Komisi XIII Soroti Dugaan Pelanggaran HAM dalam Pengiriman Siswa ke Barak

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk mendisiplinkan siswa yang bermasalah dengan mengirimkan mereka ke barak militer menuai kritik. Anggota Komisi XIII DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap program tersebut.

Menurutnya, langkah semacam itu tidak sejalan dengan Konvensi Hak Anak dan prinsip-prinsip pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

“Anak-anak seharusnya berkembang di lingkungan yang kondusif bagi perkembangan mental dan fisik mereka secara menyeluruh. Bukan malah dijejali dengan doktrin kekerasan atau disiplin yang berlebihan,” ungkap Pangeran dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (6/5).

Saleh berpendapat bahwa anak-anak yang menghadapi masalah seharusnya mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari para ahli guna mendukung pertumbuhan mental mereka. Alih-alih menanamkan disiplin ala militer yang kaku.

Lebih lanjut, Pangeran menegaskan bahwa kebijakan Dedi Mulyadi ini berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) karena dinilai tidak menghormati hak-hak anak.

“Kebijakan yang mengarah pada militerisasi siswa sekolah merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak-hak anak, yang merupakan bagian integral dari hak asasi manusia. Mengirim siswa ke barak militer sama saja dengan melanggar HAM,” tegas Pangeran.

Ia juga menilai bahwa kebijakan ini diambil secara tergesa-gesa dan tanpa melalui kajian strategis yang mendalam, serta tanpa melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan para ahli. Hal ini seolah-olah menempatkan rakyat hanya sebagai objek dari eksperimen kebijakan pemerintah.

“Negara tidak seharusnya memperlakukan rakyatnya sebagai objek eksperimen kebijakan yang sembrono,” imbuhnya.

“Idealnya, Pemerintah Daerah membina karakter generasi muda melalui pendekatan pendidikan yang humanis, bukan dengan model yang cenderung represif dan mengarah pada militerisme. Anak-anak bukanlah objek eksperimen kebijakan yang tidak didasari oleh kajian yang komprehensif,” pungkas Pangeran.

Berita Terkait

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Prabowo Anugerahi Bintang Republik Indonesia Utama kepada Puan, Dasco, Muzani
Prabowo Lantik Dubes RI untuk AS dan 7 Negara Lain!
Demo 25 Agustus 2025: Sikap BEM SI & Partai Buruh Terungkap!
BP Haji Naik Kelas: Kementerian Baru, Ditjen Haji Kemenag Dihapus?
Amnesti Eks Wamenaker: Kontroversi dan Tanda Tanya Besar?
IKN Lanjut! Gibran Pastikan Pembangunan Ibu Kota Negara Terus Berjalan

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 17:52 WIB

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:04 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:26 WIB

Prabowo Anugerahi Bintang Republik Indonesia Utama kepada Puan, Dasco, Muzani

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:45 WIB

Prabowo Lantik Dubes RI untuk AS dan 7 Negara Lain!

Senin, 25 Agustus 2025 - 00:15 WIB

Demo 25 Agustus 2025: Sikap BEM SI & Partai Buruh Terungkap!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB