Kisah Pilu: Penyintas Inggris Ungkap Trauma Bertahun-tahun DibiUs dan Diperkosa Suami

- Penulis

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suatu malam, saat Kate dan suaminya tengah menikmati waktu bersama, percakapan mereka berubah menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan.

“Aku telah memperkosamu. Aku membiusmu dan mengambil fotomu selama bertahun-tahun,” ucap suaminya, bagai petir di siang bolong.

Kate (nama samaran untuk melindungi identitasnya) terkejut tak bisa berkata-kata. Ia membeku, berusaha mencerna pengakuan mengerikan itu.

“Dia mengatakannya dengan nada datar, seolah berkata, ‘Besok kita makan spaghetti bolognese untuk makan malam, bisakah kamu membeli roti?'”

Peringatan: Artikel ini mengandung detail eksplisit tentang kekerasan seksual

Selama bertahun-tahun, suaminya telah memegang kendali, seringkali dengan cara yang kejam. Ia dikenal kasar dan menyalahgunakan obat-obatan resep.

Beberapa kali, Kate terbangun dan mendapati suaminya melakukan hubungan seksual dengannya saat ia tertidur lelap – tindakan yang tidak pernah ia setujui.

Perbuatan tersebut, secara gamblang, adalah pemerkosaan.

Setelah setiap kejadian, suaminya tampak menyesal, meyakinkan Kate bahwa ia tidak sadar akan perbuatannya. Ia selalu beralasan bahwa ia sakit dan ada sesuatu yang salah dalam dirinya.

Dengan penuh kasih, Kate mendukung suaminya untuk mencari bantuan profesional.

Namun, ia tidak menyadari bahwa suaminya telah mencampurkan obat tidur ke dalam tehnya setiap malam, memungkinkannya untuk memperkosanya saat ia tak berdaya.

Setelah pengakuan yang menghancurkan itu, suaminya memohon agar Kate tidak melaporkannya ke polisi, mengatakan bahwa hidupnya akan hancur.

Kate bimbang. Bagaimanapun, ia adalah ayah dari anak-anak mereka.

Kate juga tidak ingin mempercayai bahwa orang yang pernah berbagi hidup dengannya mampu menyakitinya sedemikian rupa.

Namun, selama berbulan-bulan berikutnya, kengerian atas apa yang diungkapkan dan dilakukannya kepada Kate mulai memengaruhi dirinya secara fisik.

Kate mulai merasakan sakit. Berat badannya turun drastis, dan ia mulai mengalami serangan panik yang melumpuhkan.

Hampir setahun setelah pengakuan itu, dan dengan serangan panik yang semakin intens, Kate akhirnya menceritakan semuanya kepada saudara perempuannya.

Saudara perempuannya segera menghubungi ibu mereka, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

  • Kasus perempuan yang dibius suaminya dan diperkosa puluhan pria guncang desa kecil di Prancis
  • ‘Saya tidak pernah menyesali keputusan membuka sidang ini ke publik’ – Mantan suami Gisèle Pelicot dijatuhi vonis 20 tahun penjara atas pemerkosaan berat

Suami Kate ditangkap dan diinterogasi. Namun, empat hari kemudian, Kate menghubungi Kepolisian Devon dan Cornwall di Inggris, dan menyatakan bahwa ia tidak ingin melanjutkan kasus tersebut.

“Aku belum siap,” akunya. “Ada kesedihan yang mendalam. Bukan hanya untukku, tetapi juga untuk anak-anak.”

Meskipun demikian, Kate menolak untuk tinggal serumah dengan suaminya lagi, dan ia pun pindah.

Seiring waktu, Kate mulai berpikir lebih jernih tentang apa yang telah terjadi. Enam bulan kemudian, ia kembali ke kantor polisi.

Penyelidikan pun dimulai, dipimpin oleh Detektif Mike Smith.

