KLBF Targetkan Pertumbuhan Stabil: Analis Ungkap Rekomendasi Saham Kalbe Farma

- Penulis

Selasa, 15 April 2025 - 18:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menetapkan sasaran pertumbuhan yang lebih hati-hati untuk tahun 2025. Mengingat kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, perusahaan farmasi ini mempersiapkan serangkaian strategi adaptif dengan tujuan memaksimalkan perolehan keuntungan.

Untuk tahun buku 2025 mendatang, KLBF membidik pertumbuhan kinerja di kisaran 8% hingga 10% baik untuk pendapatan maupun laba bersih.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, perseroan berhasil mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 6% hingga 7%, dengan total pendapatan mencapai Rp 32,6 triliun, atau meningkat sebesar 7,2% secara tahunan.

Laba Kalbe Farma (KLBF) Melesat 17,12% Menjadi Rp 3,24 Triliun pada Tahun 2024

Target yang telah ditetapkan oleh perusahaan rencananya akan didukung oleh strategi ekspansi yang agresif serta komersialisasi berbagai produk inovatif terbaru. Selain itu, KLBF juga memiliki rencana untuk meningkatkan volume transaksi menggunakan mata uang yuan dalam pembelian bahan baku dari Tiongkok.

Baca Juga :  Awas, Komitmen BI Beli SBN Perumahan Rawan Kikis Independensi

Langkah strategis ini diambil sebagai upaya mitigasi terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih menunjukkan tren penurunan.

Sepanjang tahun berjalan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah terdepresiasi hingga 3,01%. Menurut Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, kondisi ini berpotensi menjadi beban tambahan bagi kinerja keuangan perseroan.

  KLBF Chart by TradingView  

“Dari sudut pandang prospek, strategi diversifikasi mata uang ke yuan yang diterapkan oleh KLBF merupakan langkah mitigasi risk yang tepat, mengingat pelemahan nilai rupiah terhadap dolar saat ini sangat signifikan. Langkah ini berpotensi menstabilkan beban operasional bagi KLBF,” jelas Abdul kepada Kontan.co.id, Selasa (15/4).

Baca Juga :  Cara Mendapatkan Uang di Lynk Id, Cocok untuk Side Hustle!

Laba Diprediksi Tetap Bertumbuh, Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF)

Di samping itu, KLBF juga masih dihadapkan pada tantangan lain. Menurut Abdul, dari sisi *top line* atau pendapatan, KLBF masih dipengaruhi oleh sentimen pelemahan daya beli konsumen. Namun demikian, Abdul meyakini bahwa target pertumbuhan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya tetap dapat dicapai melalui implementasi strategi yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan speculative buy untuk saham KLBF, dengan menetapkan target harga pada rentang Rp 1.245–Rp 1.240 per saham.

Berita Terkait

Rp 13,5 Triliun Dikucurkan untuk Anggaran IKN Tahun Ini: Fokus Pembangunan Infrastruktur?
Tarif Tol Bogor Ring Road Naik: Cek Daftar Harga Terbaru!
Bank DKI Mau IPO: Kisah Sukses dan Sejarah Pembentukannya
Laba Telkom 2024 Meroket: Analisis Kinerja dan Komentar Manajemen
Telkom Bukukan Laba Rp 23,64 Triliun: Analisis Kinerja 2024
Utang Indonesia ke Spanyol Rp6,49 Triliun untuk Proyek MFISS Dipertanyakan Urgensinya
Skandal Kebocoran Dana: Ancaman Bagi Rencana IPO Bank DKI
Prediksi Indef: Bank Indonesia Diprediksi Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 16:39 WIB

Rp 13,5 Triliun Dikucurkan untuk Anggaran IKN Tahun Ini: Fokus Pembangunan Infrastruktur?

Minggu, 20 April 2025 - 15:07 WIB

Bank DKI Mau IPO: Kisah Sukses dan Sejarah Pembentukannya

Minggu, 20 April 2025 - 14:35 WIB

Laba Telkom 2024 Meroket: Analisis Kinerja dan Komentar Manajemen

Minggu, 20 April 2025 - 14:15 WIB

Telkom Bukukan Laba Rp 23,64 Triliun: Analisis Kinerja 2024

Minggu, 20 April 2025 - 13:51 WIB

Utang Indonesia ke Spanyol Rp6,49 Triliun untuk Proyek MFISS Dipertanyakan Urgensinya

Berita Terbaru

technology

Waspada! BI Ungkap Modus Penipuan Smishing Berkedok BTS Palsu

Minggu, 20 Apr 2025 - 16:27 WIB

food-and-drink

Viral TikTok Dubai Chocolate: Ancaman Krisis Pistachio Dunia?

Minggu, 20 Apr 2025 - 15:59 WIB