Ragamutama.com – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi memberlakukan penghentian sementara (suspensi) terhadap perdagangan saham PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) mulai sesi I perdagangan hari Selasa, 1 Juli. Langkah ini diambil menyusul pergerakan harga saham KRAS yang dinilai sangat volatil dan telah mengalami peningkatan kumulatif yang signifikan.
Sebelum suspensi diberlakukan, pada perdagangan Senin, 30 Juni, harga saham KRAS ditutup pada level Rp 246. Angka ini mencerminkan kenaikan fantastis sebesar 83,58% secara bulanan dan lonjakan 132,07% sejak awal tahun. Pihak manajemen Krakatau Steel sendiri hingga kini belum memberikan konfirmasi resmi terkait penyebab di balik melejitnya harga saham tersebut.
Harga Meroket, BEI Suspensi Perdagangan Saham Krakatau Steel (KRAS)
Analis dari Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menyoroti bahwa saham KRAS memang dibayangi oleh volatilitas yang tinggi. Menurutnya, untuk mencapai stabilitas jangka panjang, perseroan perlu melakukan pemulihan fundamental yang mendalam. “Masih harus ada pemulihan dari sisi beban bunga dan juga laba bersih,” ujar Indy kepada Kontan pada Selasa, 1 Juli.
Merujuk pada laporan keuangan Krakatau Steel untuk kuartal I-2025, beban bunga perseroan memang tercatat meningkat 10,23% secara tahunan, mencapai level US$ 32,82 juta. Di sisi laba, KRAS justru membukukan kerugian sebesar US$ 46,91 juta, yang naik signifikan 60,98% dibandingkan kerugian US$ 29,14 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, Indy tetap melihat adanya potensi optimisme pasar yang didorong oleh proyek-proyek perseroan yang mendapat dukungan kebijakan pemerintah. Proyek-proyek yang sedang berjalan ini diperkirakan akan mendorong peningkatan permintaan produk baja di masa mendatang.
Sebagai informasi, Krakatau Steel tengah menjalin kerja sama dengan Vietnam Steel Corporation. Komitmen ini melibatkan pengiriman produk Hot Rolled Coil (HRC) sebanyak 120.000 ton selama satu tahun ke depan. Kebijakan ekspor yang mendukung industri baja nasional, seperti yang dijalankan pemerintah, menjadi katalis positif yang kuat bagi prospek kinerja KRAS.
Krakatau Steel (KRAS) Gelar RUPS, Tunjuk Petinggi Bentoel Jadi Komisaris Utama
Indy juga menggarisbawahi beberapa sentimen penting yang perlu dicermati oleh investor, di antaranya adalah perkembangan restrukturisasi utang perseroan. Selain itu, fluktuasi harga baja global juga wajib dipantau karena akan berdampak langsung pada margin keuntungan perusahaan. Kebijakan pemerintah terkait ekspor-impor yang bersinergi dengan proyek-proyek perseroan juga menjadi faktor krusial yang akan mempengaruhi kinerja saham KRAS. Secara umum, Indy merekomendasikan strategi buy on weakness di level Rp 126 untuk saham Krakatau Steel.