Ragamutama.com: Performa Memukau Lamine Yamal Berujung Kekecewaan bagi Barcelona di Kandang Inter Milan.
Impian Barcelona untuk melaju lebih jauh di Liga Champions musim 2024-2025 harus pupus di tangan Inter Milan.
Klub raksasa Catalan tersebut menyerah dengan skor 3-4 saat bertandang ke markas Nerrazurri, Stadion Giuseppe Meazza, dalam pertandingan leg kedua semifinal yang mendebarkan, Selasa (6/5/2025) atau Rabu dini hari WIB.
Laga berlangsung sengit dan penuh drama, bagaikan menaiki wahana rollercoaster yang menguji adrenalin.
Barcelona sempat tertinggal dengan selisih dua gol setelah gawang mereka dijebol oleh Lautaro Martinez dan tendangan penalti dari Hakan Calhanoglu.
Namun, memasuki babak kedua, Barcelona menunjukkan semangat juang dan berhasil membalikkan keadaan, unggul dengan skor 3-2.
Tiga gol balasan dari tim tamu dicetak oleh Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha, menghidupkan asa para pendukung.
Sayangnya, memasuki masa injury time yang krusial, Inter Milan kembali mencetak gol melalui Francesco Acerbi, sehingga pertandingan selama 90 menit berakhir dengan hasil imbang.
Dengan hasil imbang tersebut, kedua tim terpaksa melanjutkan pertandingan melalui babak perpanjangan waktu.
Pada menit ke-99, gol penentu dari Davide Frattesi mengakhiri perjalanan Barcelona di kompetisi elit Eropa tersebut.
Barcelona pun harus mengakui keunggulan Inter Milan dan tersingkir dengan agregat akhir 6-7.
Lamine Yamal, yang menunjukkan performa gemilang dan berhasil mencetak gol pada pertandingan pertama, sayangnya tidak mampu menyelamatkan Barcelona dari kekalahan di markas Inter Milan.
Meskipun harus menerima kekalahan yang pahit, pemain muda berusia 17 tahun tersebut berhasil membuat para pemain bertahan lawan kerepotan.
Aksi-aksi individu yang memukau dari Yamal membuat lini belakang Inter Milan menjadi tidak terorganisir.
Yamal tercatat berhasil melakukan 14 dribel sukses selama berada di lapangan hijau.
Catatan tersebut merupakan jumlah dribel sukses tertinggi yang dicatatkan oleh seorang pemain dalam satu pertandingan Liga Champions, sejak Neymar mencatatkan 15 dribel sukses saat melawan Atalanta pada tahun 2020.
Rekor Kurang Baik Barcelona di Semifinal Liga Champions: Lebih Sering Tersingkir Dibandingkan Meraih Kemenangan
Sayangnya, kelincahan dan kemampuan dribel Yamal tidak cukup untuk memberikan kemenangan bagi Barcelona.
Kesialan Yamal di markas Inter Milan tidak berhenti sampai di situ saja.
Dia tercatat melepaskan lima tembakan tepat sasaran, namun tidak satu pun yang berhasil menjebol gawang lawan.
Benar-benar hari yang kurang beruntung bagi Yamal.
Meskipun gagal meraih gelar Liga Champions, Yamal sebelumnya telah berhasil mengamankan trofi Copa del Rey.
Sang pemain muda berbakat juga berpeluang besar untuk memenangkan gelar juara Liga Spanyol musim ini.
Yamal turut berperan penting dalam membawa Barcelona memuncaki klasemen dengan raihan 79 poin dari 34 pertandingan yang telah dijalani.
Blaugrana unggul empat poin atas Real Madrid, rival terdekat mereka dalam perburuan gelar juara.