“`html
Ragamutama.com Nama Mesa Hira dan keluarganya belakangan menjadi perbincangan hangat setelah muncul tudingan bahwa ia adalah peserta titipan di ajang pencarian bakat, Indonesia Idol.
Langkah Mesa Hira di Indonesia Idol harus terhenti di babak Road to Grand Final yang diselenggarakan pada Senin, 5 Mei 2025.
Menurut jadwal, malam puncak Grand Final akan diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2025 mendatang.
Perhatian publik terhadap keluarga Mesa Hira meningkat bukan semata-mata karena tersisihnya ia di babak Road to Grand Final, melainkan karena adanya tudingan yang menyebutkan Mesa sebagai ‘peserta titipan’ yang diistimewakan.
Isu mengenai ‘anak titipan’ ini pertama kali dilontarkan oleh Dessy Paramita, Putri Indonesia Kalimantan 2024, melalui komentar yang ia tinggalkan di platform TikTok.
Dalam komentarnya, Dessy juga menyinggung latar belakang keluarga Mesa serta implikasi dari koneksi keluarga tersebut dalam meloloskan Mesa hingga babak tiga besar.
“Netizen coba deh cari tahu tentang keluarga Mesa, nanti kalian akan mengerti kenapa dia bisa bertahan sampai Top 3. Di Indonesia ini, hampir semua kompetisi pasti ada saja ‘anak titipan’,” tulis Dessy Paramita dalam komentar TikTok yang memicu perdebatan.
Pernyataan Dessy tersebut seketika memicu rasa ingin tahu warganet mengenai asal-usul keluarga Mesa. Akan tetapi, informasi mendetail mengenai identitas kedua orang tua Mesa masih belum banyak diketahui.
Meskipun demikian, terdapat sebuah akun yang mengklaim bahwa ayah Mesa adalah seorang anggota kepolisian yang sayangnya telah meninggal dunia ketika Mesa masih kecil.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Mesa Hira memiliki nama lengkap Meisya Syahirah dan lahir pada tanggal 18 Mei 2006 di Medan, Sumatera Utara. Diketahui bahwa Mesa memiliki darah keturunan Indonesia dan Pakistan.
Selama perhelatan Indonesia Idol, sosok yang setia memberikan dukungan kepada Mesa hanyalah ibunya. Ibunda Mesa beberapa kali terlihat dalam wawancara, dengan bangga menceritakan bakat yang dimiliki oleh putri kesayangannya.
“Saya (ibu Mesa) juga gemar bernyanyi, dan kakeknya Mesa juga menyukai musik, begitu juga dengan abangnya,” ungkap ibunda Mesa dalam sebuah video yang diunggah oleh akun resmi Indonesia Idol.
Perjalanan Mesa Terhenti di Babak Road to Grand Final
Mesa harus mengakhiri perjalanannya di Indonesian Idol pada babak Road to Grand Final yang berlangsung pada Senin, 5 Mei 2025.
Pada malam itu, Mesa tampil dengan sangat memukau.
Ia membawakan lagu “Rolling in the Deep” dari Adele secara solo.
Selain itu, Mesa juga berduet dengan Rossa menyanyikan lagu “Hey Ladies”.
Tidak hanya itu, ia juga berkolaborasi dengan Lyodra dalam lagu “Tak Dianggap”.
Mesa turut ambil bagian dalam penampilan kolaborasi bersama Ziva, Anggi Marito, dan Shabrina Leanor.
Penampilannya di atas panggung tetap memancarkan kekuatan dan karakter yang khas.
Ia bahkan berhasil meraih 4 standing ovation dari para juri.
Namun, dukungan suara dari pemirsa belum cukup untuk mengantarkannya ke babak Grand Final.
Mesa Hira adalah seorang penyanyi muda berbakat yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.
Nama aslinya adalah Meisya Syahirah.
Ia lahir pada tanggal 18 Mei 2006.
Mesa memiliki darah campuran Indonesia dan Pakistan.
Sebelum terjun ke Indonesian Idol, ia bekerja sebagai seorang barista di sebuah kedai kopi di Medan.
Sejak audisi pertama, Mesa sudah berhasil mencuri perhatian para juri.
Ia membawakan lagu ciptaannya sendiri yang berjudul “Crazyness In My Soul”.
Suaranya memiliki ciri khas tersendiri dan penuh energi.
Karakter vokalnya sangat kuat dan berjiwa rock.
Ia terus menunjukkan penampilan yang konsisten dari awal hingga akhir kompetisi.
Di babak Eliminasi, Mesa membawakan lagu-lagu seperti “Wrecking Ball”, “Ain’t No Sunshine”, dan “Always Remember Us This Way”.
Ia berhasil melaju ke tahap Live Showcase dan membawakan lagu “Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu” dari Ratu.
Lagu tersebut ia bawakan dengan aransemen rock yang berhasil memukau para juri.
Mesa terus bersinar di panggung Spektakuler Show.
Ia menyanyikan lagu-lagu seperti “Jar Of Hearts”, “Satu Hati”, dan “Separuh Aku”.
Penampilannya selalu kuat, emosional, dan penuh penghayatan.
Gaya bernyanyinya juga konsisten dan memiliki ciri khas yang unik.
Mesa sempat mencoba mendaftar sebagai Bintara Polri, namun sayangnya tidak lolos seleksi.
Setelah itu, ia memutuskan untuk lebih fokus menekuni dunia musik.
Ia mendapatkan inspirasi dari Gerard Way (My Chemical Romance) dan Ahmad Dhani.
Gaya vokalnya banyak dipengaruhi oleh kedua sosok tersebut.
Mesa dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan percaya diri.
Ia memiliki banyak pendukung yang selalu antusias menantikan setiap penampilannya.
Meskipun tidak berhasil masuk ke babak Grand Final, perjalanan Mesa di Indonesian Idol 2025 tetaplah membanggakan.
Ia kini dikenal sebagai salah satu talenta muda terbaik yang lahir dari ajang pencarian bakat ini.
“`