Kate mengatakan bahwa detektif tersebut membantunya memahami bahwa ia adalah korban kejahatan serius: “Dia membantuku mendapatkan kembali kekuatanku. Aku tidak menyadari bahwa kekuatanku telah dirampas. Dia menjelaskan bahwa perbuatan suamiku adalah pemerkosaan.”

Catatan medis suaminya (yang kini mantan suami) memberikan bukti yang tak ternilai.

Setelah pengakuannya kepada Kate, ia telah berkonsultasi dengan seorang psikiater.

Selama sesi tersebut, ia mengakui bahwa ia “memberikan obat bius kepada istrinya agar bisa berhubungan seks saat sang istri tertidur.”

Pengakuan tersebut terdokumentasi dalam catatan psikiater.

Kate juga mengungkapkan bahwa suaminya telah membuat pengakuan serupa kepada beberapa orang di Narcotics Anonymous, serta kepada teman-teman di gereja yang mereka hadiri.

Baca Juga :  Nikita Mirzani Rindu Bernyanyi dari Balik Jeruji: Unggahan Picu Kontroversi!

Berkas penyelidikan polisi atas kasus tersebut kemudian diserahkan ke Crown Prosecution Service (CPS) – lembaga penuntutan independen di Inggris dan Wales – namun lembaga tersebut memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan.

Kate mengaku tidak memahami alasan di balik keputusan tersebut.

“Aku berpikir, jika Anda tidak memiliki bukti yang cukup, bahkan pengakuan dari pelaku, lalu bagaimana orang lain bisa mendapatkan keadilan?” tanyanya dengan nada putus asa.

Kate merasa hancur. Ia pun mengajukan permohonan peninjauan kembali atas keputusan CPS.

Enam bulan kemudian, CPS mengumumkan bahwa mantan suaminya akan segera didakwa.

CPS juga mengakui bahwa “keputusan awal yang diambil oleh jaksa penuntut kami memiliki kekurangan.”

“Meskipun sebagian besar keputusan penuntutan yang kami ambil benar pada awalnya, kali ini terjadi kesalahan, dan kami meminta maaf kepada korban atas penderitaan yang ditimbulkan,” kata juru bicara CPS.

Kasus tersebut akhirnya dibawa ke pengadilan pada tahun 2022, lima tahun setelah mantan suami Kate membuat pengakuan yang menghancurkan itu.

Selama persidangan, ia mengklaim bahwa Kate memiliki fantasi seksual tentang diikat saat tidur dan terbangun dalam posisi tertentu untuk melakukan hubungan seks atas dasar suka sama suka.

Mantan suaminya juga mengakui telah membius Kate, tetapi dengan alasan agar bisa mengikat Kate tanpa harus membangunkannya.

Ia bahkan membantah bahwa ia melakukan itu agar bisa memperkosa Kate, tetapi juri tidak mempercayainya.

“Aku melihatnya sebagai sesuatu yang benar-benar tidak masuk akal,” kata Detektif Smith.

“Ini adalah hal yang paling traumatis dalam hidup Kate, dan mereka menggambarkannya sebagai pihak yang sepenuhnya terlibat dalam hasrat seksual yang gila.”

Setelah persidangan selama sepekan, mantan suami Kate dinyatakan bersalah atas pemerkosaan, penyerangan seksual dengan penetrasi, dan pemberian zat dengan sengaja.

Dalam putusan vonis, pelaku digambarkan oleh hakim sebagai orang yang terobsesi pada diri sendiri, yang tanpa henti memprioritaskan kebutuhannya sendiri dan tidak menunjukkan penyesalan.

Ia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan diberi perintah penahanan seumur hidup.

Tiga tahun kemudian, Kate mencoba membangun kembali kehidupannya bersama anak-anaknya.

Sejak saat itu, ia didiagnosis dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD) dan gangguan neurologis, yang disebabkan oleh trauma yang ia alami.

