Ragamutama.com JAKARTA – Popularitas K-pop telah melampaui batas negara, memikat jutaan penggemar global dengan artis-artis ternama seperti BTS, BLACKPINK, dan Stray Kids yang terus bersinar.
Penggemar tak hanya menikmati penampilan langsung konser, tetapi juga menantikan penampilan mereka lewat platform streaming, film dokumenter, atau serial konser yang mengungkap perjuangan dan sisi lain kesuksesan para idola mereka.
Namun, sosok-sosok penting di balik industri musik yang berpengaruh ini seringkali luput dari sorotan. Celah inilah yang diungkap dalam film dokumenter terbaru dari Amazon MGM Studios.
: Ini Dia 24 Album KPop Terbaik 2024 Versi Billboard
Studio produksi tersebut baru-baru ini meluncurkan dokumenter yang mengupas secara mendalam dunia K-pop, menyoroti sosok jenius dan kompleks yang telah menjadi pusat perkembangan K-pop selama hampir tiga dekade.
Ia adalah Lee Soo Man, pria yang dikenal luas sebagai “Raja K-pop,” yang menjadi subjek utama film dokumenter yang dinantikan.
: Daftar Konser Kpop di Indonesia yang Digelar hingga Akhir 2024
Disutradarai oleh Ting Poo (sutradara film dokumenter seperti “Val” tahun 2021 dan “Faces of Music” tahun ini), dan tayang perdana pada 13 Mei di Amazon Prime Video, “Lee Soo Man: King of K-Pop” mengisahkan perjalanan pria yang membangun sebuah kerajaan hiburan, dan bagaimana ia menghadapi tantangan hingga hampir kehilangan segalanya.
Kisah Lee Soo Man bukan sekadar kisah sukses kewirausahaan, tetapi juga bagaimana SM Entertainment (SM merupakan singkatan dari Soo Man), perusahaannya, telah ikut membentuk blueprint gerakan budaya global ini.
: Tak Hanya Food Truck, Ini Sederet Hadiah untuk Anies dari Kpoper
Sebagai pendiri SM Entertainment, Lee telah melahirkan fenomena global seperti BoA, TVXQ!, Super Junior, Girls’ Generation, EXO, NCT, dan aespa, artis-artis yang berperan penting dalam memperluas jangkauan K-pop ke Jepang dan Amerika.
Dokumenter ini juga menampilkan wawancara dengan beberapa artis K-pop paling berpengaruh, termasuk BoA (ratu K-pop yang telah berkarya selama lebih dari 25 tahun bersama perusahaan), serta pemimpin Super Junior Leeteuk, pemimpin EXO Suho, pemimpin NCT Taeyong, dan seluruh grup aespa.
Keunikan dokumenter ini terletak pada upaya mendalamnya untuk mengungkap seni, perjuangan, dan bahkan kontroversi yang mewarnai perjalanan SM di bawah kepemimpinan Lee Soo Man.
Trailernya diawali dengan pernyataan berani: “Amerika butuh 100 tahun untuk mendominasi musik pop; Korea melakukannya dalam 20 tahun.” Pernyataan tersebut menjadi inti misi dokumenter ini.
Melalui rekaman eksklusif dari sesi studio larut malam, latihan tari, dan kisah-kisah yang belum pernah diungkap sebelumnya dari berbagai artis SM selama bertahun-tahun, film ini menunjukkan intensitas dan sisi humanis di balik penampilan panggung yang memukau.
Dalam dunia K-pop di mana citra sangat penting, dokumenter “Lee Soo Man: King of K-Pop” berani menampilkan sisi kelemahan, memberikan pandangan yang langka tentang visi pria yang mengubah peta musik pop dunia.
Sosok Lee Soo Man
Musik pop Korea, atau K-pop, telah melesat di negara asalnya dan populer di berbagai negara Asia. Namun kini, K-pop telah menjadi fenomena global, menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya, dan sosok di balik kesuksesan ini adalah pengusaha Korea, Lee Soo Man.
Lahir di Seoul pada 18 Juni 1952 dari ibu seorang musisi dan ayah seorang profesor, Lee memulai kariernya sebagai penyanyi dan pembawa acara saat kuliah di Seoul National University pada awal 1970-an. Namun, satu dekade kemudian, saat mengejar gelar pascasarjana di bidang teknik komputer di California, Lee terinspirasi oleh budaya pop Amerika.
Munculnya MTV membangkitkan mimpinya untuk membangun perusahaan hiburan yang sukses tidak hanya di Asia, tetapi juga di kancah internasional.
Setelah kembali ke Korea Selatan, Lee mendirikan SM Entertainment, perusahaan yang dirancang untuk mengembangkan bakat-bakat baru di negaranya.
Kehebatan Lee terletak pada kemampuannya menemukan dan menampilkan bakat-bakat tersebut di panggung dunia. Dalam dua dekade berikutnya, perusahaannya menjadi salah satu grup hiburan terbesar di Asia, memicu demam K-pop global.
SM Entertainment kemudian berekspansi ke genre lain, memproduksi musikal dan acara televisi.
Saat ini, Lee, perusahaannya, dan para artisnya berada di garis depan gelombang Hallyu, ledakan popularitas budaya Korea di seluruh dunia.
Berkat kesuksesannya, Lee Soo Man sempat menjadi salah satu orang terkaya di Korea Selatan dari sektor hiburan pada tahun 2022 hingga 2023.
Menurut laporan Dispatch, kekayaannya mencapai 744,3 miliar won atau sekitar Rp8,81 triliun pada puncak kesuksesannya, 23 tahun setelah mendirikan SM Entertainment.
