KSAL Minta Penghapusan Utang BBM Rp 2,25 Triliun TNI AL ke Pertamina

Avatar photo

- Penulis

Senin, 28 April 2025 - 18:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA — Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), mengemukakan bahwa TNI AL menghadapi beban tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) kepada Pertamina dengan nilai yang mencapai triliunan rupiah. Laksamana Ali menyampaikan permohonan agar tunggakan yang membebani TNI AL tersebut dapat diputihkan.

Beliau menjelaskan bahwa akumulasi tunggakan dari konsumsi BBM mencapai angka Rp 2,25 triliun. Selain itu, saat ini ada penambahan utang sebesar Rp 3,2 triliun. “Kami berharap, sebenarnya, masalah terkait bahan bakar ini bisa ditiadakan, atau diputihkan,” ujar Laksamana Ali dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Senin (28 April 2025).

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Beli Emas Antam Aman di Galeri 24 & Logam Mulia

Menurutnya, akumulasi utang tersebut berdampak signifikan terhadap kelancaran operasional TNI AL. Laksamana Ali menyoroti bahwa harga BBM yang dikenakan kepada TNI AL masih setara dengan harga untuk sektor industri.

Oleh karena itu, beliau mengusulkan agar kebutuhan BBM bagi kapal-kapal TNI AL mendapatkan subsidi. “Perlakuan terhadap Polri berbeda. Mungkin ini perlu disamakan ke depannya,” imbuh Laksamana Ali.

 

Mantan Pangkogabwilhan II ini juga mengusulkan agar pengelolaan kebutuhan BBM untuk TNI AL diatur secara terpusat oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Laksamana Ali menekankan bahwa TNI AL memiliki kebutuhan BBM yang sangat besar untuk mendukung operasional kapal-kapal perangnya.

Baca Juga :  Coretax Eror Terus, Urus Pajak Masih Pakai Sistem Lama

Beliau menjelaskan bahwa mesin kapal-kapal milik TNI AL harus tetap beroperasi untuk menjaga fungsi peralatan di dalamnya, bahkan ketika kapal tidak sedang berlayar. Termasuk, lanjutnya, peralatan pendingin udara (AC) di dalam kapal harus tetap aktif. “Karena jika AC dimatikan, peralatan elektronik di dalamnya akan berisiko mengalami kerusakan. Ini sangat penting,” pungkas Laksamana Ali.

Berita Terkait

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?
SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!
Wall Street Berdarah, The Fed & Iran Bikin Saham AS Terjungkal!
Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!
Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?
Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!
CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?
EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 04:57 WIB

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?

Rabu, 18 Juni 2025 - 03:42 WIB

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Juni 2025 - 00:57 WIB

Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:57 WIB

Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:52 WIB

Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!

Berita Terbaru

technology

Google Uji Audio Overviews, Fitur Baru Pencarian Suara?

Rabu, 18 Jun 2025 - 05:12 WIB

finance

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?

Rabu, 18 Jun 2025 - 04:57 WIB

finance

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:42 WIB

sports

Bojan Hodak Bertahan di Persib? Ini Jawaban Sang Pelatih!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:07 WIB