Kredit Melambat, BI Catat Pertumbuhan 8,43% di Mei 2025

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat di Mei 2025: Bank Indonesia Ungkap Tantangan dan Strategi Pembiayaan Ekonomi

Bank Indonesia (BI) melaporkan perlambatan signifikan dalam pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Mei 2025. Data terbaru menunjukkan bahwa kredit perbankan hanya tumbuh 8,43 persen secara tahunan (yoy), menurun dari 8,88 persen pada April 2025. Angka ini memicu perhatian terhadap dinamika pembiayaan ekonomi dan strategi BI ke depan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers daring pada Rabu, 18 Juni 2025, mengonfirmasi data tersebut. “Kredit pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,43 persen yoy, lebih rendah dari 8,88 persen yoy pada April 2025,” jelas Perry. Penurunan ini mengindikasikan adanya pergeseran dalam pola penyaluran pembiayaan yang perlu dicermati.

Perry Warjiyo menguraikan beberapa faktor penyebab perlambatan ini. Dari sisi penawaran, preferensi bank untuk menempatkan dananya pada surat berharga masih cukup tinggi, diiringi dengan peningkatan standar penyaluran kredit. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terus menunjukkan tren perlambatan, tercatat hanya 4,29 persen pada Mei 2025 dari 5,51 persen pada Januari 2025. Meskipun demikian, BI menegaskan bahwa likuiditas perbankan nasional tetap terjaga dan memadai untuk mendukung aktivitas ekonomi.

Baca Juga :  Bank DKI Alami Gangguan Sistem: Layanan Lumpuh, Dugaan Kebocoran Dana Rp 100 Miliar Mencuat

Sementara itu, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit masih ditopang kuat oleh sektor jasa sosial dan industri. Namun, Gubernur Perry menekankan pentingnya perluasan cakupan. Ia mendorong perbankan untuk lebih agresif dalam menyalurkan kredit ke sektor perdagangan, pertanian, dan jasa dunia usaha, guna memastikan pembiayaan ekonomi yang lebih merata dan inklusif di seluruh sektor.

Secara spesifik, jika dilihat dari kelompok penggunaannya, kredit investasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,74 persen yoy. Di sisi lain, kredit modal kerja tumbuh 4,94 persen dan kredit konsumsi mengalami kenaikan 8,82 persen. Penting dicatat, pembiayaan syariah menunjukkan pertumbuhan yang sehat sebesar 9,19 persen, namun kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hanya mampu tumbuh 2,17 persen, mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap sektor vital ini.

Dengan mempertimbangkan dinamika hingga Mei 2025 dan prospek ekonomi ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2025 akan berada dalam rentang 8–11 persen. Untuk mendukung target ini dan menjaga momentum pembiayaan, BI terus memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif, salah satunya melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Hingga pekan kedua Juni 2025, total insentif KLM telah mencapai Rp 372 triliun. Dana ini didistribusikan secara strategis, dengan Rp 164 triliun dialokasikan untuk bank BUMN, Rp 166,4 triliun untuk bank umum swasta nasional, Rp 36 triliun untuk bank pembangunan daerah, dan Rp 5,6 triliun untuk kantor cabang bank asing.

Baca Juga :  Kenapa iPhone Tetap Mahal meski Ada Tarif 0% untuk Produk AS? Ini Penjelasannya

Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong akselerasi penyaluran kredit pembiayaan perbankan. Upaya ini akan didukung oleh perluasan sumber pendanaan serta penguatan sinergi dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian/lembaga terkait, perbankan, dan seluruh pelaku usaha. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pembiayaan yang lebih dinamis dan inklusif demi pertumbuhan ekonomi nasional.

Pilihan editor: Banjir Produk Impor Cina Makin Deras. Apa Imbasnya?

Berita Terkait

Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!
Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi
Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag
PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!
BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!
Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:30 WIB

Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:12 WIB

Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 02:22 WIB

Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:38 WIB

Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:14 WIB

PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!

Berita Terbaru

politics

Setnov Koruptor? Golkar: Tetap Kami Terima Jadi Pengurus!

Selasa, 19 Agu 2025 - 17:19 WIB

politics

Tunjangan DPR 52 Juta, Adies: Ngekos di Senayan Cuma 3 Juta?

Selasa, 19 Agu 2025 - 15:34 WIB

politics

Tunjangan DPR RI: Lebih Gede dari Gaji? Ini Faktanya!

Selasa, 19 Agu 2025 - 15:13 WIB