Kualifikasi Piala Dunia 2026: Amarah Sun Jihai Usai Timnas China Takluk di Hadapan Indonesia, Mimpi ke Piala Dunia Buyar!
Legenda sepak bola China, Sun Jihai, tak bisa menyembunyikan kekecewaan mendalamnya usai skuad Timnas China, yang dipimpin Zhang Yuning, menyerah di markas Timnas Indonesia. Kekalahan krusial ini secara telak membuyarkan impian mereka untuk melaju ke Piala Dunia 2026.
Pertandingan sengit pada laga kesembilan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia itu berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/6/2025). Timnas China harus mengakui keunggulan tuan rumah setelah gol tunggal Timnas Indonesia dicetak oleh Ole Romeny melalui eksekusi penalti jelang berakhirnya babak pertama.
Hasil pahit ini menjadi pukulan telak bagi “Naga Merah”. Dengan koleksi 6 poin dari sembilan laga, Timnas China dipastikan tidak mampu lagi mengejar perolehan poin Timnas Indonesia yang kini mantap di posisi empat besar, meskipun hanya menyisakan satu pertandingan. Pupusnya harapan untuk tampil di turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat raya itu sontak memicu reaksi keras dari Sun Jihai.
Pria berusia 47 tahun ini bukan sosok sembarangan di kancah sepak bola China maupun dunia. Dengan pengalaman panjang di dunia si kulit bundar, termasuk sembilan musim kariernya yang gemilang di Liga Inggris bersama Crystal Palace (1998-1999) dan Manchester City (2002-2008), pendapatnya memiliki bobot tersendiri. Ditambah 72 *caps* bersama Timnas China, ia juga menjadi bagian penting dari skuad yang berhasil menembus putaran final Piala Dunia 2002, satu-satunya partisipasi China sepanjang sejarah Piala Dunia.
Melalui RAGAMUTAMA.COM yang mengutip Sohu, Sun Jihai secara terang-terangan mengkritik pendekatan Timnas China dalam laga kontra Timnas Indonesia. Ia menilai Jiang Shenglong dan rekan-rekannya terlalu pasif dan kurang berani mengambil risiko, khususnya dengan terlalu sering berputar-putar di wilayah sendiri.
“Dalam 5 menit terakhir, tim Tiongkok masih tertinggal 0-1 dari Indonesia di kandang lawan,” ungkap Sun Jihai dengan nada menyesal. “Sebab, kalau bola terus dioper bolak-balik di wilayah sendiri, waktu perlahan habis,” lanjutnya, menyoroti hilangnya momen krusial untuk mencetak gol balasan.
Menurut Sun Jihai, seharusnya skuad China lebih berani dalam mengambil inisiatif menyerang. Mereka seharusnya lebih agresif dengan melakukan umpan silang langsung ke kotak penalti sebanyak mungkin untuk menciptakan ancaman nyata bagi lini pertahanan Timnas Indonesia, alih-alih mengulur waktu dengan operan pendek di belakang.
“Padahal, usahakan bola dioper ke samping sebanyak mungkin, lalu lakukan umpan silang 45 derajat,” sarannya. Ia menekankan pentingnya bermain sesuai dengan kondisi pertandingan dan skor yang ada. “Pasti ada yang menang dan kalah dalam sebuah pertandingan, tapi detail kita harus sesuai standar, yaitu ada aturannya. Harus memegang bola sesuai aturan sepak bola, harus bermain dengan benar sesuai periode waktu skor pertandingan saat ini, termasuk banyak faktor. Itu yang harus dilakukan.”
Mantan bek Premier League itu menutup komentarnya dengan menegaskan bahwa pendekatan yang diambil China sama sekali tidak tepat, terutama saat mereka dalam posisi tertinggal. “Ini bukan saatnya mengoper bola ke depan dan belakang. Karena Anda bukan pihak yang menang, dan itu tidak ada artinya,” pungkasnya, mengisyaratkan kekecewaan mendalam atas strategi yang gagal mengantar Timnas China ke Piala Dunia 2026.