Kate melihat kesamaan antara kasusnya dengan perkara Gisèle Pelicot, seorang perempuan asal Prancis yang dibius dan diperkosa oleh suaminya, yang bahkan merekrut puluhan pria untuk melakukan kekerasan seksual terhadapnya.

“Aku ingat saat itu aku hanya berharap dan berdoa agar dia mendapatkan dukungan yang dibutuhkan,” ujar Kate.

“Kontrol kimia” adalah istilah yang sekarang digunakan untuk pelaku kekerasan dalam rumah tangga yang menggunakan obat-obatan sebagai ‘senjata’.

“Istilah itu mungkin terlalu luas,” papar Profesor Marianne Hester dari Pusat Penelitian Gender dan Kekerasan di Universitas Bristol.

“Aku menyebutnya sebagai alat yang digunakan pelaku kekerasan,” tuturnya.

“Jika ada obat dengan resep dokter di rumah, apakah pelaku benar-benar menggunakannya sebagai bagian dari kekerasan dalam rumah tangga?”

Pelanggaran seperti spiking – tindakan memasukkan alkohol atau obat-obatan ke dalam minuman orang lain – tidak banyak tercatat karena adanya perubahan pada cara polisi menindak kejahatan, kata Dame Nicole Jacobs, Komisioner KDRT di Inggris dan Wales.

“Jika pemerintah ingin memastikan bahwa langkah-langkah yang mereka ambil untuk mengurangi separuh kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan selama satu dekade berikutnya adalah meminimalisir bahaya, maka kita harus mengukur secara akurat semua kejahatan terkait KDRT yang dilaporkan ke polisi,” paparnya.

Baca Juga :  Thailand Gelar Kampanye Besar Tarik Kembali Turis Tiongkok

“Hal ini penting tidak hanya untuk memastikan pelaku dimintai pertanggung jawaban, tetapi juga agar korban mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk membangun kembali kehidupan mereka.”

Kementerian Dalam Negeri memberi tahu bahwa mereka sedang mengembangkan perangkat lunak di kepolisian yang bisa mengidentifikasi spiking – sebagai bagian dari kejahatan lain.

Berdasarkan RUU Kejahatan dan Kepolisian yang sedang dibahas di parlemen, pemerintah membuat norma baru yang “modern” yaitu “memberikan zat berbahaya, termasuk spiking.” Tujuannya agar mendorong korban melapor ke polisi.

Spiking sudah menjadi tindak pidana di seluruh wilayah Inggris, yang diatur dalam undang-undang lain – termasuk Offenses against the Person Act tahun 1861.

Berdasarkan undang-undang baru – yang akan berlaku di Inggris dan Wales – pelakunya akan dijatuhi hukuman penjara hingga 10 tahun.

Kementerian Kehakiman mengatakan bahwa pembentukan tindak pidana khusus ini akan membantu polisi melacak kasus-kasus spiking dan “akan mendorong lebih banyak korban untuk maju dan melaporkannya.”

Wakil Menteri Negara untuk Perlindungan dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan, Jess Philips, menyebut spiking sebagai “kejahatan keji yang menyerang rasa aman dan kepercayaan diri korban.”

Kini pembahasan untuk memperluas undang-undang tersebut ke Irlandia Utara sedang berlangsung.

Pemerintah Skotlandia mengatakan saat ini tidak punya rencana untuk membuat aturan tertentu, dan masih meninjau situasi.

Kembali ke Kate. Dia akhirnya mendapatkan keadilan. Namun, mantan suaminya tidak akan dipenjara jika dia tidak menghadap ke CPS.

“Saya ingin orang lain mengerti bahwa pelecehan berlangsung dalam senyap,” ujar Kate.

“Saya masih mempelajari dengan saksama apa yang terjadi pada saya dan bagaimana hal itu telah memengaruhi saya.”

