Terus berupaya keras dalam proses identifikasi korban kecelakaan laut, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan keberhasilan signifikan. Dua jenazah korban tragedi KMP Tunu Pratama Jaya berhasil teridentifikasi pada Selasa (8/7), menambah total korban teridentifikasi menjadi sepuluh orang dari kecelakaan kapal nahas tersebut.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Rama Samtama Putra, menegaskan bahwa kedua jenazah yang ditemukan dini hari dan pagi hari di sekitar perairan Sembulungan, Muncar, ini adalah penumpang sah KMP Tunu Pratama Jaya. Komitmen tim DVI dalam menuntaskan tugas kemanusiaan ini diapresiasi tinggi. “Berkat kerja keras tim DVI yang tak kenal lelah, dua jenazah ini terkonfirmasi sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya,” ujar Rama kepada awak media, menekankan dedikasi yang tak tergoyahkan.
Identitas Korban Terungkap
AKBP Adam Bimantoro, Kasubdit Dokpol Polda Jatim, merinci identitas kedua korban yang baru teridentifikasi tersebut. Jenazah pertama, yang tercatat dalam kantong bernomor 009, adalah Muhammad Aris Setiawan, seorang laki-laki berusia 23 tahun dari Lingkungan Babatan RT 4, Blitar, Jawa Timur. Proses identifikasi dilakukan secara akurat berdasarkan sidik jari medis dan barang kepemilikan yang ditemukan bersama jenazah.
Sementara itu, jenazah kedua, dengan nomor kantong 0010, berhasil diidentifikasi sebagai Ridho Anggoro, laki-laki berusia 29 tahun asal Dusun Godean RT 02 RW 01, Kabat, Banyuwangi. Identifikasi Ridho diperkuat melalui rekam gigi, rekam medis, dan properti pribadi yang melekat pada korban.
Sebuah fakta yang menyentuh terungkap: Ridho Anggoro diketahui merupakan sopir travel yang membawa Daniar Nadief Inzaqi, salah satu korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang telah lebih dulu teridentifikasi pada Senin (7/7) kemarin, menambah dimensi emosional pada tragedi ini.