Benarkah Patrick Kluivert Mengundurkan Diri Setelah Timnas Indonesia Kalah dari Jepang? Terungkap Fakta Sebenarnya dan Profil Sang Legenda
Kabar santer mengenai pengunduran diri Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia setelah kekalahan telak dari Jepang sempat mengguncang publik sepak bola Tanah Air. Namun, benarkah demikian? Artikel ini akan mengungkap fakta-fakta selengkapnya, sekaligus menyelami lebih dalam profil dan rekam jejak Patrick Kluivert, sosok yang kini memegang kemudi skuad Garuda.
Profil Singkat Patrick Kluivert: Dari Bintang Lapangan ke Pelatih Timnas Indonesia
Patrick Stephan Kluivert, legenda sepak bola asal Belanda, lahir di Amsterdam pada 1 Juli 1976. Ia diakui sebagai salah satu striker terbaik sepanjang sejarah sepak bola dunia, dikenal dengan teknik tinggi, kecerdasan bermain, dan insting gol yang tajam. Selama karier bermainnya, Kluivert menorehkan banyak prestasi gemilang yang mengukuhkan namanya di kancah global.
Tak hanya sukses di lapangan hijau, rekam jejak kepelatihan Kluivert juga teruji. Ia pernah menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda, sebuah pengalaman berharga yang membuatnya dinilai sangat cocok untuk menangani Timnas Indonesia, tim yang tengah membutuhkan sentuhan pelatih berpengalaman internasional.
Jejak Karier Gemilang sebagai Pemain
Karier profesional Kluivert dimulai di klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam (1994–1997). Pada usia yang sangat muda, 18 tahun, ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions UEFA 1995 melawan AC Milan, menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol di final kompetisi paling bergengsi Eropa tersebut. Selama tiga musim di Ajax, ia meraih berbagai gelar, termasuk dua trofi Eredivisie dan Liga Champions.
Kesuksesan membawanya ke Spanyol, bergabung dengan Barcelona (1998–2004), di mana ia menjelma menjadi salah satu penyerang andalan. Kluivert sukses mencetak 124 gol dalam 249 pertandingan di semua kompetisi, termasuk berperan penting dalam keberhasilan tim meraih gelar La Liga musim 1998–99. Setelah dari Barcelona, ia sempat membela Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2008.
Di level tim nasional, Kluivert juga mencatatkan sejarah bersama Timnas Belanda, mencetak 40 gol dalam 79 penampilan antara tahun 1994 hingga 2004. Ia sempat menjadi top *scorer* sepanjang masa Belanda sebelum rekornya dipecahkan oleh Robin van Persie. Salah satu momen puncaknya adalah ketika ia mencetak *hattrick* melawan Yugoslavia di perempat final Euro 2000.
Perjalanan Karier Kepelatihan Patrick Kluivert
Setelah gantung sepatu, Patrick Kluivert tak lantas menjauh dari dunia sepak bola. Ia memulai karier kepelatihannya sebagai asisten di berbagai klub dan tim nasional. Beberapa pencapaian pentingnya antara lain:
* Asisten Pelatih Timnas Belanda (2014): Di bawah arahan Louis van Gaal, Kluivert turut membantu Belanda meraih posisi ketiga di Piala Dunia FIFA 2014.
* Pelatih Timnas Curaçao: Ia sempat memimpin tim nasional Curaçao.
* Direktur Olahraga: Berpindah peran sebagai direktur olahraga di klub-klub besar seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan akademi Barcelona, menunjukkan pemahaman strategisnya di luar lapangan.
Puncak karier kepelatihan terbarunya adalah ketika PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada Rabu, 8 Januari 2025. Legenda Belanda ini dikontrak selama dua tahun, dari 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan, serta target ambisius untuk meloloskan Timnas Indonesia ke ajang Piala Dunia 2026.
Meluruskan Hoaks: Patrick Kluivert Tidak Mengundurkan Diri!
Kabar yang menyebutkan bahwa pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengundurkan diri usai kekalahan 0-6 Garuda dari Jepang pada laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Selasa, 10 Juni 2025, sempat santer beredar. Namun, penelusuran yang dilakukan oleh RAGAMUTAMA.COM dan juga situs ANTARA menegaskan bahwa berita ini tidak benar.
Desas-desus mengenai pengunduran diri Patrick Kluivert bermula dari sebuah unggahan di platform Facebook. Unggahan tersebut menarasikan bahwa Kluivert telah membuat pernyataan mengejutkan, mundur dari posisinya setelah hanya tiga pertandingan menukangi skuad Merah Putih.
“Patrick Kluivert, pelatih timnas Indonesia, telah membuat pernyataan yang mengejutkan setelah timnas Indonesia kalah telak dalam pertandingan terakhir melawan raksasa jepang,” demikian bunyi narasi hoaks tersebut. “Ia menyatakan bahwa ia tidak akan bertemu lagi dengan timnas Indonesia, karena ia telah memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai pelatih timnas Indonesia.” Unggahan itu juga menambahkan, “Kluivert menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk meninggalkan timnas Indonesia karena ia merasa bahwa ia tidak dapat membawa timnas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.”
Tidak Ada Pernyataan Resmi dari PSSI maupun Kluivert
Fakta di lapangan berbicara lain. Menurut penelusuran RAGAMUTAMA.COM dan ANTARA, tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kubu PSSI maupun Patrick Kluivert sendiri yang mengindikasikan bahwa sang pelatih telah mundur dari jabatannya. Dengan demikian, postingan Facebook tersebut secara tegas dapat dikategorikan sebagai hoaks, lantaran tidak didukung oleh bukti dan sumber yang kredibel.
Justru, Patrick Kluivert menunjukkan komitmennya dengan membahas potensi lawan untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. “Saya pikir babak berikutnya akan sangat menarik,” ujarnya seusai kekalahan lawan Jepang. “Setiap negara punya tekad kuat untuk lolos ke tahap berikutnya. Semua lawan kuat.”
Ia melanjutkan, “Sebagai contoh, saya pikir Oman juga lawan yang kuat. Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini dan bertemu lawan-lawan menarik, jadi saya ingin bertarung dengan baik.” Kluivert juga menegaskan tekadnya untuk terus berjuang: “Tentu saja, hasil hari ini agak mengecewakan bagi kami, tapi kami akan bekerja keras untuk memperbaikinya. Babak keempat adalah babak baru. Kita harus siap sebagai tim.”
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia oleh PSSI dilakukan melalui konferensi pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat pada 8 Januari 2025. Dengan durasi kontrak dua tahun dan opsi perpanjangan, serta target ambisius meloloskan Timnas Indonesia ke ajang Piala Dunia 2026, komitmen Kluivert dan PSSI terhadap proyek jangka panjang ini masih sangat kuat.