Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pada kuartal pertama tahun 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp391,48 miliar.

Perolehan laba ini mencerminkan penurunan signifikan, yakni sebesar 50,5 persen, jika dibandingkan dengan laba yang dicatatkan pada kuartal pertama tahun 2024 yang mencapai Rp790,9 miliar. Penurunan laba bersih ini merupakan kelanjutan dari tren yang terjadi pada tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2024, laba PTBA juga mengalami penurunan sebesar 31,99 persen dibandingkan dengan kuartal I-2023 yang mencapai Rp1,16 triliun.

Sementara itu, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau yang lebih dikenal dengan istilah Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang berhasil diraih perusahaan tercatat sebesar Rp1,05 triliun pada kuartal I-2025.

IIF Raup Laba Bersih Rp122,51 Miliar Sepanjang 2024

IIF Raup Laba Bersih Rp122,51 Miliar Sepanjang 2024

1. Pendapatan PTBA menunjukkan kenaikan sebesar 5,8 persen

Dari sisi pendapatan, PTBA berhasil membukukan pendapatan senilai Rp9,9 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,8 persen dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal pertama tahun 2024 yang sebesar Rp9,4 triliun.

Pada awal tahun 2025, penjualan ekspor PTBA mencapai 5,09 juta ton, yang menunjukkan kenaikan sebesar 34 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan domestik tercatat sebesar 5,19 juta ton. Secara keseluruhan, total penjualan PTBA pada kuartal I-2025 mencapai 10,28 juta ton, atau mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen secara year on year (yoy).

Baca Juga :  Kabar Ekonomi Sepekan: Bongkar Pagar Laut dan Perusahaan Aguan, Demo PSN PIK 2, hingga Kisruh LPG 3 Kg

BSI Cetak Laba Rp1,87 Triliun di Q1-2025

BSI Cetak Laba Rp1,87 Triliun di Q1-25

2. Volume angkutan batu bara meningkat sebesar 12 persen

Realisasi volume angkutan batu bara pada periode Januari hingga Maret 2025 mencapai 9,41 juta ton. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

PTBA berhasil mencatatkan kinerja yang relatif positif di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk koreksi harga batu bara yang disebabkan oleh fluktuasi pasar global.

Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 mengalami koreksi sebesar 12 persen secara tahunan, dari 78,86 dolar Amerika Serikat (AS) per ton pada kuartal I-2024 menjadi 69,37 dolar AS per ton pada kuartal I-2025.

Sementara itu, rata-rata indeks harga batu bara Newcastle juga mengalami koreksi sebesar 17 persen secara tahunan, menjadi 104,56 dolar AS per ton pada kuartal I-2025, turun dari 125,76 dolar AS per ton pada kuartal I-2024.

Baca Juga :  Pendapatan dan Laba Bersih Solusi Tunas Pratama (SUPR) Kompak Turun pada 2025

Di sisi lain, rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) pada kuartal I-2025 mencapai Rp15.127 per liter, mengalami kenaikan sebesar 10 persen secara tahunan dari Rp13.718 per liter pada kuartal I-2024. Kenaikan konsumsi BBM pada kuartal I-2025 juga sejalan dengan peningkatan volume produksi dan jarak angkut.

BRI Cetak Laba Bersih Rp13,8 Triliun, Ini Penopangnya

BRI Cetak Laba Bersih Rp13,8 Triliun, Ini Penopangnya

3. PTBA menargetkan produksi batu bara mencapai 50 juta ton

Untuk tahun 2025, PTBA menetapkan target produksi batu bara sebesar 50,05 juta ton, dengan target penjualan sebesar 50,09 juta ton, serta target angkutan sebesar 43,25 juta ton.

“Perseroan melakukan perencanaan yang matang dengan memperhatikan perkembangan pasar terkini serta mengantisipasi berbagai faktor dinamis yang mungkin terjadi,” demikian pernyataan resmi dari PTBA yang dikutip pada hari Kamis, (1/5/2025).

PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara jadi SNG

PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara jadi SNG

Berita Terkait

Lot Saham Mau Dipecah? BEI Pertimbangkan Opsi Baru!
Saham Syariah Makin Diminati, BEI Target 10 Ribu Investor Baru!
Wilmar Terjerat Kasus Triliunan: Aset Disita, Jaminan Bagaimana?
Lot Saham Lebih Murah? BEI Pertimbangkan Penurunan Satuan Lot!
Dampak BI Pangkas Suku Bunga Acuan 2025, Tren Bunga Bank Berubah?
Filianingsih Diperiksa KPK, Kasus Dana CSR BI Kembali Mencuat
Kabar Baik! BI Perpanjang Keringanan Kartu Kredit, Cek Syaratnya
Susunan Direksi & Komisaris PLN Terbaru: Cek Nama-namanya di Sini!

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 18:08 WIB

Lot Saham Mau Dipecah? BEI Pertimbangkan Opsi Baru!

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:48 WIB

Saham Syariah Makin Diminati, BEI Target 10 Ribu Investor Baru!

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:38 WIB

Wilmar Terjerat Kasus Triliunan: Aset Disita, Jaminan Bagaimana?

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:27 WIB

Lot Saham Lebih Murah? BEI Pertimbangkan Penurunan Satuan Lot!

Kamis, 19 Juni 2025 - 16:22 WIB

Dampak BI Pangkas Suku Bunga Acuan 2025, Tren Bunga Bank Berubah?

Berita Terbaru

Society Culture And History

UNESCO: Warisan Budaya Takbenda Dunia Selain Indonesia, Apa Saja?

Kamis, 19 Jun 2025 - 18:33 WIB

technology

SMS vs Telepon: Kapan Harus Pilih yang Mana?

Kamis, 19 Jun 2025 - 18:18 WIB

finance

Lot Saham Mau Dipecah? BEI Pertimbangkan Opsi Baru!

Kamis, 19 Jun 2025 - 18:08 WIB