Ragamutama.com – , Sulawesi Utara – Tragedi maritim mengguncang perairan Minahasa Utara ketika KM Barcelona V, yang berlayar dari Pelabuhan Kota Manado menuju Tahuna, Kepulauan Talaud, terbakar hebat pada Minggu, 20 Juli 2025, sekitar pukul 14.30 WITA. Insiden nahas ini merenggut nyawa empat penumpang kapal motor tersebut. “Berdasarkan data yang diterima, ada empat orang penumpang yang meninggal dalam peristiwa tersebut. Saat ini jenazahnya sedang dievakuasi menuju Likupang. Satu jenazah masih belum tiba,” kata Bupati Minahasa Utara, Joune J.E. Ganda, pada Minggu, 20 Juli 2025.
Nakhoda Tersangka
Pengembangan penyelidikan atas insiden kebakaran KM Barcelona V membawa Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) menetapkan nakhoda berinisial IB sebagai tersangka. “Berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan Ditpolairud Polda Sulut (Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Sulawesi Utara), menetapkan satu tersangka berinisial IB,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Komisaris Besar Alamsyah P. Hasibuan, Senin, 21 Juli 2025, seperti dikutip Antara. Penetapan tersangka terhadap nakhoda IB didasarkan pada dugaan awal adanya ketidaksesuaian jumlah penumpang di KM Barcelona V dengan manifes, serta tidak berjalannya standar operasional prosedur (SOP) kedaruratan. Selain itu, pihak kepolisian juga telah memeriksa 13 anak buah kapal (ABK) dan menyatakan bahwa pengembangan kasus masih terus dilakukan.
Investigasi Penyebab Kebakaran
Merespons kejadian ini, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi segera menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab pasti kebakaran kapal. Dudy menyebutkan, hingga Senin sore, kepulan asap masih terlihat dari kapal, menandakan bahwa “seluruh stakeholder terkait masih terus berusaha untuk memadamkan hingga benar-benar tuntas.” Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, pada Senin, 21 Juli 2025, juga mengonfirmasi bahwa seluruh penumpang KM Barcelona V telah ditemukan, baik yang selamat maupun yang meninggal. “Rincian lengkap akan disampaikan setelah proses pendataan selesai,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara. Sebelumnya, pada Minggu, 20 Juli 2025, Muhammad Masyhud melaporkan bahwa sebanyak enam kapal dan berbagai unsur SAR serta keselamatan pelayaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi penumpang.
Detik-detik Awal Tragedi
Sebelum api membakar, KM Barcelona V telah berlayar semalaman dari Pelabuhan Lirung, Kepulauan Talaud, dan hampir tiba di Pelabuhan Manado. Kapal baru saja memasuki perairan Likupang, Minahasa Utara, sekitar pukul 13.30 WITA. Suasana di kapal awalnya tenang, bahkan dari pengeras suara terdengar perintah agar penumpang kembali ke ranjang masing-masing lantaran tak lama lagi akan ada pemeriksaan tiket. Namun, ketenangan itu mendadak sirna. Seorang penumpang melaporkan adanya api di dek 3, memicu kepanikan massal yang tak terhindarkan, terutama di kalangan penumpang perempuan. Abdul Rahman, penumpang berusia 36 tahun yang saat itu berada di dek 2, menyaksikan langsung detik-detik mengerikan tersebut. Ketika api mulai membesar di dek 3, kapal berhenti total, dan banyak penumpang yang memilih terjun ke laut demi keselamatan.
Penyelamatan Dramatis di Tengah Kekacauan
Di tengah kekalutan dan kepanikan yang melanda kapal, sebuah kisah heroik muncul dari Abdul Rahman, salah seorang penumpang. Saat api membesar dan para penumpang mulai melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, Abdul Rahman dengan sigap menyelamatkan seorang anak kecil yang dititipkan kepadanya. Ia berjuang keras memegang anak kecil itu agar tidak tenggelam hingga kemudian perahu nelayan tiba untuk menyelamatkan mereka. “Jarak saya 50 meter. Ketika saya melihat ibu itu, saya tidak berpikir lagi. Saya langsung berenang mendekati ibu itu dan menangkap anak kecil yang ada di pelukannya,” tutur Abdul Rahman, Senin, 21 Juli 2025.
Dani Aswara dan Budhy Nurgianto berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Cerita Kepanikan Penumpang Saat KM Barcelona 5 Terbakar