Kevin Diks: Perpisahan Manis dengan Copenhagen, Siap Bela Timnas Indonesia!
Jakarta – Kevin Diks mengakhiri masa baktinya di FC Copenhagen dengan cara yang manis. Dua trofi dipersembahkan, menutup petualangannya di klub Denmark itu dengan gelar juara Liga Denmark dan Piala Denmark. Sebuah perpisahan yang emosional bagi sang pemain yang kini bersiap membela Timnas Indonesia.
Pada laga final Piala Denmark 2024-2025 melawan Silkeborg IF di MCH Arena, Herning, Kamis (29/5/2025), FC Copenhagen tampil dominan dan menang telak 3-0. Gol-gol dari Jordan Larsson, Lukas Lerager, dan Mohamed Elyounoussi memastikan trofi bergengsi itu menjadi milik “The Lions”.
Diks, yang dipercaya menjadi starter dan mengomandoi lini belakang, tidak bermain penuh. Pada menit ke-71, ia ditarik keluar, memberikan salam perpisahan kepada para penggemar dan rekan setimnya. Momen tersebut menjadi penanda akhir perjalanannya bersama FC Copenhagen sebelum berlabuh ke Borussia Moenchengladbach di Jerman.
Kontrak Diks memang akan habis akhir bulan depan, namun kenangan manis selama empat musim di ibu kota Denmark akan selalu terukir. Terlihat emosional saat meninggalkan lapangan, Diks memeluk satu per satu rekan setimnya sambil melambai kepada para suporter yang setia mendukungnya.
Sejak bergabung dengan FC Copenhagen pada tahun 2021, Diks telah mencatatkan 167 penampilan dan menyumbangkan 22 gol. Tiga gelar Superliga dan dua Piala Denmark menjadi bukti kontribusinya yang tak ternilai bagi tim.
Sebelum memulai petualangan barunya di Bundesliga bersama Gladbach, Kevin Diks akan terlebih dahulu bergabung dengan Timnas Indonesia. Dua pertandingan krusial di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menanti, melawan Cina di Jakarta (5 Juni) dan Jepang di kandang mereka (10 Juni).
Kehadiran Kevin Diks sangat diharapkan untuk memperkuat lini pertahanan Garuda, terutama dengan absennya beberapa pemain kunci di sisi kanan, seperti Sandy Walsh yang cedera dan Eliano Reijnders yang menanti kelahiran anaknya.
Luapan Emosi dan Alasan Pergantian
Pemain berusia 28 tahun itu tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bangganya. “Saya tidak menyangka bisa pulih dari cedera dan tetap bermain di dua laga terakhir. Hari Minggu lalu sudah cukup emosional, tapi hari ini terasa lebih berat karena ini adalah pertandingan terakhir saya,” ungkap Diks, seperti dikutip dari laman resmi klub.
“Tentu saja, kami ingin bermain di final di Parken, tetapi sambutan dari para suporter di sini sungguh luar biasa. Saya tidak bisa cukup berterima kasih. Setiap momen ketika mereka menyanyikan nama saya sangat berarti. Saya benar-benar menghargainya. Jadi, ini sangat emosional,” lanjutnya.
Diks juga menjelaskan alasan dirinya tidak bermain penuh di final Piala Denmark. “Saya sudah mengatakan di babak pertama bahwa saya merasa lelah, karena pertandingan melawan Nordsjælland (hari Minggu) sangat intens. Setelah istirahat selama 5-6 minggu, memainkan dua pertandingan dalam empat hari sangat berat,” jelasnya. “Jadi, setelah menit ke-65, saya bilang saya harus keluar, dan memang itu sudah direncanakan. Saya bilang ke Nees (Jacob Neestrup, pelatih FC Copenhagen), beri saya lima menit lagi.”
“Saat saya keluar, para pemain lain menghampiri saya – teman-teman saya, saudara-saudara saya. Sambutan dari para suporter saat saya meninggalkan lapangan membuat semuanya semakin emosional. Saya sangat menghargainya dan saya tidak akan pernah melupakannya,” pungkasnya dengan haru.
Kevin Diks pertama kali menginjakkan kaki di FCK pada musim panas 2021, tiba di Bandara Wina untuk bergabung dengan pemusatan latihan tim. Kini, setelah lima trofi, 170 penampilan, dan 23 gol, Diks siap melangkah ke Jerman untuk babak baru dalam kariernya. “Seluruh pihak di FCK mengucapkan yang terbaik untuk Kevin di masa depannya. Kamu selalu diterima kembali kapan saja!” tulis pernyataan resmi klub.