Kinerja KIJA Moncer: Pendapatan Melonjak 87% Tembus Rp 1,29 Triliun di Kuartal I 2025

Avatar photo

- Penulis

Senin, 5 Mei 2025 - 13:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) meraih prestasi gemilang pada tiga bulan pertama tahun 2025.

KIJA menorehkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,29 triliun di kuartal I 2025, meningkat signifikan sebesar 87% dibandingkan dengan Rp 690 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja prima tiga pilar utama bisnis KIJA.

Pertama, pendapatan dari Pilar Land Development & Property melesat 230% year on year (YoY) mencapai Rp 690,1 miliar per akhir Maret 2025, meningkat drastis dari Rp 208,9 miliar di kuartal I 2024. 

Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda menjelaskan, lonjakan ini terutama disebabkan oleh penjualan tanah kavling yang mencapai Rp 638,5 miliar, hampir enam kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Kawasan Kendal menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, membuktikan daya tariknya sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. 

Investor China Dominasi Pembelian Lahan Industri Jababeka (KIJA) Per Kuartal III-2024

“Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa berkontribusi sebesar Rp51,6 miliar,” jelasnya dalam keterbukaan informasi tanggal 2 Mei 2025.

Kedua, pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat 26% menjadi Rp 568,3 miliar selama tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan Rp 449,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ini didorong oleh sektor ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp 286,0 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 384,2 miliar pada kuartal I 2025. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang. 

Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan perkebunan, dan lainnya) naik 18% menjadi Rp 121,5 miliar pada kuartal I 2025 dari Rp 102,7 miliar pada kuartal I 2024. 

Baca Juga :  Diskon Listrik 50% PLN Segera Berakhir, Ini yang Harus Dilakukan Pelanggan

“Hal ini juga didukung oleh peningkatan aktivitas operasional dan produksi tenant di Kendal,” imbuhnya.

Pendapatan dry port (CDP) juga mengalami peningkatan, dari Rp 60,6 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 62,6 miliar pada kuartal I 2025, didorong oleh pertumbuhan bisnis pendukung.

Pendapatan berulang dari pilar infrastruktur menyumbang 44% dari total pendapatan, turun dari 65% pada tahun sebelumnya.

Marketing Sales Jababeka (KIJA) Naik 44% pada Tahun 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

“Penurunan ini disebabkan oleh kontribusi yang lebih besar (relatif) dari Land Development dan Properti pada kuartal pertama tahun 2025,” terangnya.

Ketiga, pendapatan pilar Leisure & Hospitality naik 3% menjadi Rp 32,5 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan kinerja stabil segmen golf, yang berkontribusi 61% terhadap total pendapatan pilar ini.  

“Meskipun kontribusi pilar ini relatif kecil, pendapatan leisure yang berkelanjutan menunjukkan keberagaman sumber pendapatan KIJA tetap terjaga,” jelas Muljadi.

Laba kotor meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 540,8 miliar per akhir Maret 2025, dari Rp 263,0 miliar per akhir Maret 2024.

Margin laba kotor konsolidasi meningkat menjadi 42% dari 38%, terutama karena peningkatan kontribusi pendapatan dari Pilar Land Development & Property yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan infrastruktur. 

Margin laba kotor Pilar Infrastruktur juga naik menjadi 33% di kuartal I 2025, dari 30% pada periode yang sama tahun lalu. Pilar Leisure & Hospitality mencatatkan peningkatan margin laba kotor menjadi 39% di akhir Maret 2025, dari 36% di akhir Maret 2024.

KIJA juga membukukan laba bersih Rp 200,5 miliar di kuartal I 2025, berbalik dari rugi bersih Rp 107,7 miliar di kuartal I 2024. 

  KIJA Chart by TradingView  

Baca Juga :  Emiten MIND ID Kompak Cetak Untung: Peluang Investasi Saham Menarik?

“Hal ini terutama karena pertumbuhan pendapatan dan peningkatan margin laba kotor secara keseluruhan,” tambah Muljadi.

Rugi selisih kurs di kuartal I 2025 sebesar Rp 100,4 miliar, sedikit lebih rendah dari Rp 114,8 miliar di kuartal I 2024.

EBITDA di akhir Maret 2025 naik 166% YoY menjadi Rp 481,5 miliar, dari Rp 181,0 miliar di akhir Maret 2024. 

“Kenaikan EBITDA yang signifikan ini mencerminkan pertumbuhan operasional yang kuat dengan pengelolaan biaya yang efisien,” pungkas Muljadi.

Dalam hal penjualan pemasaran Land Development dan Properti, KIJA mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal I 2025, mencapai 34% dari target tahunan 2025. Angka ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pencapaian Rp 640,0 miliar di kuartal yang sama tahun 2024. 

Penjualan pemasaran dari Cikarang dan dua wilayah lain yang termasuk proyek joint venture (JV) memberikan kontribusi sebesar 36%. Hal ini terutama didorong oleh penjualan lahan seluas 4 hektar kepada perusahaan pusat data.

Sementara, JV Kendal memberikan kontribusi sebesar 64%, didukung oleh penjualan tanah seluas 8 hektar kepada perusahaan mebel dan 7 hektar kepada perusahaan bahan bangunan dari China. 

Jababeka Optimistis Permintaan Lahan Industri Tetap Kuat, Didukung Daya Saing RI

Lebih lanjut, KIJA menargetkan pendapatan pra penjualan atau marketing sales untuk tahun 2025 sebesar Rp3,5 triliun.

Rincian target tersebut adalah Rp 1,25 triliun dari Cikarang dan Rp 800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri di Cikarang.

Kemudian, Rp 450 miliar dari properti residensial dan komersial di Cikarang, termasuk perusahaan patungan dan lainnya.

“Sisanya sebesar Rp 2,25 triliun berasal dari perusahaan patungan kami di Kendal,” tutup Muljadi.

Berita Terkait

IMF Benar: Dampak Ekonomi Global Picu Lonjakan Pengangguran di Indonesia
Berkshire Hathaway: Kisah Sukses Transformasi Menjadi Raksasa Investasi Dunia
Rupiah Tertekan: Ekonomi RI Melambat, Kurs Sentuh Rp16.455 Senin Ini
Laba Japfa Comfeed Melonjak: Kuartal I-2025 Raih Rp 680 Miliar
Harga Emas Hari Ini: Update Grafik, Antam, Logam Mulia & Pegadaian
Ekonomi Tumbuh 4,87%: Peluang Investasi IHSG Tetap Menarik?
Inflasi Malang Stabil: BI Pantau Harga Tetap Terkendali April Ini
Indika Energy (INDY) Putuskan Bagi Dividen US$ 5,04 Juta

Berita Terkait

Senin, 5 Mei 2025 - 17:19 WIB

Berkshire Hathaway: Kisah Sukses Transformasi Menjadi Raksasa Investasi Dunia

Senin, 5 Mei 2025 - 16:11 WIB

Rupiah Tertekan: Ekonomi RI Melambat, Kurs Sentuh Rp16.455 Senin Ini

Senin, 5 Mei 2025 - 16:07 WIB

Laba Japfa Comfeed Melonjak: Kuartal I-2025 Raih Rp 680 Miliar

Senin, 5 Mei 2025 - 14:31 WIB

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik, Antam, Logam Mulia & Pegadaian

Senin, 5 Mei 2025 - 14:27 WIB

Ekonomi Tumbuh 4,87%: Peluang Investasi IHSG Tetap Menarik?

Berita Terbaru