda, 16 tahun, Matthew Baker telah berhasil mencatatkan debut bersama tim senior Melbourne City FC.
Pencapaian tersebut terukir saat ia bermain penuh 90 menit untuk Melbourne City FC melawan APIA Leinchhardt dalam babak 32 besar Australia Cup 2025. Menariknya, pada pertandingan tersebut, Matthew Baker diturunkan di posisi bek kiri, berbeda dengan peran utamanya sebagai bek tengah saat membela Timnas U17 Indonesia. Fleksibilitas posisi ini menunjukkan potensi besar yang dimilikinya.
Dengan performa impresif dan keberhasilannya menembus skuad utama tim sekelas Melbourne City FC, peluang Matthew Baker untuk dipanggil ke Timnas Indonesia senior semakin terbuka lebar. Apalagi, dengan fakta bahwa salah satu bek diaspora di Timnas Indonesia, Jordi Amat, sudah menginjak usia 33 tahun, regenerasi di lini belakang menjadi sebuah kebutuhan. Bukan tidak mungkin, jika Matthew Baker mampu mempertahankan dan meningkatkan konsistensi kariernya di level klub, pelatih Timnas Indonesia senior, Patrick Kluivert, akan meliriknya.
Tentu saja, jalur menuju tim senior mungkin akan melalui jenjang U19, U20, atau U23 terlebih dahulu, sebagai bagian dari proses adaptasi dan pengembangan. Kita patut menantikan bagaimana kelanjutan karier Matthew Baker dan apakah peningkatannya ini akan cukup memikat hati Patrick Kluivert untuk memberinya kesempatan di skuad Garuda senior.