Ragamutama.com, Jakarta – Operasi pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus diintensifkan. Aparat kepolisian juga berfokus pada verifikasi data pasti jumlah korban dalam insiden nahas tersebut.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Ariasandy, hingga pernyataan terakhirnya pada Rabu, 3 Juli 2025, tercatat sebanyak 32 korban masih belum ditemukan. “Mereka terdiri dari 23 pengguna jasa dan 8 orang ABK (Anak Buah Kapal),” jelas Ariasandy dalam keterangan tertulisnya.
Di sisi lain, upaya evakuasi telah membuahkan hasil dengan ditemukannya total 34 orang korban. Dari jumlah tersebut, lima orang dipastikan meninggal dunia. “Data terakhir yang terverifikasi, korban selamat tercatat 29 orang,” imbuh Ariasandy, merinci bahwa korban selamat terdiri atas 4 orang ABK dan 25 orang penumpang kapal.
Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya ini bermula saat kapal selesai melakukan bongkar muat di Pelabuhan LCM Ketapang pada pukul 22.28 WIB. Kapal kemudian bertolak menuju Gilimanuk pada pukul 22.56 WIB. Namun, sekitar pukul 23.15 WIB, kapal hilang kontak dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) sebelum akhirnya dikonfirmasi tenggelam di perairan Selat Bali.
Musibah tenggelamnya kapal yang mengangkut puluhan penumpang ini diakibatkan oleh kondisi cuaca ekstrem pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Dilaporkan, kecepatan angin mencapai 9 knot, disertai gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang menjadi pemicu utama insiden ini.
Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, mengungkapkan bahwa tim Basarnas setempat segera mengerahkan upaya pencarian begitu informasi tenggelamnya kapal diterima. “Kendala utama yang dihadapi tim SAR adalah cuaca buruk dan ketinggian ombak di Selat Bali yang mencapai sekitar 2,5 meter, sehingga menyulitkan proses pencarian,” kata Wahyu pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025.
Pilihan Editor: Polda Jatim Kerahkan Kapal Polair Mencari Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali