Ragamutama.com – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Taufik Hidayat, menyoroti tindakan tidak sportif yang dilakukan oleh seorang atlet muda di ajang Sirkuit Nasional (Sirnas) Kepulauan Riau 2025.
Insiden tersebut terjadi di arena GOR Badminton Banda Baru, Batam, yang menjadi lokasi pertandingan pada tanggal 14 hingga 19 April 2025.
“Sejatinya, dari segi aturan, hal ini masih dianggap abu-abu,” ungkap Taufik Hidayat, seperti yang dilansir Juara.net dari Antaranews.com.
“Jika ditinjau secara hukum, mungkin tidak ada pelanggaran. Akan tetapi, tindakan tersebut jelas mencerminkan ketidak sportifan,” imbuhnya.
Legenda bulu tangkis Indonesia ini menuturkan bahwa praktik serupa pernah ia jumpai ketika dirinya masih aktif sebagai pemain.
Menurutnya, minimnya regulasi yang jelas menyebabkan wasit kesulitan untuk mengambil tindakan tegas.
“Seharusnya, hal ini menjadi perhatian di bidang perwasitan, mungkin juga di tingkat internasional,” kata Taufik.
“Jika tidak ada aturan yang spesifik, wasit juga tidak memiliki dasar untuk memberikan sanksi.”
“Namun, pada akhirnya, ini semua kembali kepada integritas atlet, apakah ia memilih untuk bermain dengan jujur atau tidak,” terangnya.
Sudirman Cup 2025 – Lanny/Fadia dalam Ancaman, Tim Rival Siapkan Amunisi Baru
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa tidak ada sanksi formal yang dapat dikenakan kepada atlet tersebut.
Namun demikian, PBSI berencana memberikan teguran agar kejadian serupa tidak berulang di masa yang akan datang.
“Tidak ada landasan hukum yang memungkinkan pemberian sanksi.”
“Sanksi yang mungkin adalah sanksi sosial. Kami akan memberikan teguran agar di kemudian hari, atlet tersebut tidak mengulangi perbuatannya.”
“Ini adalah olahraga, dan sportivitas harus dijunjung tinggi,” pungkasnya.
Kejadian ini bermula saat seorang pemain dari klub PB Exist mencapai *match point* dengan skor 20-19 dalam pertandingan tunggal putra.
Setelah memperoleh poin ke-20, pemain PB Exist yang mengenakan seragam kuning meminta penggantian kok.
Kemudian, ia terekam kamera meremas kok yang baru diganti tersebut sebelum melakukan servis.
Akibatnya, lawan mengalami kesulitan dalam mengantisipasi pergerakan kok yang tidak terprediksi, dan pengembaliannya pun keluar lapangan.
Sudirman Cup 2025 – Berpeluang Jumpa Indonesia, Herry IP Ungkap Malaysia dalam Situasi Diuntungkan
PB Exist juga telah memberikan teguran kepada atlet yang dinilai telah mencoreng nilai-nilai sportivitas.
“Exist Badminton Club tidak akan menoleransi segala bentuk kecurangan dan menjunjung tinggi sikap sportif dalam setiap pertandingan, di mana pun,” demikian bunyi klarifikasi dari PB Exist.
“Sanksi internal dari klub juga akan diberikan untuk meningkatkan disiplin dan mental juara dari atlet binaan.”
“Exist Badminton Club berkeyakinan bahwa sikap sportif harus menjadi fondasi yang kokoh dalam membentuk seorang calon juara.”
“Kemenangan tidak boleh diraih dengan cara yang mengotori semangat sportivitas,” tutup pernyataan tersebut.