Kesepakatan Perang Dagang AS-China: Dampaknya Bagi IHSG Indonesia?

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Kabar baik datang dari arena perdagangan global. Pertikaian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menunjukkan titik terang dengan adanya kesepakatan penurunan tarif impor. Langkah positif ini merupakan hasil dari perundingan intensif yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, selama dua hari, dimulai dari Sabtu (10/5) hingga Minggu (11/5).

Inti dari kesepakatan tersebut adalah persetujuan AS untuk memangkas tarif impor produk dari China secara signifikan, dari semula 145% menjadi 30%. Sebagai timbal balik, China juga sepakat untuk menurunkan tarif bagi berbagai produk yang berasal dari AS menjadi 10%, yang sebelumnya berada di angka 125%. 

Sebagai bagian dari komitmen bersama, kedua negara juga menyetujui pemberlakuan tarif impor sebesar 10% yang akan berlaku selama periode 90 hari ke depan.

Menanggapi perkembangan positif ini, sebagian besar bursa saham di kawasan Asia menunjukkan respons positif dengan menguat dan berada di zona hijau pada penutupan perdagangan hari Selasa (13/5). Sebagai contoh, indeks Nikkei (Tokyo) mengalami peningkatan sebesar 1,43% hingga mencapai level 38.183,30, sementara indeks Shanghai Composite (Shanghai) naik tipis sebesar 0,17% ke level 3.374,87. Indeks Kospi Korea Selatan (Seoul) juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,04% ke level 2.608,42, dan indeks Strait Times (Singapura) meningkat sebesar 0,13% ke level 3.881,05. Namun, tidak semua indeks mengalami penguatan, indeks Hang Seng (Hong Kong) justru terkoreksi sebesar 1,87% ke level 23.108,26.

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Pada Rabu (14/5), Intip Rekomendasi Sahamnya

Baca Juga :  Laba Bersih Sinar Terang Mandiri

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam masa libur cuti bersama untuk memperingati Hari Raya Waisak. Pada penutupan perdagangan terakhir hari Jumat (9/5), IHSG ditutup dengan penguatan tipis sebesar 0,07% ke level 6.832,80. Perlu dicatat, dalam sepekan perdagangan terakhir, terjadi aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang mencapai angka Rp 2,57 triliun.

Head of Research NH Korindo Sekuritas, Ezaridho Ibnutama, menjelaskan bahwa dengan meredanya tensi perang dagang, terdapat potensi bagi IHSG untuk mengalami penguatan saat pasar kembali dibuka setelah libur panjang, tepatnya pada perdagangan hari Rabu (14/5).

Namun, Ezaridho juga memproyeksikan bahwa dampak perang dagang telah diantisipasi oleh pasar, sehingga IHSG berpotensi masih akan menunjukkan pelemahan dalam kurun waktu satu hingga dua pekan mendatang. Menurutnya, IHSG memiliki potensi untuk menguat hingga mencapai level resistance 7.000 pada saat pembukaan pasar di hari Rabu, 14 Mei 2025. Kendati demikian, ia tidak yakin bahwa level ini akan dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

Ezaridho menyoroti bahwa sentimen negatif yang menghantui perekonomian Indonesia sebagian besar disalahkan pada kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump. Padahal, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I-2025 hanya mencapai 4,87% secara tahunan (YoY), angka ini jauh di bawah ekspektasi, bahkan sebelum Trump mengumumkan pemberlakuan tarif global pada tanggal 2 April 2025. 

Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan mengalami perlambatan lebih lanjut pada kuartal II-2025, yang diperkirakan berada dalam kisaran 4,68-4,83% YoY. 

Baca Juga :  Proyeksi ADB: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun [Tahun]

Terlepas dari adanya diskon tarif listrik, Indonesia masih menghadapi kondisi disinflasi yang cukup cepat, yang dibarengi dengan meningkatnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penutupan perusahaan.

Kebijakan tarif perdagangan ini telah mempercepat proses pengalihan modal dan investasi ke negara-negara lain yang diperkirakan akan menyelesaikan negosiasi dagang dengan lebih cepat atau memiliki ketentuan perdagangan yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan Indonesia.

Intip Rekomendasi dan Prospek IHSG di Minggu Ini, Pasar Libur di Awal Pekan

Meskipun harapan mulai tumbuh di kalangan investor lokal Indonesia, Ezaridho melihat fenomena ini sebagai rebound teknikal sementara atau yang dikenal dengan istilah dead cat bounce.

“IHSG masih menghadapi tantangan krisis likuiditas, dengan aksi jual bersih dari investor asing yang terus mendominasi dinamika pasar,” ungkap Ezaridho dalam risetnya yang dirilis pada hari Selasa (13/5).

Gelombang investasi yang diinsentifkan oleh pemerintah, terutama yang berkaitan dengan produksi nikel hilir dan digitalisasi, dinilai telah meredupkan catatan historis return on investment (ROI) bagi para investor asing maupun lokal.

Pertumbuhan PDB yang cenderung lesu, kondisi disinflasi, dan menyusutnya kelas menengah telah membatasi potensi euforia besar yang mungkin timbul dari kondisi makro global yang ada.

“Kami memperkirakan bahwa IHSG tidak akan mampu bertahan di atas level 7.000, bahkan jika sempat berhasil menembus level tersebut,” pungkas Ezaridho.

Berita Terkait

Prospek Cerah Properti: Analisis Saham PWON, CTRA, ASRI, dan BSDE
Kabar Baik: China Akhirnya Cabut Larangan Boeing!
Harga Emas Antam Hari Ini: Peluang Beli di Tengah Koreksi?
Harga Emas Hari Ini: Peluang Investasi Setelah Kesepakatan AS-China?
Kadin Susun Pedoman Ampuh Lindungi Investor dari Pemalakan Pengusaha Lokal
Rekomendasi Saham INDY, JSMR, KLBF: Analisis Teknikal Akurat untuk 14 Mei
Indonesia dan Jepang Bersatu Promosikan Investasi Hijau di World Expo 2025
Analis Ungkap Strategi Ekspansi ACES Dongkrak Penjualan: Peluang Investasi?

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 02:32 WIB

Prospek Cerah Properti: Analisis Saham PWON, CTRA, ASRI, dan BSDE

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:35 WIB

Kabar Baik: China Akhirnya Cabut Larangan Boeing!

Selasa, 13 Mei 2025 - 22:35 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Peluang Beli di Tengah Koreksi?

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:43 WIB

Harga Emas Hari Ini: Peluang Investasi Setelah Kesepakatan AS-China?

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:27 WIB

Kesepakatan Perang Dagang AS-China: Dampaknya Bagi IHSG Indonesia?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Joglo Raya Lumpuh: Banjir Parah Rendam Jalan, Lalu Lintas Macet, Hewan Kurban Terdampak

Rabu, 14 Mei 2025 - 02:15 WIB

travel

Solo Traveling: 6 Cara Ampuh Usir Kesepian di Jalan

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:59 WIB

finance

Kabar Baik: China Akhirnya Cabut Larangan Boeing!

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:35 WIB