Ragamutama.com JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan pertumbuhan laba signifikan hingga April 2025. Bank swasta terkemuka di Indonesia ini berhasil mencatatkan lonjakan laba sebesar 17,4% secara tahunan (YoY).
Pada bulan April 2025, laba yang diraup BCA mencapai angka Rp 20,2 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 17,2 triliun.
Kinerja positif ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga. Pertumbuhan pendapatan non bunga bahkan lebih tinggi, mencapai sekitar 26,3% YoY, sementara pendapatan bunga bersih BCA mengalami pertumbuhan sebesar 6,6% YoY.
Walaupun demikian, pendapatan bunga bersih tetap menjadi kontributor utama dengan nilai sebesar Rp 26,3 triliun. Di sisi lain, pendapatan non bunga BCA tercatat sebesar Rp 9,8 triliun.
Outstanding Paylater BCA Capai Rp 356 Miliar hingga Kuartal I-2025
Edi Chandren, Lead Investment Analyst Stockbit, menyoroti bahwa peningkatan laba BCA pada empat bulan pertama tahun 2025 ini terutama didorong oleh penerimaan dividen dari entitas anak perusahaan. BCA menerima dividen dari anak usaha sebesar Rp 2,2 triliun pada bulan Maret 2025.
“Inilah yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan non bunga hingga 26,3% YoY pada periode tersebut,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya pada hari Senin (19/5).
Namun, Edi menjelaskan bahwa penerimaan dividen dari anak usaha ini hanya akan terlihat pada laporan keuangan BCA secara *bank only*. Sebab, penerimaan dividen ini akan dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.
Oleh karena itu, jika penerimaan dividen anak usaha diabaikan, pendapatan non bunga BCA hanya akan tumbuh sebesar 9% YoY. Konsekuensinya, laba BCA juga hanya akan tercatat tumbuh sebesar 9,6% YoY.
Terlepas dari kontribusi dividen anak usaha, BCA juga mencatatkan sedikit peningkatan pada NIM (*net interest margin*) bank *only* per April 2025, yaitu sekitar 5,7%. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun sebelumnya, NIM bank *only* berada di angka 5,6%.
BCA Catat Nilai Transaksi BI-Fast Capai Rp 1.434 triliun per Maret 2025
“Ini sejalan dengan *guidance* konsolidasi tahun 2025 dari manajemen yang menargetkan kisaran 5,7–5,8%,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Edi mengamati bahwa BCA memiliki pertumbuhan dana murah (CASA) yang solid selama periode yang sama, mencapai 6% YoY. Alhasil, CASA Ratio naik ke level 82,9% dibandingkan dengan periode April 2024 yang berada di level 81,6%.
Ia juga menyoroti bahwa CoC (*cost of credit*) bank *only* BBCA berada di level 0,59% pada April 2025, menurun dibandingkan dengan April 2024 yang berada di level 0,94%. Hasil ini menyebabkan CoC selama empat bulan di tahun 2025 turun ke level 0,42% dari periode yang sama tahun lalu di level 0,53%.
“Meskipun demikian, angka ini masih lebih buruk dibandingkan dengan *guidance* sepanjang tahun 2025 dari manajemen yang menargetkan 0,3%,” pungkasnya.