Laba Bersih Sinar Terang Mandiri

- Penulis

Rabu, 16 April 2025 - 13:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  JAKARTA. PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), perusahaan penyedia jasa penunjang pertambangan dan penggalian, menorehkan prestasi gemilang dengan peningkatan laba bersih sebesar 41% year on year (yoy) pada tahun 2024. Laba bersih yang diraih mencapai Rp 306,49 miliar, meningkat signifikan dari Rp 217,28 miliar di tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih MINE ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bersih yang mencapai 20,42% yoy, mencapai angka Rp 2,11 triliun pada tahun 2024, meningkat dari Rp 1,75 triliun di tahun 2023.

Kontribusi utama pendapatan berasal dari bisnis jasa penambangan, yang mencapai Rp 2,10 triliun atau 99,35% dari total pendapatan perusahaan.

Tidak hanya pendapatan, total aset MINE juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 56% yoy menjadi Rp 1,61 triliun pada akhir 2024, dibandingkan dengan Rp 1,03 triliun pada tahun 2023. Pertumbuhan aset ini didorong oleh kenaikan aset tetap bersih sebesar 57,7%.

Usai IPO, Sinar Terang Mandiri (MINE) Lirik Peluang Menjanjikan di Bisnis Nikel

Kenaikan ini seiring dengan permintaan mitra kerja MINE untuk meningkatkan produksi bijih nikel.

Piutang usaha pihak ketiga MINE juga meningkat pesat, mencapai 103% yoy menjadi Rp 248,45 miliar pada 2024, dibandingkan Rp 122,27 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu, tagihan bruto kepada pemberi kerja naik 48,9% yoy menjadi Rp 481,39 miliar pada 2024, dari Rp 323,40 miliar di tahun 2023.

Baca Juga :  Senin (3/2), BEI Buka Suspensi Perdagangan Saham WIFI, BRRC dan DOOH

Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, mengungkapkan rasa syukur atas kinerja positif perusahaan sepanjang tahun 2024. “Keberhasilan pencatatan perdana saham atau IPO pada Maret 2025 akan menjadi pendorong bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja finansial secara berkelanjutan,” ujar Ivo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (16/4).

Ivo menambahkan, MINE akan terus fokus pada optimalisasi peluang bisnis di sektor pertambangan nikel dengan menambah alat berat, yang didanai sebagian dari hasil IPO. Langkah ini bertujuan meningkatkan kegiatan operasional dan kapasitas produksi.

Peningkatan kemampuan dalam jasa penambangan nikel akan berdampak positif terhadap pendapatan perusahaan. Program hilirisasi industri nikel domestik dan peningkatan permintaan nikel global juga akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Indonesia, sebagai salah satu produsen nikel terbesar dunia dengan cadangan mencapai 20% dari total cadangan global, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam rantai pasok industri electronic vehicle (EV) atau kendaraan listrik global.

Baca Juga :  Panduan Cara Buka Rekening di BRImo, Syarat, dan Ketentuan dapat Kartu Debit

Melantai di Bursa, Simak Target dan Rencana Bisnis Sinar Terang Mandiri (MINE)

Dengan meningkatnya investasi di ekosistem kendaraan listrik, MINE optimistis industri ini akan terus berkembang pesat.

“Ini menjadi katalis positif bagi MINE yang telah memiliki kompetensi dan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk sektor pertambangan dan pengolahan nikel,” jelas Ivo.

Dalam IPO MINE pada Maret 2025, perusahaan menawarkan 612.665.300 saham atau 15% dari modal ditempatkan, dengan harga perdana Rp 216 per saham. MINE berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp 132,3 miliar.

Penawaran saham MINE mengalami oversubscribe hingga 25 kali lipat, dengan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai underwriter.

“Dengan struktur permodalan yang kuat dan dukungan dari pemegang saham, mitra bisnis, dan seluruh pemangku kepentingan, kami optimistis dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung industri nikel dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Ivo Wangarry.

Berita Terkait

IHSG Bangkit! ANTM, AMMN Terbang Tinggi, Investor Cuan?
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.290, Dolar AS Dominasi Pasar Asia
ADCP Kantongi Kontrak Baru Rp156,7 Miliar, Mei 2025: Prospek Cerah?
CTRA Bagi Dividen Jumbo, Investor Ciputra Development Auto Cuan!
CTRA Bagi Dividen Jumbo Rp 444,85 Miliar, Investor Sumringah!
Emas Hari Ini: Harga Naik! Konflik Israel-Iran Mendorong Kenaikan
Saham TPIA Terbang: Investasi Jumbo Danantara & INA Jadi Katalis?
Summarecon Gelontorkan Rp 2 Triliun, Investasi Properti Tahun Ini?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:47 WIB

IHSG Bangkit! ANTM, AMMN Terbang Tinggi, Investor Cuan?

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:37 WIB

Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.290, Dolar AS Dominasi Pasar Asia

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:52 WIB

CTRA Bagi Dividen Jumbo, Investor Ciputra Development Auto Cuan!

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:42 WIB

CTRA Bagi Dividen Jumbo Rp 444,85 Miliar, Investor Sumringah!

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:27 WIB

Emas Hari Ini: Harga Naik! Konflik Israel-Iran Mendorong Kenaikan

Berita Terbaru

travel

Hiking Impian: 10 Kota Terbaik Dunia, Brasil Juara!

Selasa, 17 Jun 2025 - 16:57 WIB

finance

IHSG Bangkit! ANTM, AMMN Terbang Tinggi, Investor Cuan?

Selasa, 17 Jun 2025 - 16:47 WIB

politics

Geger G7, Trump Cabut! Konflik Iran-Israel Jadi Biang Kerok?

Selasa, 17 Jun 2025 - 16:17 WIB

Family And Relationships

Justin Bieber Marah, Ini Penyebab “Anger Issue” & Cara Mengatasinya!

Selasa, 17 Jun 2025 - 16:12 WIB