Dunia olahraga berkabung atas kepergian mendadak Laura Dahlmeier, mantan juara Olimpiade cabang biathlon asal Jerman, yang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis saat mendaki di Pakistan. Insiden yang menimpa ikon biathlon ini juga menyisakan sebuah permintaan terakhir yang mendalam: wasiat agar jenazahnya dibiarkan di gunung, sesuai mimpinya.
Kejadian nahas ini dilaporkan terjadi di Puncak Laila, Pegunungan Karakoram, Pakistan, pada Senin, 28 Juli. Mantan atlet yang dikenal karena ketangguhan fisiknya ini tewas seketika setelah tertimpa guguran batu yang tiba-tiba melanda di ketinggian sekitar 5.700 meter.
Dahlmeier, yang saat itu sedang mendaki di wilayah Lembah Hushe bersama rekannya Marina Eva Krauss, menjadi satu-satunya korban dalam insiden tersebut. Krauss dilaporkan tidak mengalami luka-luka, namun Dahlmeier meninggal di tempat akibat hantaman batu tersebut.
Proses evakuasi dan penemuan jenazah Laura Dahlmeier menghadapi tantangan berat akibat lokasi yang ekstrem. Meskipun tim penyelamat berhasil mencapai area tersebut pada Selasa pagi, butuh hingga hari Rabu untuk menemukan tubuhnya. Di tengah duka mendalam, sebuah detail mengejutkan terungkap melalui pernyataan di akun Instagram resmi sang atlet dan konfirmasi dari pihak keluarga: Laura Dahlmeier memiliki wasiat terakhir yang meminta agar jenazahnya dibiarkan di gunung jika terjadi insiden fatal.
“Laura secara jelas dan tertulis menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang boleh mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkannya. Jika ia meninggal, jenazahnya sebaiknya tetap berada di gunung,” demikian bunyi pernyataan mengharukan dari pihak keluarga. Faizullah Faraq, juru bicara pemerintah daerah setempat, turut mengonfirmasi hal ini, menyebutkan bahwa keinginan Laura untuk dikebumikan di pegunungan adalah mimpinya. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari otoritas mengenai keputusan akhir terkait penempatan jenazah Laura secara permanen di lokasi kejadian.
Sebelum tragedi yang merenggut nyawanya, Laura Dahlmeier telah mengukir namanya sebagai salah satu atlet biathlon terkemuka dan paling dihormati dalam sejarah olahraga musim dingin. Wanita berusia 31 tahun ini mencapai puncak kariernya dengan meraih dua medali emas dan satu perunggu di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018, serta mengoleksi tujuh gelar juara dunia. Ia memutuskan pensiun dari dunia kompetisi pada tahun 2019.
Biathlon sendiri merupakan disiplin olahraga yang menggabungkan kemampuan ski lintas alam yang menuntut daya tahan fisik luar biasa dengan presisi menembak sasaran. Kombinasi unik kekuatan fisik dan konsentrasi tinggi ini menjadikan Laura Dahlmeier sebagai ikon sejati dan teladan bagi banyak atlet di seluruh dunia.
Kepergian Laura Dahlmeier menyisakan duka mendalam di seluruh komunitas olahraga global, khususnya dunia biathlon. Federasi Biathlon Internasional (IBU) menyatakan belasungkawa, menyebutkan bahwa “Kepergiannya sangat dirasakan oleh komunitas biathlon dan dunia olahraga Jerman.”
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Kirsty Coventry, turut menyampaikan dukacitanya, mengenang Dahlmeier sebagai sosok yang “membuat sejarah di Olimpiade 2018 dan akan selalu dikenang.” Lebih dari sekadar seorang atlet, Laura juga meninggalkan kesan mendalam pada rekan-rekan dekatnya. Pendaki profesional Thomas Huber, yang merupakan teman dekatnya, menulis penghormatan emosional di Instagram: “Tendamu kini kosong, Laura, tapi semangatmu akan tetap bersinar di pegunungan ini.”