Dalam dunia penerbangan yang penuh dengan detail dan protokol, para pramugari ternyata memiliki serangkaian kode rahasia yang mereka gunakan untuk berkomunikasi secara internal. Kode-kode ini memungkinkan kru kabin untuk berbagi informasi penting tanpa menimbulkan kepanikan atau kekhawatiran di antara para penumpang.
Contohnya, seorang pramugari mungkin menyebut penumpang favoritnya dengan sebutan “cheerio”. Di sisi lain, ada pula kode “philip,” singkatan dari “passenger I’d like to punch,” yang digunakan untuk mengidentifikasi penumpang yang dianggap menjengkelkan atau sulit diatasi.
Namun, tahukah Anda bahwa para pramugari juga memiliki kode khusus untuk situasi yang lebih serius, termasuk ketika seorang penumpang meninggal dunia selama penerbangan? Berikut adalah beberapa penjelasan yang diungkapkan oleh seorang pramugari.
Menurut laporan dari Mirror, ada kode-kode tertentu yang mungkin Anda dengar di pesawat yang mengindikasikan peristiwa yang sangat menyedihkan. Para ahli perjalanan di Wander telah merilis daftar kode rahasia yang digunakan oleh awak kabin dalam situasi-situasi khusus.
Salah satunya adalah ‘code 300‘ atau ‘angel,’ yang merupakan indikasi bahwa seorang penumpang telah meninggal dunia di dalam pesawat.
Penggunaan kode rahasia ini memungkinkan awak kabin untuk mengelola situasi sensitif ini dengan bijaksana, tanpa menimbulkan keresahan atau kepanikan yang tidak perlu di antara penumpang lainnya.
Kode Rahasia Pramugari Lainnya
Apabila seorang penumpang mendengar kode ‘Squawk 7500‘ atau ‘hotel’, hal itu mengindikasikan bahwa pesawat sedang mengalami pembajakan. Jika Anda sebagai penumpang mendengar kode ini diucapkan oleh awak pesawat atau petugas pengawas lalu lintas udara, ini menandakan adanya potensi ancaman keamanan yang serius dalam penerbangan.
Biasanya, transponder pesawat akan mengirimkan sinyal dengan kode ini untuk memberi tahu pihak berwenang bahwa pesawat dalam keadaan bahaya dan memerlukan bantuan segera.
Peringatan lainnya adalah ‘code yellow‘, yang menandakan adanya situasi medis yang tidak terlalu serius, seperti seorang penumpang yang merasa pusing atau mual. Meskipun bukan merupakan keadaan darurat, kode ini memungkinkan awak kabin untuk memantau situasi secara diskret dan menentukan apakah bantuan medis lebih lanjut diperlukan.
Jika terjadi keadaan darurat yang serius tetapi tidak mengancam jiwa selama penerbangan, penumpang mungkin mendengar kode ‘Peter Pan‘. Kode ini menunjukkan adanya masalah dalam penerbangan, seperti kerusakan mekanis atau keadaan darurat medis, namun mengindikasikan bahwa situasi tersebut tidak mengancam jiwa.
“Mermaid” adalah sebutan yang digunakan untuk penumpang yang secara sengaja menempati kursi kosong. Perilaku ini sering terjadi pada penerbangan dengan tingkat hunian rendah, di mana penumpang mungkin mencoba berbaring untuk mendapatkan ruang tambahan.
Sementara itu, ‘code adam‘ tidak digunakan di dalam pesawat, melainkan di bandara untuk menandakan adanya anak hilang. Jika ada pengumuman tentang ‘code adam‘, staf bandara akan segera memulai pencarian di seluruh area bandara, sambil mengamankan semua pintu keluar untuk mencegah potensi penculikan.
Di lingkungan bandara, ‘code bravo‘ juga dapat digunakan untuk mengindikasikan peringatan keamanan secara umum. Terakhir, meskipun ‘VIP’ biasanya digunakan untuk merujuk pada ‘Very Important Person’ (Orang yang Sangat Penting), dalam industri penerbangan, kode ini terkadang digunakan secara ironis untuk merujuk pada ‘Very Irritating Passenger’ (Penumpang yang Sangat Menyebalkan).
Awak pesawat terkadang menggunakan kode ini untuk menggambarkan penumpang yang membuat permintaan berlebihan, sering mengeluh, atau secara umum bertingkah menjengkelkan tanpa melanggar aturan yang ada.
