Menyusul berpulangnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, sebuah era kepemimpinan spiritual tertinggi bagi umat Katolik di seluruh dunia pun usai. Kekosongan pada kursi kepausan ini memicu penyelenggaraan konklaf, sebuah proses sakral untuk memilih penggantinya. Sebagaimana dilaporkan oleh Antara pada Senin, 5 Mei 2025, salah satu elemen ikonik dari peristiwa ini adalah keluarnya asap dari cerobong Kapel Sistina, yang telah lama menjadi sinyal mengenai hasil pemungutan suara oleh para kardinal.
Konklaf untuk memilih Paus yang baru secara resmi dimulai pada 7 Mei 2025, setelah para kardinal yang menghadiri Kongregasi Umum kelima mencapai kesepakatan pada pertemuan Senin pagi, demikian informasi dari Vatican News.
Asap Hitam dan Putih
Seluruh rangkaian konklaf dilaksanakan secara tertutup dan khidmat. Segala bentuk komunikasi dari dan ke luar Vatikan selama masa konklaf dilarang keras. Selama proses berlangsung, satu-satunya saluran informasi bagi umat Katolik dan dunia luar adalah kepulan asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Asap hitam (fumata nera) yang membubung dari cerobong mengindikasikan bahwa belum ada kesepakatan yang tercapai. Ini menandakan bahwa belum ada kandidat yang berhasil memperoleh mayoritas dua pertiga suara dari total pemilih. Sebaliknya, asap putih (fumata bianca) yang terlihat mengepul adalah pertanda terpilihnya seorang Paus baru.
Proses ini dijalankan setelah setiap putaran pemungutan suara, yang dapat berlangsung hingga empat kali dalam sehari. Ketika asap putih akhirnya terlihat, nama Paus baru akan diumumkan secara resmi kepada publik, diikuti dengan kemunculannya di balkon utama Basilika Santo Petrus.
Kardinal Protodiakon akan tampil di balkon tengah Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman khidmat: “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (“Aku memberitahukan kepada kalian kabar sukacita besar: Kita telah memiliki Paus!”)
Paus yang baru terpilih akan hadir di hadapan umat untuk memberikan berkat pertamanya. Lonceng-lonceng akan berdentang merdu, dan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus akan menyambut gembira berita tentang Paus baru. Beberapa hari kemudian, Paus baru akan menjalani upacara pelantikan resmi dan mengambil alih Takhta Kepausan secara penuh, menerima kepemilikan Basilika Lateran, gereja katedral Keuskupan Roma.
Titik Nurmalasari, Dewi Rina Cahyani turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Tahapan Konklaf dalam Proses Pemilihan Paus