  • ‘Saya tidak pernah menyesali keputusan membuka sidang ini ke publik’ – Mantan suami Gisèle Pelicot dijatuhi vonis 20 tahun penjara atas pemerkosaan berat
  • Bagaimana kasus pemerkosaan Gisèle Pelicot membuka pertanyaan soal hasrat pria hingga persetujuan perempuan
  • Siapa saja 50 pria yang dinyatakan bersalah telah memperkosa Gisèle Pelicot?
  • Fakta-fakta pelecehan terhadap 299 anak oleh mantan dokter bedah di Prancis
  • ‘Saya seorang pemerkosa’, suami mengakui keterlibatannya dalam persidangan perkosaan massal di Prancis
  • Kasus perempuan yang dibius suaminya dan diperkosa puluhan pria guncang desa kecil di Prancis
  • ‘Saya trauma ditangani dokter laki-laki’ – Kasus dugaan pemerkosaan oleh dokter PPDS anestesi picu ketidakpercayaan terhadap tenaga medis
  • Kasus pemerkosaan anak oleh 11 pria di Sulteng, polisi didesak telusuri dugaan prostitusi anak
  • ‘Saya seorang pemerkosa’, suami mengakui keterlibatannya dalam persidangan perkosaan massal di Prancis
  • Pembunuhan dan pemerkosaan perempuan penjual gorengan di Sumbar – ‘Tidak dimaafkan, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya’
  • Anggota TNI AU bakar istri di Papua – Mengapa kasus kekerasan terhadap perempuan di Papua jarang mencuat ke permukaan?
  • Kasus suami tikam istri hingga tewas saat siaran langsung karaoke – Apa motifnya dan mengapa disebut ‘femisida’?
  • Kasus perempuan yang dibius suaminya dan diperkosa puluhan pria guncang desa kecil di Prancis
  • Kisah pembunuhan peramal oleh suaminya yang menjabat menteri ekonomi di Kazakhstan
  • Kisah Anandira, istri anggota TNI yang menjadi tersangka karena membongkar dugaan perselingkuhan suaminya

Berita Terkait

Bahlil Lahap Guyon: Emil Dardak Diiming-imingi Gabung Golkar?
Jessica Jones Kembali ke MCU: Kejutan ‘Daredevil: Born Again’ Season 2!
Kisah Pilu Penyintas: Bertahun-tahun Dibius dan Diperkosa Suami, Trauma Mendalam di Inggris
Kisah Penyintas: Bertahun-tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Suami di Inggris
Kisah Pilu Penyintas: Bertahun-tahun Dibius dan Diperkosa Suami, Trauma Mendalam di Inggris
Roy Suryo Diperiksa: 26 Pertanyaan Soal Ijazah Palsu Jokowi
Microsoft Resmi Perpanjang Dukungan Office untuk Windows 10
Terungkap! Anak Buah Rossi Bongkar Rahasia Ducati: Marquez Kalah Jauh?

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:36 WIB

Bahlil Lahap Guyon: Emil Dardak Diiming-imingi Gabung Golkar?

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:47 WIB

Kisah Pilu: Penyintas Inggris Ungkap Trauma Bertahun-tahun DibiUs dan Diperkosa Suami

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:36 WIB

Jessica Jones Kembali ke MCU: Kejutan ‘Daredevil: Born Again’ Season 2!

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:07 WIB

Kisah Pilu Penyintas: Bertahun-tahun Dibius dan Diperkosa Suami, Trauma Mendalam di Inggris

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:59 WIB

Kisah Penyintas: Bertahun-tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Suami di Inggris

Berita Terbaru

Family And Relationships

Melaney Ricardo Komentari Hubungan Cinta Brian dan Gisel: Sudah Biarkan Saja?

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:43 WIB

Uncategorized

Bahlil Lahap Guyon: Emil Dardak Diiming-imingi Gabung Golkar?

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:36 WIB

crime

Polda Jambi Berhasil Tangkap 274 Tersangka Premanisme

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:27 WIB

entertainment

Pengacara Blake Lively Sangkal Tuduhan Ancaman Terhadap Taylor Swift

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:23 WIB